Pendosa (part 3- End )

828 65 16
                                        

Peringatan : -Adegan kekerasaan

-Bahasa/ kata-kata kasar


"Vegas ? apa yang kau lakukan disini? dan darimana kau tahu rumah ini?" berbagai pertanyaan berkumpul diotak Porsche melihat orang yang tak sedetikpun ia pikirkan akan muncul dihadapannya saat ini.

Dengan sorot mata penuh curiga,Porsche entah kenapa secara naluri mulai berjalan mundur menjauh dari Vegas,namun langkahnya terhenti saat melihat seorang lagi yang keluar dari dalam mobil.

"Pete? bagaimana bisa kau dengan Vegas?"

Kepala Porsche rasanya mau meledak,belum terjawab mengenai kehadiran Vegas disini ditambah ia bersama dengan pete,ada apa dengan semua ini?

"Porsche" panggil Pete lirih.

"Kau tidak bersama dengan Kinn?" melihat Pete membuat kecurigaan Porsche sekejab menghilang,dan ia mulai mendekati mobil memeriksa apakah didalamnya masih ada orang atau tidak. Tapi nihil mobil hanya berisi Pete dan Vegas.

"Ayo kita masuk dulu " Pete membimbing Porsche untuk kembali kedalam rumah,sedangkan Vegas tampak kembali kemobil dan mengambil sesuatu.

"Hey,jelaskan padaku kenapa kau bisa bersama dengan si mata keranjang itu" bisik Porsche pada Pete.

"Akan aku jelaskan semua didalam "

Didalam rumah Korn tengah mencuci piring bekas makan mereka tadi,sempat bersitatap dengan Pete sebelum Pete memutuskan kontak mata dengan berpura-pura berbicara dengan Porsche. Korn menenangkan debar jantungnya sebelum ikut bergabung dengan Porsche dan Pete diruang tamu.

Tak lama Vegas masuk dengan membawa sebuah kaset video serta alat proyektor,dengan diam mulai mengaturnya.

"Vegas apa yang sedang kau lakukan?kenapa kau bersikap seperti dirumah sendiri begitu? hoy Vegas " tegur Porsche dan kesal saat ia diabaikan.

Selesai mengatur semuanya,Vegas ikut bergabung duduk disamping Pete.

"Vegas,sepertinya ini tidak perlu kita lakukan " Pete beralih bicara pada Vegas.

Ini adalah pertama kalinya Porsche melihat Pete berbincang dengan Vegas,namun intonasi yang digunakan Pete sudah seperti saat berbincang akrab dengannya. Apa yang telah ia lewatkan selama ini?.

"Mereka harus tahu Pete " Vegas pun berubah menjadi Vegas yang lembut saat bicara dengan Pete. Bukan Vegas anak orang kaya yang suka bicara kasar dan merendahkan.

"Tapi...tapi,bagaimana bisa mereka...Vegas hentikan saja ini"

"Hey tentang apa ini semua? dan kenapa kau menangis seperti ini Pete? " Porsche menarik bahu Pete hingga menghadap dirinya dengan sempurna. "Jelaskan padaku apa yang sedang kalian debatkan ini?! " Pete tak menjawab ia hanya menggeleng dengan terus terisak.

"Vegas,putar videonya " titah Korn yang sedari tadi memilih diam melihat perdebatan tiga anak muda disana.

Vegas menurut dan ia mulai menekan tombol dialat proyektor dan pemandangan yang tak asing segera memenuhi layar putih didepan mereka. Porsche mengalihkan perhatiannya dari Pete ke layar didepannya.

Awal video hanya terlihat gudang bekas diladang desa mereka,kamera bergerak dengan cepat sepertinya sang pemegang kamera berlari menuju belakang gudang.

"Wow wow kalian bersenang-senang dan tak mengajakku?" suara Vegas terdengar sangat dekat,itu berarti dialah si pemegang kamera.

Hati Porsche seketika mencelos saat kamera menyorot sosok yang dirindukannya selama dua hari ini,berlutut dengan lebam dibeberapa sudut wajahnya.

KinnPorscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang