35

0 0 0
                                    

~Author Pov~

Joy dan Dewa kini memilih untuk keluar kamar bersama. Joy mengusap matanya sedangkan Dewa mengusap bahu Joy masih berusaha menenangkan Joy.

Melihat itu membuat ibu Dewa mendekat pada keduanya.

"Apa yang terjadi? Kenapa Joy menangis?"

"Dia tak rela berpisah denganku mah"

Bugh !!

"Enak aja ! Ini tuh gara-gara anak mama, kata-katanya bikin aku baper"

"Ck anak ini memang terlalu puitis"

"Gini-gini aku anakmu loh"

Merekapun tertawa, Joy merasa kelegaan yang luas biasa.

"Ma, kami sudah memutuskan untuk tak melanjutkan pernikahan"

"Benar itu Dewa?"

"Iya ma, aku merelakannya"

"Seperti Rose?"

"Hmm tapi kali ini aku akan mengambilnya jika Raka berani menyakitinya"

Joy terdiam, menyimak pembicaraan dua orang tersebut.

"Mama mendukung yang terbaik untukmu"

"Terimakasih ma, aku akan mengantar Joy pulang ma. Tak apakan jika aku meninggalkanmu ?"

"Sama sama sayang, tentu saja. Pergilah nikmati waktu kalian sebelum berpisah. Lusa kita berangkat kembali ke Singapura"

"Kenapa lo gak bilang kalo mau ke Singapura!"

Mendengar amarah Joy membuat Dewa mengusap kepalanya.

"Nanti akan kujelaskan, ma kami jalan dulu ya"

"Eh motor gue gimana?"

"Biar disini, nanti ku suruh orang untuk mengantar ke apartemen"

Joy pun menganggukan kepalanya lalu pamitan dengan ibu Dewa.

Dewa dan Joy kini berjalan menuju mobil, Dewa dengan gentelnya membukaan pintu mobil untuk Joy.

Diperjalanan tak ada pembicaraan apapun. Hingga akhirnya Joy kembali menanyakan prihal keberangkatan Dewa.

"Dewa.."

"Apa?"

"Lo beneran berangkat lusa?"

"Ya, kenapa?"

"Kok malah tanya kenapa, harusnya gue yang tanya itu"

"Gimana ya Joy, memang sudah jadwalnya. Aku disini hanya sebentar, tadinya kalo kita beneran nikah aku ingin lama di Indonesia. Tapi papa gak bisa, disini dia selalu merasa kehadiran ibu kandungku"

"Hmm apa mama memperlakukanmu dengan baik?"

"Ya dia baik, masa lalunya memang jahat tapi dia menyesal bahkan rasa bersalahnya terus menghantuinya hingga sekarang"

"Menyesal kenapa ?"

"Dia yang membunuh ibu kandungku"

"Apa?! Lalu bagaimana bisa lo gak benci dia?!"

"Jika kamu berapa diposisiku pasti kamu akan memaafkannya, dia sudah diperlakukan tidak terlalu baik oleh ayahku karena ayah menyesal menghianati ibu kandungku. Bahkan sebagai tanda maafnya pada ibu kandungku dirinya merawatku dengan baik. Dulu saat dirinya hamil adikku, dia mengalami kecelakaan hingga membuatnya tak bisa hamil kembali bahkan dia begitu terpuruk saat adikku tak selamat. Ayahku tak memperdulikannya dulu, membiarkannya mengalami depresi sendiri. Melihat itu akhirnya aku memilih untuk memaafkannya dan bersyukurnya aku dirinya merawatku dengan baik"

BOSS SEXY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang