33

0 0 0
                                    

~Author Pov~

Saat ini suasana dalam apartemen terlihat hening. Dewa sudah pulang sekitar 2 jam yang lalu.

Lelaki itu terlihat begitu marah bahkan setelah mengucapkan bahwa dirinya bukanlah Raka.

Dewa memilih untuk tidak memarahi atau memaki Joy, dirinya lebih memilih pulang dan meninggalkan Joy sendirian dengan rasa bersalah.

Jika ditanya apakah Joy memiliki perasaan juga pada Dewa atau tidak maka jawabannya adalah tidak.

Joy menganggap Dewa tak lebih dari calon suaminya bukan pria yang dia cintai. Dirinya dan hatinya sudah dipenuhi oleh Raka.

Joy bahkan sudah menolak perjodohan ini tapi orang tuanya dan Dewa terus ingin melanjutkannya.

Membuat Joy mau tak mau mengikuti keinginan mereka, tapi dia berjanji tak ingin menyakiti siapapun jika perlu dirinya siap menanggung malu karena pembatalan pernikahannya dengan Dewa.

"Gue harus bicara sama Dewa, tapi memangnya dia mau dengerin ucapan gue. Ini aja belom ngomong udah ditinggal, emang dasar laki"

Dengan sedikit sewot Joy memakai bajunya, selepas mandi dirinya tak henti-hentinya memikirkan bagaimana cara meminta maaf dan membatalkan pernikahannya dengan Dewa.

"Gue harus berani, Joy jangan lemah sama laki!"

Joy telah selesai berpakaian kini dirinya berangkat menuju rumah Dewa berharap lelaki itu disana.

Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Joy mencoba menghubungi Dewa, menyambung tapi selalu tidak diangkat oleh Dewa.

Hela nafas terus Joy keluarkan, rasanya ingin sekali meluapkan kekesalannya namun dirinya juga harus menahannya karena membuat Dewa kecewa dan kesal.

"Kuprettt emang nih anak !!"

Kini dirinya tiba dikediaman Dewa, terlihat satpam rumah Dewa mengenalmya dan membiarkannya masuk.

"Nona Joy, mau ketemu siapa?" Tanya satpam tersebut saat Joy turun dari mobil.

"Mau ketemu Dewa"

"Oh, tuan juga baru saja sampai non"

Joy bersyukur pilihannya tepat menuju rumah Dewa.

"Om tante dirumah gak pak?"

"Nyonya dirumah tapi tuan berada di Singapura"

"Baiklah saya masuk dulu pak, terimakasih ya"

"Ya nona sama-sama"

Ya, memang keluarga Mahendra ini memiliki rumah di Indonesia dan Singapura bahkan Dewa juga memiliki apartemen sendiri.

Tak jauh beda dengannya, Joy kini menekan bel disamping pintu. Tak lama terdengar teriakan seorang wanita.

Terlihat ibunya Dewa terkejut melihat kedatangannya tapi tak lama langsung memeluk Joy dan menyuruhnya masuk.

"Tante, maaf Joy kesini gak bawa apa-apa"

"Apa si kamu Joy, anggep aja rumah sendiri kan bentar lagi kamu jadi mantu mama. Inget panggil mama!"

"Hehe i..iya ma"

Terlihat enggan itulah yang kini Joy rasakan.

"Kamu udah makan sayang?"

"Udah ta..eh ma tadi dimasakin Dewa"

Ibu Dewa tersenyum pada Joy dan dibalas oleh Joy.

"Lagi berantem ya, tadi dia pulang cemberut sama ngedumbel gak jelas loh. Pas mama tanya dia malah bilang kamu nyebelin"

BOSS SEXY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang