Siang ini kota Yogyakarta atau yang sering disebut 'Kota Pelajar' itu dilanda panas begitu terik. Beberapa pedestrian berjalan sembari menenteng mini fan berbentuk 'Hello Kitty' yang mereka arahkan tepat diwajah mereka,beberapa berjalan dibawah lindungan payung agar tidak terpapar sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan flek hitam diwajah secara langsung. Yang berada didalam ruangan pun tidak luput dari teriknya hari ini.
Porsche,seorang pemuda berumur 21 tahun yang tengah bekerja paruh waktu disebuah konter pulsa serta jual beli handphone,bahkan harus menyisingkan kedua lengan bajunya hingga pundak. Hembusan angin dari kipas angin besar yang berdiri dibelakangnya tak cukup menghilangkan rasa gerah diseluruh tubuhnya.Kulit kecoklatan eksotisnya mengkilat karena keringat,membuat beberapa pejalan kaki yang melewati konter tempat kerjanya menyempatkan melirik kearahnya.
Bahkan ada yang berpura-pura membeli pulsa padahal nyatanya pulsa miliknya masih tertera 150ribu jika ia mengetik *888# di ponselnya,yah mengeluarkan uang 6000 untuk membeli pulsa bukan masalah toh yang mereka incar adalah senyum manis si penjaga konter atau mungkin jika mereka beruntung dapat nomornya. Terserah mau nomor HP atau nomor celana luar atau dalam tidak masalah. Selain karena faktor tempat yang memang berada dijalan utama,ketampanan Porsche juga menjadi faktor pendukung untuk pemasukan konter.
" The hot it's not publik " seseorang masuk melalui pintu masuk belakang kemudian duduk dibangku plastik samping Porsche.
"Ngomong apaan sih lu gak jelas" komentar Porsche yang memang merupakan anak asli Jakarta pada Pete,teman serta cucu pemilik konter tempat ia bekerja.
"Panase ora umum,ealah ngono wae ora mudeng ,ngono kok jare anak hukum (panasnya tidak kira-kira,ya ampun begitu saja tidak paham,kayak gitu kok katanya anak hukum) ." balas Pete yang asli anak Magelang,ia tinggal bersama kakek neneknya yang domisili Yogya selama berkuliah di UGM.
Porsche memang berstatus sebagai mahasiswa ilmu hukum di UGM tahun kedua sama seperti Pete. Dua tahun hidup di Yogya membuatnya paham dengan bahasa Jawa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
"Gue belajar hukum,bukan belajar bahasa aneh lu,kampret" sengak Porsche yang dibalas juluran lidah oleh Pete.
"Males lah,besok pelajarannya Pak Gun " separuh badan Pete ambruk dietalase kaca dengan wajah menghadap pada Porsche,memperhatikan Porsche yang tengah meladeni seorang anak SMP membeli pulsa. "Kalo ngasih tugas gak kiro-kiro ya Porsche "
"Oh Pak Gunardi kan emang gitu orangnya,ngasih tugas bejibun habis itu dia tinggal pergi tau kemana" sahut Porsche sembari memberi kembalian pada anak SMP didepannya. "Coba deh lu tanya Vegas deket kan lu ma anaknya Pak Gun,napa bokapnya dia sering keluar pas ngajar"
"Halah males banget Porsche,Vegas ki galak koyo bapakne yo maklum wong Medan (Vegas tu galak sama kayak bapaknya maklum orang Medan)" Pete menggeleng cepat.
"Bukan galak kali Pete emang cara ngomong mereka gitu,ngomong biasa aja kalo kita yang denger kayak ngegas " Porsche memainkan ponselnya dan tersenyum heran saat melihat layar ponselnya. "Nah bokap gue masih terobsesi punya mobil porsche,liat nih " Porsche memperlihatkan MMS dari ayahnya yang berisi gambar mobil porsche kepada Pete.
"Obsesi bapakmu gede ya Porsche lah sampe kamu we dikasih nama 'porsche',lhah terus udah dinotice belum sama pihak perusahaannya? yo lumayan Porsche iso wae dikei mobil gratis (ya lumayan Porsche kali aja dikasih mobil gratis) " goda Pete.
"Kalo idup segampang itu,pasti semua nama anak sekarang merk mobil semua,bambang " Porsche heran dengan pemikiran Pete.
"Wehhh mambu ki mambu ( ihh bau nih bau )" tiba-tiba segerombolan bocah kampung sekitar ruko lewat didepan konter dan menutup hidung mereka. "Layo pantes mambu ana mas Pete kok ( ya pantes bau ada mas Pete kok) " diakhiri tawa mereka yang melengking.

KAMU SEDANG MEMBACA
KinnPorsche
Cerita PendekBerisi kumpulan short story 1000-2000 kata dari KinnPorsche ataupun MileApo. Dengan latar belakang yang berbeda-beda.