11. The Wedding

763 77 15
                                    

Maaf bila ada typo(s)

Jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan spam komentar

Happy Reading, Enjoy

.

.

.

.

.

11. Pernikahan

Hari penuh suka cita bagi keluarga Lee dan keluarga Kim akhirnya telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari penuh suka cita bagi keluarga Lee dan keluarga Kim akhirnya telah tiba. Tepat pukul sepuluh pagi ditanggal dua puluh bulan september dua ribu dua puluh delapan Taeyong dan Jennie resmi menggelar pernikahan di ballroom hotel bintang lima kota Seoul. Upacara pemberkatan nikah berlangsung secara tertutup dan hanya dihadiri keluarga besar kedua mempelai serta rekan kerja.

Kini didepan altar dan dihadapan seluruh tamu undangan yang hadir sebagai saksi pernikahan, sepasang mempelai pengatin telah berdiri saling berhadapan. Dengan tangan kanan terbuka sejajar dada dan tangan kiri memegangi microfon kedua mempelai mulai mengucap janji penikahan sehidup semati secara bergantian.

"Saya Lee Taeyong menjadikanmu, Kim Jennie sebagai istriku. Dalam keadaan senang ataupun sedih. Dalam keadaan kaya ataupun miskin. Dalam keadaan sehat ataupun sakit. Saya berjanji akan mencintai dan membahagiakanmu dari hari ini dan seterusnya. Atas nama Tuhan, keluarga tercinta, serta teman-teman"

Taeyong menyelesaikan kalimatnya dengan senyuman paling indah nan manis yang pernah ia tampilkan. Senyuman yang nantinya hanya akan Taeyong berikan pada sang istri terkasih.

"Saya Kim Jennie menjadikanmu, Lee Taeyong sebagai suamiku. Dalam keadaan senang ataupun sedih. Dalam keadaan kaya ataupun miskin. Dalam keadaan sehat ataupun sakit. Aku akan selalu mencintaimu dalam nama Tuhan, keluarga kita tercinta serta teman-teman"

Jennie tak dapat menahan haru dalam hatinya setelah selesai menyuarakan janji pernikahan. Perasaan bahagia bercampur haru sungguh menguasai diri Jennie, menggelitik perut dan hatinya sehingga terasa seperti ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Taeyong yang mendapati pipi Jennie basah karena buliran kristal air mata segera mengulurkan tangannya dan menghapus jejak tak kasat mata tersebut menggunakan punggung jari telunjuk.

"Terima kasih, Lee Jennie" bisik Taeyong tanpa suara namun dapat dipahami oleh sang istri. Jennie tersenyum kecil menanggapi panggilan manis Taeyong. Mulai detik ini panggilan nyonya muda Lee telah resmi menjadi milik Jennie. Satu-satunya menantu wanita dari keluarga Lee.

Selepas janji suci selesai diucapkan dan cincin nikah telah tersemat melingkar di kedua jari manis masing-masing mempelai, Taeyong dipersilahkan untuk segera mencium sang istri tercinta untuk pertama kalinya. Dengan gerakan sedikit malu-malu Taeyong menarik pinggang ramping Jennie. Ditatapnya wajah Jennie penuh damba yang berkali-kali lipat lebih cantik saat dilihat dari dekat. Perlahan kedua mata Taeyong dan Jennie tertutup dan tak lama dari itu bibir mereka saling bertemu. Ciuman kali ini terasa sangat berbeda juga jauh terasa lebih manis lantaran disaksikan banyak orang dan mereka sudah dalam ikatan suci pernikahan.

EPILOGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang