Chapter 14. Pembabtisan Raja Satan

139 12 0
                                    

Pembabtisan berarti pengangkatan, Raja Satan termasuk makhluk yang lebih kuat dari semua iblis yang ada di neraka. Ia pun menaruh dendam kepada manusia dan memutuskan untuk menjerumuskan manusia untuk melakukan dosa agar masuk ke dalam neraka.

 Ia pun menaruh dendam kepada manusia dan memutuskan untuk menjerumuskan manusia untuk melakukan dosa agar masuk ke dalam neraka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sara berusaha untuk membuka mulutnya, meskipun terasa sulit karena jemari panjang wanita itu mulai menekan rahang-rahangnya. "Kamu tidak perlu berbicara, karena aku sendiri yang akan memberitahu kepadamu ... siapa aku sebenarnya," kata wanita itu, semakin melebarkan senyumannya.

Ketakutan kembali menyelimuti diri Sara, tanpa sadar bola matanya meneteskan air mata dan tubuhnya gemetar hebat. Wanita itu melepaskan dagu Sara, kemudian berdiri sembari mengibaskan jubah merahnya. "Lilith," ucapnya lalu tertawa keras, seakan penuh kepuasan.

"Ya, aku tahu!" teriak Sara dengan sangat tegas, membuat wanita yang memiliki nama Lilith itu menghentikan tawanya.

Sara membungkam mulutnya, seketika angin berembus sangat kencang. Aroma busuk tiba-tiba menyengat tajam, hingga menusuk ke tulang hidung Sara. Namun, ia berusaha untuk menahan rasa mual, sesaat aroma itu membuat perut Sara bergejolak. Sesosok laki-laki bertubuh besar, tinggi dan berbulu datang, dengan jubah hitam yang dikelilingi oleh asap tebal kembali Sara lihat. Tetapi, kali ini tidak hanya satu sosok, melainkan dua sosok sekaligus. Wajah dari sosok-sosok itu sama, memiliki rahang yang tegas, hidung mancung, postur tinggi besar, berbulu hitam lebat dan dua gigi taring. Sedangkan, para kelompok makhluk berjubah putih yang berdiri di depan kursi-kursi kayu, memiliki bola mata yang merah pekat. Lalu, Sara pun menangkap keberadaan Arga di antara kelompok makhluk berjubah putih itu.

"Berikan aku kedua temanmu besok, atau aku yang akan mengambilnya sendiri." Suara rendah itu, tidak asing pada pendengaran Sara. Ia mendelik, dan langsung berdiri meskipun masih merasa takut.

"Nggak, aku nggak akan kasih satu pun temanku ke kamu! Lucifer!" bentak Sara telak, membuat wanita yang bernama Lilith tertawa di hadapannya.

"Bahkan, kamu juga sudah tahu. Siapa yang sedang kamu hadapi saat ini, tapi apa kamu tahu ... siapa perempuan itu," tunjuk Lilith ke arah ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya dari teplok kecil, ruangan yang menyimpan ranjang disetiap biliknya. Seperti sebuah penjara bawah tanah, yang tersembunyi.

"Sukma," lirih Sara memundurkan langkahnya, ia menutup mulut menggunakan kedua tangan. Saat, melihat Sukma sedang melakukan hubungan badan di ruangan itu, dengan seorang laki-laki yang berusia lebih muda darinya.

"Kamu akan mengetahui semuanya malam ini," ujar Lilith melangkahkan kaki ke depan, sehingga Sara terus melangkah mundur sampai terjatuh di sebuah kursi kayu. Lilith membuat Sara terduduk di sana, tanpa bisa memberontak dan berdiri dari duduknya. Sesuatu yang tak kasat mata, telah mengikat tubuh Sara pada kursi kayu yang berada di atas altar itu.

"MULAI." Penegasan itu sudah menggegerkan seisi makhluk yang berada di sana, lalu cahaya di setiap ruangan mulai padam, hingga akhirnya menyala kembali. Dan, menampakkan sebuah pemandangan yang sangat kotor, di kedua mata Sara. Ia tidak menginginkan penglihatan seperti ini, tetapi ia juga tidak bisa mencegahnya. Beberapa dari mereka sudah melepas jubahnya, dan akan berzina dengan satu sama lain. Bahkan, Lilith pun sudah terbaring di atas meja kayu yang panjang dan dipenuhi oleh baraneka macam bunga segar, ia sedang melakukan hubungan badan itu bersama dengan sosok makhluk halus, yang datang bersama dengan Lucifer. Sementara, Lucifer terduduk manis di sebelah Sara, seraya menikmati pemandangan yang sudah tampak biasa baginya.

DESA SESUK [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang