Maaf bila ada typo(s)
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vore dan spam komentar
Happy Reading, Enjoy
.
.
.
.
.
25. Cinta Itu Seperti Permen Asam
Aroma menyengat dari obat-obatan menyeruak menusuk indra penciuman sepasang suami dan istri. Di ruangan praktik dokter bercat biru langit dan dengan banyak mainan menarik tampak seorang batita sedang ditenangkan oleh sang ayah. Aaralyn yang hari ini genap berusia satu bulan itu menangis kencang selepas disuntik imunisasi bulan pertamanya. Namun berkat bantuan dokter Shin tangisan Aaralyn dapat teratasi dengan cepat. Memanglah pengalaman puluhan tahun tidak sebanding dengan pengalaman satu bulan, pikir Taeyong dan Jennie.
Selesai dari memeriksakan tumbuh kembang Aaralyn, bukannya kembali pulang ke rumah Taeyong justru mengajak Jennie sejenak berkeliling menikmati suasana kota saat musim semi. Di masa ketika bunga-bunga cantik bermekaran seperti sekarang ini menjadi kesempatan yang bagus untuk menghabiskan waktu diluar rumah. Hongrard cafe di Suwon menjadi tujuan mereka. Tempat dimana Taeyong syuting untuk mini drama as we wish bersama SuperM.
45 menit berkendara, akhirnya Taeyong menepikan mobil porsche hitam milik Jennie disebrang kafe. Begitu sampai didalam kafe, sementara Taeyong memesan camilan untuk mereka, Jennie melangkahkan kakinya mencari meja kosong. Sofa panjang didekat pintu masuk dan dengan pemandangan pohon sakura yang terlihat dari kaca jendela besar menjadi pilihan Jennie.
"Permisi. Aku jatuh cinta padamu. Aku menyukaimu. Aku juga merasakannya" celetukan bernada mengejek itu sontak membuat Taeyong yang baru saja duduk di kursinya menoleh pada Jennie. Istrinya itu menirukan dialog, cara bicara dan ekspresi wajah yang ia lontarkan saat beradu peran bersama seorang pemeran utama wanita.
"Geuraeseo, diantara mereka bertiga mana yang jadi kekasih dari suami vampir-ku?. Tapi menurutku, heum, gadis berambut gelap yang pakai kemeja biru laut itu mirip dengan kekasihmu 400 tahun lalu" ujar Jennie merujuk pada salah seorang dari sekumpulan pelayan kafe yang sejak tadi mencuri pandang kearah meja mereka. Tanpa mau ikut beradu argumen, Taeyong membiarkan Jennie berbicara sesuka hati dan lebih memilih untuk meminum ice americano-nya.
"Kalian pasti sudah saling bertukar nomor ponsel. Lihat, oppa lebih fokus memainkan ponsel dari pada mengajakku bicara" Taeyong segera menyimpan ponselnya pada saku jaket setelah mendengar tuduhan tak berbukti Jennie.
"Jangan mulai, aku tadi membalas pesan dari Jiwon (Wonstein). Kami berencana untuk bertemu dan membicarakan beberapa pekerjaan. Kau ini senang sekali menyakiti hati sendiri" sahut Taeyong lalu menyuapkan potongan waffle kedalam mulutnya.
Cemburu buta kerap kali hadir menyapa hubungan Taeyong dan Jennie. Intensitas pertemuan yang dapat dihitung jari, cocokologi buatan penggemar dan rumitnya dunia hiburan Korea menjadi alasan terbesar pertengkaran mereka. Puncak kecemburuan dari masing-masing pasangan tejadi pada tahun pertama mereka berkencan.
Tahun 2022 menjadi tahun paling melelahkan bagi Taeyong maupun Jennie. Pikiran, hati dan fisik mereka benar-benar sedang diuji. Berita Jennie yang diduga berkencan dengan idol pria terkenal, kolaborasi Taeyong bersama beberapa penyanyi wanita dan konser keliling dunia sungguh memborbardir hubungan keduanya. Kendati demikian, walau sering beradu pendapat dan tidak jarang menjaga jarak satu sama lain mereka selalu memaksakan diri untuk bertemu. Mengobrol dan menyelesaikan semua permasalahan dengan kepala dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPILOGUE
FanficSebagai sepasang kekasih yang bekerja di dunia hiburan kehidupan Taeyong dan Jennie tidak pernah lepas dari lensa kamera. Setiap harinya selalu ada saja pemberitaan tentang keduanya, entah itu berita baik, buruk, benar ataupun salah. Selama delapan...