Kesadaran (part menjelang akhir)

427 23 4
                                    


. . .

"Jadi bisakah kau menggantikan shift malamku untuk satu minggu ini Porsche?"

Ternyata maksud Pete memanggil Porsche adalah untuk memintanya menggantikan shift malamnya selamanya satu minggu karena neneknya sedang sakit dan ia tidak tega jika harus meninggalkannya sendirian di malam hari. Jika di siang hari akan ada sepupunya yang menjaga, tapi tidak dengan malam hari karena sepupunya juga harus bersiap bekerja sebagai pedagang ikan di pasar.

"Tentu saja, kau fokus saja merawat nenekmu. Tentu kau sendiri pun harus menjaga kesehatan, jangan sampai karena fokus pada nenekmu kau jadi lupa dengan dirimu sendiri." nasehat Porsche yang mendapat senyum kecil dari Pete.

"Terima kasih Porsche, maaf telah menganggu waktu santaimu barusan." Porsche menggeleng sebagai tanda itu bukanlah masalah untuknya.

Merasakan getaran di sakunya, Porsche merogoh ponselnya dan menerima pesan dari Kinn bahwa ia pulang lebih dulu dan juga memberinya peringatan bahwa Vegas telah mabuk. Bibir Porsche melorot, sudah tahu Vegas mabuk kenapa Kinn malah meninggalkannya sendiri. Ah! mungkin Tawan yang mengajaknya pulang. 

Jadi dengan lesu Porsche kembali ke tempatnya tadi dan benar saja di sana hanya tinggal Vegas yang sedang merancau. Porsche memperhatikan Vegas kemudian bergumam, "Bagaimana aku bertanya padanya masalah tadi jika dia sudah seperti ini?".

Tapi tiba-tiba wajah Porsche kembali cerah. "Bukankah orang mabuk lebih jujur daripada di saat mereka sadar." 

Jadi berbekal itu Porsche mulai kembali duduk di samping Vegas dan mulai menginterogasinya.

"Hey bocah Amerika ."

Vegas menoleh dengan mata sayu dan senyum lebar. "Porsche ~ sekarang tinggal kita berdua mari bersenang-senang tanpa si kaku Kinn." 

"Ceritakan padaku apa yang kau bicarakan tadi." Porsche menyamankan posisi untuk bersiap mendengarkan cerita menarik di balik kepergian Vegas ke Amerika.

"Bukankah sudah ku katakan tadi, karena kau lah alasanku jadi aku tidak ingin bercerita padamu dan juga Kinn tadi sudah melarangku, tapi ... siapa dia? kenapa melarangku? toh dia sudah memiliki kekasih sekarang jadi kau bukan lagi miliknya, bukan begitu?" celoteh Vegas dengan suara yang pelan awalnya kemudian berubah marah.

Porsche menggigit bibir bawahnya untuk lebih mencerna apa yang dikatakan Vegas, dan dengan kapasitas otaknya akhirnya ia mendapatkan kesimpulan yang sebenarnya ia masih ragu dengan hal tersebut.

"Sebentar aku akan mencoba menjabarkannya dan bilang padaku bila ada yang keliru." Setelah Vegas mengangguk, Porsche mulai menjabarkan apa yang ia tangkap. "Jadi kau pergi ke Amerika karena kau kalah dalam bersaing masalah percintaan, dan itu denganku." Vegas semakin menyipit saat mendengar perkataan Porsche. "Seingatku aku tidak pernah berhubungan bahkan dekat dengan gadis yang kau kencani atau bahkan sedang kau dekati. Jadi bisakah kau katakan padaku siapa gadis itu, setidaknya untuk mengurangi rasa bersalah dan juga penasaranku."

Vegas terdiam sejenak kemudian sedetik kemudian tertawa keras. "Astaga Porsche, kau benar-benar sesuatu ." dan Vegas masih saja terbahak mengacuhkan raut bingung Porsche di sampingnya.  

"Jangan tertawa ! bukankah sudah ku katakan bilang padaku jika ada yang salah." Porsche cemberut.

"Ah !."

Segelas minuman tumpah tepat di kemeja yang tengah dipakai oleh Vegas karena keteledoran dirinya sendiri. 

"Astaga, ikut aku ke kamar mandi. Jika tidak segera dicuci itu akan sulit hilang dan berbau." 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KinnPorscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang