[BL] Kaisarku Yang Malang

Ch. 21 Bayi

Ye Liu memegang dadanya seakan jantungnya bisa hancur kapan saja. Begitu rapuh ketika semua hal terasa berbeda hanya dalam satu hari.

"Hah..." Hatinya begitu gelisah hingga dirinya menyandarkan punggungnya ke kursi dengan perasaan tak karuan.

"Apa-apaan situasi ini?" Dirinya tak kuasa hingga menutup mata dengan lengan kanannya.

.

.

.

.

.

[Selamat anda telah berhasil menyelesaikan misi tersembunyi]

[Memutuskan ikatan sementara
Rincian: dengan perginya karakter utama dan karakter yang berkaitan, anda akhirnya bisa bebas mengeksplorasi benua seven color lotus
Misi lanjutan: jelajahi separuh benua teratai tujuh warna
Hadiah: 100.000 poin dan 50.000 koin]

[Anda menerima 100.000 poin dan 50.000 koin]

"Berpikir bahwa system ini sangat murah hati. Aku mencintaimu systemku yang berharga." Ungkapnya dengan air mata palsu.

"Baiklah karena sekarang aku bebas, saatnya berkemas. Tapi sebelum itu makan adalah hal yang penting." Ucapnya kembali pada situasi biasanya.

***

Sementara itu pada perjalanan Chao Ji dan Zhi Xiang, mereka mendapatkan tumpangan dari dekan yang waktu itu membangkitkan spirit mereka.

"Woaah pemandangan diatas sini sangat luar biasa, aku tidak tau kalau ternyata dunia seluas ini." Seru Zhi Xiang menatap kanan kirinya dengan antusias.

"Hohoho hati-hati, walaupun burung ini berusia 1.000 tahun, kau tidak akan tahu apa yang akan terjadi jika terlalu bersemangat." Ungkapnya dengan senyum cerah.

Ungkapan itu sukses membuat Zhi Xiang terdiam memegang pundak Chao Ji. Ia semakin merinding karena dia yang paling belakang. Tangannya gemetar.

"Tenanglah Xiang-xiang, dekan hanya bercanda, sky goose (angsa langit) memiliki atribut angin yang tinggi jadi bisa menyeimbangkan tubuhnya dan lagi hal yang khusus pada sky goose adalah kemampuannya mengatur angin, selama ia terbang sebuah penghalang terbentuk sehingga membuatnya memblokir angin dari depan." Ucap Chao Ji menjelaskan, dekan terkejut namun tetap tenang sedang Zhi Xiang berangsur-angsur pulih dari rasa takutnya.

"Woho aku membawa anak yang jenius." Ucap dekan dalam hatinya.

"Baiklah anak-anak berpegang yang erat, kita tak akan berhenti sampai tiba di kota berikutnya." Ucap sang dekan.

Malam yang cukup terang disinari oleh cahaya biru bulan yang tampak bersahaja dengan bintang-bintang disekitarnya.

Sementara itu dikejauhan yang sepenuhnya bertolak belakang dari arah Chao Ji dan Zhi Xiang tempuh.

Feng Ying dengan para bawahannya telah tiba di suatu tempat rahasia dimana api bergejolak dimana-mana. Bagi mereka yang lahir dengan atribut api, dan dibawah perlindungan tipe pendukung titled douluo.

"Tuan... Kami akan maju terlebih dahulu." Ucap salah satu diantaranya para bawahan Feng Ying.

Feng Ying merasa sesuatu yang berbeda di jari manis tempat cincin nya dipasangkan oleh Ye Liu.

"Ayah apa ada sesuatu yang ayah pikirkan?." Tanya Feng Liuli yang memperlihatkan ayahnya yang cemas akan sesuatu.

"Tidak, ayo pergi!" Ucap Feng Ying membuat Feng Liuli semakin yakin dengan dugaannya.

"Ayah... Ibu tidak selemah itu, ibu pasti bisa menjaga dirinya sendiri." Ucap Feng Liuli membuat perasaan terlemah dalam hati Feng Ying terbuka dan segera menggenggam erat tangan Feng Liuli dan mulai menggendongnya.

"Benar, ibumu adalah seseorang yang sangat kuat, lebih kuat dari semua hal yang ada di dunia ini." Ucap Feng Ying meyakinkan dirinya.

Meskipun itu hanyalah kata-kata untuk anaknya, hatinya tetap merasa cemas.

***

Pagi yang penuh warna akhirnya terbit, segala hal yang telah terjadi seperti hilang begitu saja bagi Ye Liu.

"Hmm... Untuk sementara aku akan memasang pelindung tingkat tinggi. Oh iya aku hampir melupakan pendatang yang akan tiba 2 tahun lagi." Ucap Ye Liu di luar paviliun dan sementara memasang pelindung tingkat tinggi dan berlapis lapis.

Ia pun memutuskan untuk memasang banyak jebakan, di pulau tersebut.

"Teman-teman ku terima kasih atas segala yang telah kalian buat untukku, aku akan memindahkan kalian ke tempat baru dimana kalian akan bebas dari rasa takut akan pemburu." Ye Liu memutuskan untuk memasukkan semua binatang dan tumbuhan roh kedalam ruang dimensi yang berbeda.

Begitulah akhirnya pulau itu menjadi kosong tanpa penghuni, selain jebakan yang tersebar dimana-mana. Penghalang khusus yang menjadi ciri khas dari pulang apung misterius, membuat pulau itu tak bisa di masuki dari atas, yang membuat pulau itu tidak bisa dimasuki dengan mudah.

"Dunia yang penuh koleksi aku datang!!." Teriak Ye Liu terbang keatas dan menuju tempat yang dikenal sebagai negeri hujan.

.

.

.

.

.

"Uhk... Seharusnya sih aku bisa sampai dalam sehari, tapi.." Ucap Ye Liu memandangi panel layar system' tak karuan.

[Selamat anda hamil]

[Sebagai seorang ibu kau harus menjaga kesehatan rahim dengan baik]

[Terbang selama hamil dapat membuat kondisi rahim terganggu]

"Aku tak menyangka benih pria itu benar-benar membuahkan hasil secepat ini." Ungkapnya depresi.

Kondisi malam hari yang tak disinari bulan dan lagi ia berada ditengah-tengah hutan.

Ia membangun rumah kecil dari cincin rohnya, mirip dengan paviliun bambu, namun dibuat minimalis.

Hanya ada ranjang dan dapur serta sebuah ruang minim yang bisa leluasa dipakai untuk apapun.

[Terdeteksi sebuah kehidupan sedang menuju ke tempat anda]

Sebelum itu Ye Liu sudah menyadari nya jadi ia merubah wujudnya jadi sesosok wanita untuk keheranan terhadap perutnya yang sudah sedikit mengembang.

Tak berselang lama, ketukan membuat Ye Liu bangkit dari duduknya lalu membuka pintu yang memperlihatkan sesosok pria yang tampak seperti biksu dan sesosok bayi ditangannya.

"Biksu miskin ini memohon, tolong rawat bodhisattwa yang malang ini." Ucapnya menyerahkan anak dari tangannya lalu bergegas memasang pelindung yang membuat yang di dalam tak terlihat.

"Amitaba Buddha." Salamnya lalu pergi menjauh dari sana.

Tak lama sekelompok orang terlihat mengejar biksu yang tadi.

Semuanya terjadi begitu cepat membuat Ye Liu memandang tanpa berkedip.

Bayi yang diberikan biksu itu tampak bersinar tapi tak lama. Satu-satunya hal yang mencolok adalah terdapat tato yang terlihat seperti tongkat dengan cincin-cincin diatasnya yang berwarna emas.

[Misi tambahan berhasil diterima]

[Merawat bayi bodhisattwa
Detail: kau yang merupakan sosok pengasuh diharapkan bisa merawat sang bodhisattwa yang merupakan legenda hidup, juga bisa membimbing orang luar yang menggantikan bodhisattwa.
Hadiah: ???]

"Sesuatu mulai berjalan tak menentu." Ucap Ye Liu menatap bayi mungil dengan bulu mata yang indah.

Belum lagi anak dalam rahimnya, ia telah mendapatkan satu bayi yang harus ia rawat.

"Yah... Mari atur kehidupan sederhana di sebuah desa yang jauh dari sini." Ucap Ye Liu mengurungkan niatnya ke negeri hujan.

Sementara itu sebuah rumor mulai muncul di seluruh penjuru negeri. Rumor tentang lahirnya sang Buddha dan hancurnya kuil Buddha tempat lahirnya sang Buddha.

Bersambung...
Sabtu 29 Oktober 2022

Yah mumpung lagi sakit, ga kesekolah dan lagi bosen bosen nya. Terciptalah chapter ini.