Langit akhirnya kembali cerah Ye Liu menekan tubuh Feng Ying hingga terbaring diatap pavilum dan mulai menciumi sang dominan serta meloloskan lidahnya masuk dan menjelajahi isi mulut Feng Ying.
Decakan demi decakan mulai terdengar,"oh disini sangat bersemangat," Ucapnya seraya membelai lembut milik Feng Ying yang terlihat sangat sesak dibalik kain.
"Ja-jangan disentuh, aaah.." Erangan kesenangan lolos dari mulut Feng Ying disebabkan Ye Liu yang menggesekkan miliknya bersama,"lihat punyaku juga sama bersemangatnya," Ucapnya memperlihatkan wajah penuh kelicikan.
Ye Liu terus menggosokkan miliknya dengan milik Feng Ying sehingga cairan putih kental membasahi pakaian yang mengurung mereka.
***
Kini mereka berganti tempat, yakni ke kamar, tubuh mereka berdua sama-sama tak berbalut apapun. Hanya sentuhan kulit yang membuat mereka semakin bergairah.
"Aku penasaran, kenapa ada tato disini." Tanya Ye Liu memandangi penis Feng Ying dimana tepat pada kantong telurnya terdapat sebuah tato hitam yang sama dengan permukaan perutnya.
"Ini tanda bahwa aku milikmu, sama dengan yang di perutmu itu yang menandakan bahwa kita adalah pasangan." Jawab Feng Ying menatap Ye Liu intens.
"Yah, itu berarti aku bisa hamil kan?" Tanya Ye Liu kembali dan mulai menjilati penis Feng Ying yang sangat tegak hingga uratnya pun terlihat.
"I-itu benar." Jawabnya merasakan hangatnya lidah Ye Liu pada asetnya.
"Kalau begitu..." Ye Liu bangkit lalu menindih Feng Ying dan menaiki tubuh Feng Ying,"aku penasaran wajah bayi kita nanti mirip siapa yah," dengan ganas Ye Liu menancapkan penis Feng Ying kedalamnya.
"Ahh... In..ih cukup sakit tapi juga nikmath." Ucap Ye Liu terus menaik turunkan tubuhnya hingga merasa keenakan karena penis Feng Ying cukup besar dan keras menumbuknya di dalam.
"Istri ini sangat enak, sangat ketat, apa itu sakit?" Ucap Feng Ying meski merasa nikmat dia tetap khawatir dengan istrinya bagaimanapun dia sudah berjanji pada dirinya sendiri.
Ye Liu hanya memandang Feng Ying dengan wajahnya yang memerah karena keenakan, meskipun agak tidak terbiasa, bagaimanapun dulu dia telah melakukan seks depan belakang dengan para pelanggan. Dulu dia walaupun agak merasa nikmat tapi tetap saja merasa kesal dan dendam karena dia telah dijadikan mainan. Tapi kini ia bebas menikmati indahnya seks dengan pria tampan dibawahnya yang akan sangat patuh padanya.
Sementara Feng Ying merasa puas tapi sesuatu disisi lain hatinya merasa berdenyut sakit melihat istrinya yang terlihat kesakitan.
"Gerakkan pinggulmu." Ye Liu berbisik di telinga Feng Ying hingga membuat penis Feng Ying semakin menegang dan keras.
Feng Ying lalu mengabaikan rasa sakit disudut hatinya lalu menggenjot dengan cepat membuat Ye Liu berdesah nikmat.
Ye Liu mencium Feng Ying yang terus menusuknya dengan ganas, tentu saja Feng Ying membalas dengan saling bermain lidah. Sudut mata Ye Liu sedikit mengeluarkan air mata tapi Feng Ying mengabaikan hal itu dan menatap Ye Liu intens dengan wajah memerah..
Feng Ying merasa penisnya mulai berdenyut tanda suatu cairan akan keluar darinya yang langsung dengan satu hentakan keras ia mengeluarkan cairannya didalam Ye Liu yang berdesah agak kesakitan.
Disaat yang sama Ye Liu mengeluarkan cairan yang sama di tubuh Feng Ying.
Feng Ying terbaring lemah,"ini masih terlalu awal untuk berhenti." Bisik Ye Liu lalu memimpin diatas Feng Ying.
Satu hal di pikiran Feng Ying saat ini 'ganas' istrinya terlalu menggoda dan sexi dimatanya hingga membangkitkan gairah dan penisnya mulai menegang kembali dengan kokoh.
"Lalu... Akan kulayani istri Sampai puas." Ucap Feng Ying mulai menggenjot dengan cepat membuat Ye Liu kembali berdesah nikmat.
***
Tengah hari kemudian...
Baru 15 menit yang lalu mereka selesai dengan berbagai gaya.
Ye Liu sedang memasak di dapur menggunakan daging rusa giok yang dibawa oleh Feng Ying.
Sedangkan Feng Ying tengah membasuh dirinya yang terasa lengket.
"Ukh..." Rintihan membuat Chao Ji memijit kepalanya yang berdenyut lalu membuka matanya perlahan dengan samar-samar.
"Tuan... Huhuhu... Akhirnya anda bangun." Kata seekor rubah berwarna biru dengan garis-garis hitam tersedu-sedu seakan telah menanti dengan kekhawatiran mendalam.
"Berisik." Ucap Chao Ji menyapu rubah dari pandangannya meski hanya dirinya yang bisa melihatnya.
"Ini dimana wu?" Tanya Chao Ji masih bingung tapi mulai mengingat dirinya meminum darah dari Ye Liu karena sangat haus.
"Tuan.. tokoh Feng Zhong membawa anda ke pulau apung misterius seperti alur aslinya." Jawab Wu singkat.
"Baguslah akhirnya tubuhku terasa ringan setelah semua racunnya teratasi." Ucap Chao Ji merasa puas lalu membaringkan tubuhnya,"tapi kali ini Feng Ying yang itu ada disini juga," Katanya dengan sedikit keringat.
"Oh... Apa!!?" Kagetnya langsung terbangun dari rileksasi,"Kau yakin Feng Ying penguasa kultus iblis darah yang sangat kejam itu ada disini," seolah tak menyangka ia mulai mengerutkan kening.
"Ini pasti efek kupu-kupu, tidak peduli seberapa aku mengikuti alur asli pasti akan terjadi efek seperti ini dimasa depan tapi kau bercanda, Feng Ying itu bersama kita sekarang." Chao Ji merinding ketika membayangkan sosok Feng Ying yang ia ketahui menurut cerita aslinya.
"Oh iya untuk sekarang dia masih menjadi mantan pemimpin kultus." Entah kenapa ia mulai merasa lega.
Bagaimanapun sosok Feng Ying adalah tokoh antagonis kejam yang akan merajalela dimasa depan.
"Yasudahlah untuk sekarang aku akan bertingkah seperti anak kecil." Mengingat tubuhnya yang masih berusia 2 tahun ia mulai turun dari ranjang dan keluar mencari sosok Ye Liu.
***
"Yiii makanan sudah siap." Teriak Ye Liu memanggil Feng Ying, ketika hendak meletakkan masakannya diatas meja ia terkejut melihat sosok Chao Ji dari anak tangga menuju kebawah.
"Ah... Sudah bangun Bagaimana tubuhmu? Apa ada yang tidak nyaman?" Tanya nya menghampiri Chao Ji dan mengangkatnya.
"Aku baik-baik saja." Jawab Chao Ji agak linglung,"tuan anda berhak menerima penghargaan," kata Wu si rubah yang melayang dihadapan Chao Ji.
Ye Liu lalu duduk dan memangku Chao Ji,"aku khawatir masih ada sisa racun jadi biarkan aku mendiagnosa pergelangan tanganmu," Ucap Ye Liu memeriksa nadi dipergelangan tangan Chao Ji yang tentu menggunakan skill diagnosa.
"Kau sudah bangun bocah, aku kaget karena tubuhmu tiba-tiba menyusut pertama kalinya, tapi ternyata kau masih berumur 2 tahun." Ucap Feng Ying tiba di sisi lain meja makan.
"Aku lebih kaget ketika tubuhmu membesar." Ucap Wu sambil memakan biskuit.
"Itu hanya efek dari darahku yang menetralkan racun api dingin." Jelas Ye Liu memberi daging ke mangkuk nasi Feng Ying juga mengambil daging untuk Chao Ji.
"Makanlah, kamu pasti lapar." Ucap Ye Liu menyuapi Chao Ji di pangkuannya.
"Un." Angguk Chao Ji menyantap daging lalu terkejut ketika lonjakan energi mengalir disepanjang tubuhnya,"Enak kan masakan istriku," Ucap Feng Ying ketika melihat Chao Ji disuapi tapi merasa sedikit iri.
"Enak." Ucap Chao Ji dengan mata berbinar-binar,"istri? Sepertinya ini efek kupu-kupu lainnya." Pikir Chao Ji sedikit mengeryit lalu langsung tersenyum memandang Ye Liu seperti meminta lagi.
"Nah nah makanlah yang banyak agar tumbuh sehat." Ucap Ye Liu menyuapi Chao Ji lagi,"istriku aku juga mau.." rengek Feng Ying merasa cemburu.
"Makanlah sendiri, kau sudah dewasa." Balas Ye Liu menatap dingin ke arah Feng Ying yang kemudian bermuka masam.
[Ding]
[Misi tersembunyi menyuapi chao ji berhasil diselesaikan]
[Mendapat 6.000 poin dan 4.500 koin]
Bersambung...
Ahad 17 juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Kaisarku Yang Malang
Fantasycerita tentang seorang penulis terkenal yang memiliki kisah hidup menyedihkan hingga layak disandingkan dengan budak zaman pertengahan. Hidup sebagai budak perusahaan, keluarga yang sangat menuntut dirinya, harus menyenangkan pelanggan kaya dengan d...