Ch. 4 Ye Liu Bernyanyi?🤔

3.2K 342 3
                                    

"Apakah itu kebetulan atau bukan, saat ini tugas utama adalah yang terpenting." Ye Liu beralih memandang ke arah panel berisi list quest.

[Misi utama:
-membesarkan (Tianzhi) Chao Ji menjadi tiran yang bijak
-membantu (Tianzhi) Chao Ji memulihkan benua teratai tujuh warna
Misi sampingan:
-bernyanyi lagu hasutan bengis
-membawa Chao Ji ke pohon tertinggi lalu menyanyikan lagu pemulihan]

Ye Liu mengeryit memijit pelipisnya seakan mengingat sesuatu. Perlahan Ye Liu bangkit menggendong Chao Ji dalam pelukannya.

Ia mengangkat tangan kanannya, mengeluarkan spirit bawaannya. Sebuah pohon berukuran sedang dengan 9 dahan yang bercabang dengan aliran aura hijau emas mengitarinya.

"Cincin roh pertama cabang ke 8 lantunan hasutan bengis." Seolah mengucap mantra, ia lalu bernyanyi dengan suara yang lantang menggetarkan gembok yang mengunci pintu jeruji yang amat kokoh.

Setelah gembok hancur, nada suaranya kian melembut bagai air mengalir perlahan. Lantunan lagunya amat lembut dan indah tapi tersirat hasutan di dalamnya. Membuat gairah dan semangat juang kian membara.

"Hei, kau dengar itu?"

"Benar siapa yang bisa menyanyikan lagu selembut ini, rasanya tubuhku jadi bersemangat."

"Perasaan ini amat membara hingga rasanya tak bisa kukendalikan."

Setelah itu mata mereka memerah dengan cepat mengangkat pedang mereka lalu mulai menebas segala yang dilihatnya.

Teriakan gemuruh mulai terdengar dimana-mana, membuat para tahanan yang lainnya ikut menggila mengabaikan fisiknya yang lemah. Orang-orang di atas penjara yakni sebuah rumah yang menjual budak sebagai utama mulai mengamuk.
Teriakan sorak Sorai hanya terdengar di sekitaran rumah itu. Banyak orang disekitaran ikut menonton hal yang tampak mengerikan.

Seolah hanya orang-orang di gedung itu yang terpengaruh, orang pertama yang mendekat matanya memerah ketika mendengar suara nyanyian merdu yang entah dari mana asalnya. Beberapa orang yang hendak mendekat terdiam sejenak kemudian berlari menjauhi gedung itu.

Ye Liu dengan cepat berlari menuju tempat dengan pohon yang terlihat tinggi dan menetap disana. Meskipun hanya sementara ia cukup lega bahwa merasa tak ada yang melihatnya kabur dari gedung yang baru saja hancur.

"Setelah 5 menit terpengaruh, mereka akan bunuh diri jadi tidak ada masalah." Ye Liu menghela nafas lega mengingat memori dalam ingatan Ye Zhong.

[5 menit telah berlalu]

Ye Liu beralih memandangi gedung tersebut yang menyemburkan api ledakan dengan asap hitam menggempur. Hampir semua bagian kota Ji Zhong terlalap oleh api dan gemuruh semangat orang bermata merah menyala memegang senjata atau bahkan tidak mengarahkan tangannya menuju jantung dan 'boom'.

Suara ledakan yang beruntun membuat suasana kota Ji Zhong menjadi mengerikan dengan ceceran darah dimana-mana.

"Yah... abaikan saja itu." Pandangan Ye Liu mulai beralih ke Chao Ji yang terlelap dengan sedikit kerutan di dahinya,"mimpi buruk kah?" Ye Liu segera menyandarkan tubuhnya ke pohon yang cukup besar menampung mereka berdua.

"Cincin roh pertama cabang ke 2 lantunan pengusir iblis." Nyanyian lembut yang perlahan mengiringi aliran udara mulai terdengar.

Nyanyian itu lebih lembut dari cabang ke 8, jika cabang ke delapan itu menghasut, cabang ke 2 lebih ke menenangkan, perasaan apapun akan ditiadakan dan menjadi tenang seketika.

Suaranya yang lembut dan menenangkan menyamai bulan yang bersinar terang, seolah bulan ikut bersaksi memandang ketenangan yang tercipta.

Beberapa hewan yang mendengar kehilangan emosi jahat yang memengaruhi tubuh mereka hingga menungkup lemah dan tertidur.

Ini adalah peristiwa menenangkan tapi jika orang melihat ini, mata mereka pasti sudah jatuh ketanah. Bagaimana mungkin hewan yang biasanya menjadi lebih ganas 10 kali lipat di malah hari jadi setenang ini.

Ye Liu memandangi wajah Chao Ji yang masih mengerut jadi lesu dan mulai menyanyi lebih tenang dan tenang, semakin lembut nada suara Ye Liu, kerutan di dahi Chao Ji perlahan ikut luntur.

Ye Liu terus bernyanyi hingga langit mulai terang,"seburuk itukah mimpimu.." ia memandangi wajah Chao Ji yang sudah tenang tanpa Kerutan di dahinya.

Sepanjang malam ia bernyanyi baru ketika fajar menyingsing tubuh Chao Ji yang tegang dan gemetar mulai rileks bersamaan dengan kerutan di dahinya yang menghilang.

[Misi sampingan telah selesai]

[Anda mendapat 12.000 poin dan 3.000 koin]

[Misi baru terbuka]

[Misi utama:
-membesarkan (Tianzhi) Chao Ji menjadi tiran yang bijak
-membantu (Tianzhi) Chao Ji memulihkan benua teratai tujuh warna
Misi sampingan:
-membawa Chao Ji ke tengah hutan misteri
-membangun rumah sederhana dipinggir danau
-berburu hewan
-menanam sayur dan buah]

"Hmm..." Ye Liu sedikit heran tapi, lamunannya segera dialihkan ke tubuh atasnya yang tak berbusana.

Ye Liu kemudian beralih ke layar yang penuh dengan kotak kotak kecil berisikan barang barang dari permainan yang pernah ia mainkan dulu.

Ye Liu sedikit enggan untuk memakai koleksinya, tapi ia sangat butuh itu sekarang, Ye Liu mengetuk layar kotak kecil dengan deretan pakaian mencari dan mencari yang kelihatan lumayan bagus.

***

Ye Liu sekarang berada di sebuah kota terdekat yang pasti bukan kota Ji Zhong, ia mengenakan hanfu berwarna biru pudar dengan umbai-umbai yang indah, rambut hijaunya yang panjang di ikat simpul.

Ia menggendong Chao Ji di pelukannya, tak sedikit orang yang melirik mereka baik itu kagum, terpesona, terpanah, atau bahkan curiga.

Ye Liu dengan anggun melangkah menuju sebuah penginapan dan memesan satu kamar dan membaringkan Chao Ji ke kasur.

"Aku tidak tahu kapan kamu akan bangun, jadi berbaring lah untuk sementara disini dan tunggu aku kembali." Ye Liu memandang wajah Chao Ji yang masih terlelap kemudian melangkah keluar dari penginapan bibi Jo.

Satu hal yang dipelajari saat ini adalah, 1 koin dari system sama dengan 10 koin emas, 1 koin emas setara dengan 100 koin perak, 1 koin perak sama dengan 100 koin tembaga.

Ye Liu cukup puas dengan itu, sebab jika dihitung, maka dirinya saat ini sangat lah kaya dengan 2.999 koin system. Maka ia bisa dengan puas membeli barang yang menarik perhatiannya.

Ye Liu berjalan ke tengah pasar dengan wajah berseri-seri seakan telah menanti saat-saat dimana ia dengan bebas membeli apapun yang ia mau, Ye Liu membeli beberapa makanan yang tak pernah ia coba. membeli 30 dari setiap jenisnya.

"Ah... Aku hampir lupa." Ye Liu kembali ke paras wajahnya yang dingin, berjalan disekitar orang-orang yang berlalu lalang menuju bangunan megah,"saat ini aku butuh informasi tentang dunia ini." Ye Liu berjalan dengan anggun ke dalam bangunan dengan papan nama bertuliskan Perpustakaan umum.

Setelah masuk, Ye Liu mulai membaca buku dengan cepat. Orang-orang disekitarnya sedikit kesal, tapi ini adalah tempat umum jadi mereka cukup abaikan saja.

Bersambung...
Senin 11 Juli 2022

[BL] Kaisarku Yang MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang