"Bisakah kau meninggalkan Porsche dan menikahi seorang wanita?"
Kinn mematung tak tahu harus bagaimana manganggapi ayahnya yang ternyata tahu perihal hubungan rahasia antara dirinya dan Porsche,rasa bersalah segera menyerang dirinya dan yang bisa ia lakukan adalah turun dari ranjang dan berlutut didepan sang ayah.
"Maafkan aku ayah,maafkan aku,maafkan aku mengecewakanmu,maafkan aku " kepala Kinn menunduk hingga menyentuh lantai.
"Hey hey hey berdiri nak " Korn bangkit dari baringnya menarik tubuh Kinn untuk bangun. "Apa yang kau pikirkan hingga berlutut seperti itu padaku?" Korn membersihkan debu dicelana Kinn.
"Sejak kapan ayah tahu?" tanya Kinn dengan suara bergetar bahkan tak berani bertatap muka dengan ayahnya.
"Ayah sudah mengenalmu sejak kau masih memakai popok nak,ayah sangat tahu semua tentang dirimu luar dalam,tentang kebiasaan baik dan burukmu,ayah tahu semua. Jadi bagaimana mungkin ayah bisa melewatkan tiap tatapan puja serta perhatian kecil penuh afeksi yang kau berikan hanya kepada Porsche. Tatap ayah nak " Korn mengangkat dagu Kinn hingga mata mereka bertemu.
"Ayah tak meminta maafmu,ayah hanya bertanya apakah kau bisa melakukan apa yang ayah minta?"
Kinn kembali menundukkan kepalanya dan mulai terisak.
"Maafkan aku ayah...aku tak bisa melakukannya,aku...tak mampu. Posisi Porsche sama dengan posisi ayah dihidupku,kalian begitu berharga hingga tak mungkin aku melepasnya. Apalagi jika harus menikah dengan wanita lain,aku tak bisa ayah. " ujar Kinn diantara isaknya. "Aku hanya akan pergi dari hidup Porsche jika dia yang menginginkanku pergi "
Korn membawa Kinn dalam dekapannya,tak pernah ia melihat putra semata wayangnya yang begitu kuat menjadi sangat rapuh karena cinta.
"Maafkan ayah,dari awal ayah sudah tahu jawabannya. Dan seperti yang kukatakan diawal tadi,ayah akan selalu mendukung apapun pilihanmu,apapun yang terbaik dan membuatmu bahagia nak.Meski ayah tahu ini adalah suatu yang dilarang Tuhan. Ayah juga bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan,jadi mari kita tanggung dosa ini bersama nak. Biarkan pengadilan Tuhan yang menghukum kita kelak,saat ini ayah hanya ingin kau bahagia,itu saja"
Kinn menatap ayahnya dalam diam mengamati wajahnya yang berkeriput, cekungan dibawah mata yang makin menghitam kian hari sangat jauh berbeda saat dulu Kinn masih kanak-kanak. Wajah itu tampan dengan pesonanya sendiri,menjadi incaran para wanita saat ia hidup sendiri sepeninggal istrinya. Namun tak ada yang mampu menarik perhatiannya,Korn hanya ingin fokus membesarkan Kinn dengan baik.
"Ayah ? apakah kau kecewa padaku?"
Korn menghela nafas dan membuang muka memilih menatap langit yang mulai berubah warna melalui jendela kamarnya. "Tentu saja ayah kecewa serta marah pada kalian awalnya. Tapi ayah terlalu pengecut untuk mengatakan ketidak setujuan ayah secara langsung padamu. Ayah takut kau akan marah pada ayah kemudian meninggalkan ayah,sementara ayah hanya memilikimu. Jadi selama satu minggu ayah selalu menghindar jika Porsche berkunjung ataupun saat kalian sedang bersama. Tapi lambat laun ayah sadar,melihat kau tertawa sekencang itu dan juga tersenyum lebar dengan tulus hanya disaat kau tengah bersama Porsche,itulah kebahagiaan yang kau pilih. Jadi ayah yang awalnya diam karena takut kau pergi menjadi diam karena merestui hubungan kalian. Dan juga pria yang kau pilih adalah Porsche,yang sudah ayah anggap sebagai anak kedua ayah,bagaimana bisa ayah marah terlalu lama pada anak-anak ayah"
Meski wajah itu mulai berubah menua,tapi satu yang tak pernah berubah sedari dulu dari seorang Korn,ayah dari seorang Anakinn yaitu senyumannya yang selalu berhasil menenangkan hati Kinn apapun masalah yang menimpanya. Senyum mengayomi favorit Kinn.
. . .
Porsche tengah duduk merenung dibelakang rumahnya sore itu,kayu bakar yang seharusnya ia belah ia abaikan begitu saja. Pikirannya kembali ke waktu pagi tadi,dimana saat hendak pergi ketengkulak ia bertemu dengan bibi penjual telur yang juga menuju ke tengkulak. Seperti biasa Porsche akan membantu membawa keranjang telur dan bibi akan memberinya upah 3/4 telur untuknya disertai cubitan gemas dipipi. Tapi pagi ini ia mendapat reaksi yang membuatnya shock
KAMU SEDANG MEMBACA
KinnPorsche
Short StoryBerisi kumpulan short story 1000-2000 kata dari KinnPorsche ataupun MileApo. Dengan latar belakang yang berbeda-beda.