Chapter 07, Angker Kepati-pati

154 15 0
                                    

Angker Kepati-pati, berarti angker banget yang diambil dari bahasa sansekerta.

Keesokan harinya, Jihan terbangun dengan penuh pertanyaan karena tidak melihat keberadaan Sara di kamar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Jihan terbangun dengan penuh pertanyaan karena tidak melihat keberadaan Sara di kamar itu. “Sara!” panggilnya berulang kali, seraya beranjak.

Arka yang baru saja ke luar dari kamar, sambil menguap lebar pun langsung mengomel. “Berisik banget sih, Han. Masih pagi juga, udah teriak-teriak.”

“Iya, mentang-mentang kita lagi dihutan. Jadi, lo bebas teriak sepuasnya,” sambar Arga yang sudah selesai mandi, dan langsung memasuki kamar dengan menggosok kepala menggunakan handuk—untuk mengeringkan rambutnya.

“Kalian berdua lihat Sara?” tanya Jihan mendekati Gea dan Candy, yang baru saja membuka pintu kamar dan bersiap untuk membersihkan diri. Gea hanya menggeleng, lalu berjalan menuju ke kamar mandi.

“Bukannya Sara tidur sama lo semalam, Han?” tanya Candy dengan kening berkerut.

“Iya, tapi waktu aku bangun. Sara nggak ada di kamar, Kak,” jawab Jihan membuat mereka langsung pergi ke ruang depan, disusul dengan Farrel yang tiba-tiba ke luar dari kamarnya. Dan, memberitahu jika Rama juga tidak ada di kamar.

“Ke mana Sara sama Rama pergi pagi-pagi kaya gini?” tanya Jihan risau.

Pintu rumah itu dibuka oleh Candy, membuat Jihan dan Farrel menangkap kedua orang yang sedang tertidur pulas di sofa ruang depan. “Rama!” panggil Jihan sangat lantang, sehingga membangunkan Rama sekaligus Sara dari tidurnya.

Jihan mendekat, dengan kedua tangan yang sudah mengepal pada sisi tubuh. “Jadi semalaman kalian berdua tidur di sini?!” tanyanya kesal.

Sara kemudian berdiri dari posisi duduknya, setelah mendengar pertanyaan dari Jihan. “Kamu jangan salah paham dulu, aku sama Rama ....”

“Apa, Sara? Kamu pasti cuman mau cari perhatian dari Rama ‘kan? Supaya Rama tertarik sama kamu, dan kamu bisa miliki Rama?”

Sara menggeleng, ia berusaha untuk meraih kedua tangan Jihan. Tetapi, justru ditampik oleh Jihan begitu kasar. Sehingga, Rama pun mulai berdiri untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Jika, Rama membantu Sara dalam menyelesaikan tugas proposal penelitian. Namun, Jihan masih tidak mempercayainya. “Kamu harus ingat, Sara. Kalo Rama itu udah dijodohkan sama aku, jadi tolong jaga sikap kamu,” tandas Jihan menatap tajam, bola mata Sara yang sudah berkaca-kaca.

“Iya, aku tahu. Maafin aku, ya, Jihan,” ujar Sara parau.

“Udah-udah, jangan berantem. Ini masih pagi, jadi sebaiknya kita cepat bersiap buat melanjutkan penelitian lagi,” timpal Candy, membuat Sara mengambil laptop di atas meja dan segera memasuki kamarnya. Sedangkan, Farrel dan Arka pergi ke tepi danau untuk mencari udara segar.

“Sara, tahu kalo kamu itu jodoh aku. Jadi, nggak seharusnya dia jatuh cinta sama kamu ‘kan, Ram?”

Rama berdecak, “Mana mungkin, Jihan. Memangnya kamu tahu dari mana, kalo Sara suka sama aku?”

DESA SESUK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang