Ch. 16 Berbagi Luka Yang Sama

1.6K 223 3
                                    

Mengenai situasi keterkejutan bersama dalam situasi selesai makan bersama, Ye Liu sudah tahu mengenai hal-hal yang disembunyikan oleh orag lain berkat bantuan system.

"Bagaimana ibu tahu kalau aku memiliki spirit yang kedua dan lagi aku bahkan tidak menyadari kalau Zhi Xiang memiliki spirit yang kedua juga." Ucap Chao Ji tak mengerti lagi kenapa ibunya seakan tahu segalanya.

"Ada..lah..." Ucap Ye Liu mendengus membuang muka kesamping seakan tidak ingin memberi tahu bersamaan dengan layar transparan didepannya ikut menghilang.

Chao Ji dan Zhi Xiang tak bisa membantu lalu mengulurkan tangannya kiri mereka dan membuka telapak tangan mereka sehingga spirit kedua mereka keluar.

Lengan kiri Chao Ji menunjukkan spirit Lotus Seven colors (teratai tujuh warna) dengan aura terpancar dengan warna berbeda beda disetiap sisinya.

Lengan kiri Zhi Xiang menunjukkan spirit Flame flower (bunga api) yang auranya berlawanan dengan Frozen spider.

Semua orang terdiam, entah itu karena terlalu banyak hal mengejutkan, spirit yang belum pernah mereka temui, atau spirit dengan elemen yang saling bertentangan.

Ye Liu mengetuk-ngetuk jarinya diatas meja sepintas matanya membaca informasi dalam panel layar transparan dihadapannya.

"Ji'er kamu ingatkan ibu pernah bilang kalau ada 7 kuil di benua ini." Ucap Ye Liu angkat bicara setelah mencerna informasi dari system.

"Iya, masing-masing wilayah memiliki kuil dewa mereka masing-masing. Diantaranya kuil dewa api, kuil dewa bumi, kuil dewa angin, kuil dewa alam, kuil dewa air, kuil dewa salju, kuil dewa kristal. Lalu setiap seratus juta tahun akan memilih pewaris." Ucap Chao Ji menjelaskan seringkas ringkas nya.

"Benar, tapi ada satu kuil lagi yang belum ibu sebutkan. Sebenarnya kuil ini sudah runtuh namanya kuil dewa teratai. Sejarah kuil dewa teratai sangat panjang nanti ibu ceritakan. Intinya sekarang kamu telah dipilih oleh kehendak benua teratai tujuh warna sebagai pertanda bahwa benua teratai tujuh warna tidak baik-baik saja." Ucap Ye Liu menjelaskan dengan amat serius, tentu saja yang lain itu serius mendengarkan.

"Istriku aku tidak mengerti." Ucap Feng Ying yang diangguki oleh semuanya.

Sepanjang hari Ye Liu menceritakan sejarah yang tidak diketahui oleh masyarakat, hanya kaisar saat ini saja yang tahu hal ini.

Pada awal penciptaan, benua teratai tujuh warna membentuk kehendaknya masing-masing namun untuk menyatukan kehendak itu maka jadilah sebuah kehendak yang memuat semua kehendak yakni spirit pewaris Lotus seven colours.

Sebelum menyatukan kehendak benua teratai tujuh warna terjadi banyak konflik antara pewaris 1 dengan pewaris lainnya, hal ini dipicu oleh individu dari luar yang mengharapkan terjadinya perpecahan. Kehendak teratai tujuh warna hampir pecah dan menghilang dikarenakan nya. Untungnya kehendak benua teratai tujuh warna telah lebih dahulu menyatukan kehendak lainnya agar tetap menyatu dalam satu kesatuan yang utuh.

Hanya saja konflik pewaris tetap berjalan seiring waktu berlalu dan tetap pada keyakinan mereka masing-masing.

Ye Liu menjelaskan hal ini dengan serius dan tidak ada yang berani menyela karena pembahasan kali ini menyangkut banyak hal termasuk kultus iblis darah, masa depan Chao Ji dan kerusakan dimasa depan.

***

Malam akhirnya tiba, semua orang telah ke kamar masing-masing dengan tamu baru yang untuk sementara tidur diluar. Mereka tidak bisa tidur nyenyak karena masih terpikirkan kata-kata Ye Liu.

Saat ini Feng Ying sedang ragu-ragu untuk masuk ke kamar Ye Liu, pasalnya ia akan diberi hukuman akibat kesalahan yang bahkan ia tidak ada didalamnya.

"Masuk!!." Ucap Ye Liu dingin menyuruh Feng Ying segera masuk dengan perasaan yang rumit.

Ye Liu sedang duduk memandang bulan yang bersinar biru dengan seksama seakan memikirkan banyak hal dalam benaknya.

"Istri..." Ucap Feng Ying seketika merasa berat dihatinya karena sudah merahasiakan banyak hal darinya.

"A..aku.." Ucap Feng Ying menatap sedih kearah istrinya tanpa melangkah sedikitpun.

"Aku tahu, aku tahu hari ini akan tiba suatu saat nanti." Ucap Ye Liu tertunduk dengan senyum tersungging enggan dimulutnya.

Sebenarnya Ye Liu hanya berakting, kau tahu semua demi kesuksesan misi utama, Ye Liu tahu bahwa Feng Ying akan segera pergi ke kultusnya membawa Feng Liuli bersamanya.

"Istri.. a..aku aku.." Feng Ying seakan ingin mengatakan beberapa hal tetapi sesuatu yang berat menghantam hatinya hingga kalimat yang ingin ia ucapkan tak bisa keluar.

Feng Ying merasa kesal pada dirinya sendiri dan mengepalkan tangannya erat karena ia bahkan tidak berhak meminta maaf kepada istrinya.

Feng Ying tahu betul bahwa segera Ye Liu akan sendiri ditempat seperti ini, Chao Ji dan Zhi Xiang akan segera ke akademi kekaisaran, ia dan Feng Liuli akan kembali ke kultus demon blood. Ia tahu betul bahwa istrinya tidak akan ikut pergi dengannya entah karena apa, tapi itu terbukti dengan nyanyian harian Ye Liu setiap pagi.

Memikirkan Ye Liu akan sendirian ditempat ini, hatinya semakin sesak dan sesak,"Bagaimana kalau ikut dengan kami." Ucap Feng Ying mengajak Ye Liu meskipun sudah tahu jawabannya.

Ye Liu tersenyum memandang Feng Ying dengan keengganan terlihat di wajahnya. Hal itu membuatnya hati Feng Ying semakin sesak hingga dirinya segera memegang dadanya yang sesak berniat menggali disana hingga hatinya tak terasa sesak lagi.

"APA YANG KAU LAKUKAN!!" Teriak Ye Liu dengan cepat berada di depan Feng Ying lalu mencengkeram tangannya yang sudah menggali disana. Darah segar mengalir bersamaan dengan air matanya yang ikut membasahi pipinya.

Teriakan Ye Liu mengundang yang lain segera menuju kamar mereka untuk melihat apa yang terjadi.

Chao Ji dan Feng Liuli segera membawa Zhi Xiang kembali karena mengerti apa yang terjadi diantara ibu dan ayah mereka. Sementara Wuxue dan 5 bawahan lainnya terkejut mematung melihat tuan mereka,"siapa dia?" Tanya Hu lei menunjuk gemetar kearah Feng Ying.

Mereka terkejut karena ini bukanlah sifat tuan mereka yang ada di ingatan mereka.

"Hiks... Maafkan aku istriku." Ucap Feng Ying terkulai menjatuhkan dirinya terisak memohon maaf meski dirinya tak layak meminta maaf.

Ye Liu menatap tajam kearah mereka berenam seakan menyuruh mereka segera pergi. Mereka paham dan segera pergi. Dengan lambaian tangan Ye Liu pintu tertutup seketika dan memasang pelindung yang membuat suara yang ada didalam tak terdengar dari luar.

"Bangun!." Ye Liu tidak merasa dirinya bersalah dan tetap berekspresi dingin menyuruh Feng Ying bangkit.

Feng Ying bangkit dengan sesegukan tak berani menatap mata Ye Liu.

"Tatap aku!." Perintah Ye Liu yang tak ditanggapi olehnya.

Dalam sesegukannya Feng Ying melihat darah menetes tepat didepannya. Ia khawatir lalu segera menatap istrinya.

Sesuai harapan Ye Liu memandang Feng Ying dingin dengan jarinya yang terlihat ada darah dan lagi luka yang sama dengan Feng Ying baru saja dibuat oleh Ye Liu pada dirinya sendiri.

"Lihat ini Feng Ying, lihat!!" Ucap Ye Liu sedikit meninggikan suaranya.

Seluruh tubuh Feng Ying bergetar hebat melihat luka di dada kiri Feng Ying.

"Tidak tidak tidak tidak tidak." Ucap Feng Ying histeris menangkupkan darah segar yang terus mengalir meski ia menahannya dengan kedua tangan.

Hati Feng Ying bergetar hebat, bahkan ketika ia menjilati bekas luka dengan air liurnya yang menyembuhkan tidak berefek apa-apa. Darah terus mengalir membuat hati Feng Ying seakan-akan sebentar lagi runtuh.

"Mulai sekarang, ketika kau melukai dirimu, akan kubuat luka yang sama dengan lukamu." Ucap Ye Liu membelai wajah Feng Ying yang sedikit lagi hancur dari dalam.

Bersambung...
Sabtu 23 Juli 2022

Next chapter bersegel🔞💦

[BL] Kaisarku Yang MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang