DESA SESUK [ END ]

Chapter 19. Candhala Gati

Candhala Gati berarti Tabiat Kejam dan Keji.

Sepasang kaki Sara berhenti di tempat, pada saat sinar terang tiba-tiba muncul di hadapannya. Lalu, ia melihat sosok yang memiliki wujud seperti manusia, sedang tersenyum dan dikelilingi oleh sinar terang tersebut. Sosok itu berkata, “Pergilah anakku, biar aku yang menggantikan tugasmu untuk membunuh iblis-iblis ini.”

Sara tidak bisa menahan air matanya yang menderas di kedua pipi, sembari mengulas senyuman manis. “Tuhan, terima kasih ... engkau selalu ada, disaat aku membutuhkanmu,” tutur Sara perlahan memundurkan langkah, saat sosok yang dianggapnya sebagai Tuhan Yesus tersenyum padanya.

“Sara, kamu baik-baik aja ‘kan? Apa Lilith udah terbunuh?” tanya Rama khawatir, tetapi saat menangkap raut Sara yang bahagia, Rama pun akhirnya mengembuskan napas lega.

“Lilith, udah mati?” tanya Candy kemudian.

Sara menggeleng. “Tuhan Yesus sendiri, yang akan membunuh Lilith dan Lucifer. Jadi, sekarang kita harus pergi dari desa ini,” ucapnya membuat mereka semua bergegas pergi, meninggalkan kawasan hutan terlarang.

“Tapi, Sukma ....” Farrel merasa ragu, begitu dengan mereka saat akan memasuki mobil. “Kita harus selamatkan Sukma, karena Sukma juga korban dari ritual sekte sesat ini,” ujar Sara sehingga mereka semua langsung masuk ke mobil, dan berencana untuk pergi dari desa itu.

Kamis, 29 November 2012 Pukul 23.30

Sorot lampu dari sebuah mobil, telah menerangi jalanan beraspal, tetapi penuh dengan bebatuan dan lubang. Suasana dingin yang mencengkam pada malam hari, tidak membuat Farrel menghentikan mobilnya. Delapan mahasiswa yang juga berada di dalam mobil tersebut, tampak gelisah dan ketakutan.

"Rel, bisa cepat bawa mobilnya nggak sih?!" bentak Candy yang berada di kursi penumpang, bagian tengah bersama dengan Sara. Sedangkan, Sukma terduduk di antara mereka berdua.

Di tengah hutan yang sunyi, sepi, dan sangat gelap, suara rintihan dari Sukma telah menimbulkan kepanikan bagi mereka semua. Sukma yang duduk di antara Candy dan Sara, mulai tidak sadarkan diri. Sebab, darah segar dan kental terus mengucur keluar dari perutnya, ditambah dengan luka dibagian kepalanya yang tampak membuka lebar, serta basah.