{16}

4 1 0
                                    

happy reading!!

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

"banyak banget."

monday menatap bingung jay yang barusan keluar dari minimarket sambil bawa kresek yang isinya banyak banget jajanan.

"mulut gua asem. pengen yang manis manis." ucap jay membalas perkataan monday sambil buka bungkus permen batang yang dia beli tadi.

"gua kira lu ngerokok. gua sering denger cowok biasanya gitu kalo mulutnya asem." kata monday sambil ngambil satu permen batang yang dibeli jay.

jay menggeleng, "gua nggak suka rokok. enakan permen kemana mana lah." balasnya.

monday hanya mengangguk-angguk mengerti. dia bisa melihat karnaval yang sedang berlangsung di dalam kampusnya dari sini.

"btw kenapa lu takut sama karnaval?" tanya jay. "eh tapi gua nggak maksa lu buat cerita langsung kok. pelan pelan aja kalo mau cerita atau nggak sekarang juga nggak papa kalo belum siap."

monday senyum kecil, "gua punya trauma yang berhubungan sama karnaval."

"dulu sekolah gua pernah ada karnaval buat ngerayain ulang tahun sekolah. ramai banget disana, gua juga seneng-seneng aja ikut karnaval itu. waktu itu gua lagi ke toilet, dan tiba-tiba pintu toiletnya ke kunci terus ada orang misterius yang masuk. gua udah teriak minta tolong tapi nggak ada yang denger. gua takut banget pas itu."

"orang misterius itu ngedeketin gua dan kayak mau megang-megang gua. gua langsung teriak dan nangis histeris karena takut banget, terus nggak lama ada guru yang dateng yang mau nyelamatin gua. tapi guru itu berantem sama orang itu, dan endingnya guru itu kalah karena dia nggak bisa berantem."

"orang misterius itu nangkap gua lagi dan ikat gua pake tali. terus orang misterius itu ngambil pisau yang dia bawa dan langsung nusuk guru gua itu beberapa kali. lu pasti tau gimana perasaan gua waktu liat pembunuhan didepan mata kepala gua sendiri. habis bunuh guru itu, orang itu langsung kabur dari sana. gua berusaha ngelepasin tali yang ada ditubuh gua dan berhasil terus gua lari keluar dari toilet."

"dan pas gua sampai di lapangan sekolah, yang gua liat adalah beberapa murid yang tergeletak gitu aja di lapangan dengan luka di perut mereka. semua banner dan barang-barang karnaval itu pada berantakan dan berserakan di lapangan. dan nggak lama ada banyak polisi dateng yang langsung nangkap para komplotan pembunuh bayaran itu. gua yang nggak kuat berdiri itu akhirnya pingsan."

monday menghela nafas, "sejak itu gua nggak suka sama karnaval. temen-temen gua yang waktu itu selamat juga pada takut sama karnaval, tapi mereka nggak mengalami trauma kayak gua. jadi waktu mereka mau ngajak gua ke karnaval, gua selalu nolak karena gua pasti bakal inget kejadian itu."

"kejadian itu benar-benar merusak mental gua. gua--

ucapan monday berhenti ketika jay memegang tangannya. dia menoleh ke jay yang juga lagi natap dia.

My Family ; Drippin [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang