Maaf bila ada typo(s)
Jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan spam komentar
Happy Reading, Enjoy
.
.
.
.
.
20. Hari Wanita
Pukul delapan pagi Jennie terbangun dari tidur nyenyaknya berkat bising dari dering alarm jam digital yang diatur tiap lima menit sekali. Dengan wajah mengantuk dan mata setengah terbuka Jennie mendudukan dirinya bersandar pada kepala ranjang. Selepas menegak segelas air mineral, Jennie melirik pada Taeyong yang masih tertidur lelap tanpa mengenakan atasan. Suaminya itu tidur dengan posisi telungkup persis seperti bayi.
Setelah puas memandangi wajah polos sang suami, Jennie beranjak dari duduknya dan berlalu keluar kamar. Namun sebelum ia benar-benar meninggalkan kamar, Jennie tidak lupa menyelimuti punggung terbuka Taeyong dengan selimut putih tebal sebatas bahu.
Pagi hari ini Jennie berniat untuk memasakan Taeyong sarapan, makan siang dan makan malam dalam satu kali waktu. Alasannya, karena Jennie hendak pergi ke salon bersama Jisoo dan meninggalkan Taeyong seorang diri di rumah selama sehari penuh. Maka dari itu sebagai istri yang berbakti Jennie akan menyiapkan semua kebutuhan Taeyong sebelum Jisoo menjemputnya siang nanti.
Dimulai dari sarapan, Jennie membuat menu sederhana dengan tingkat kesulitan pemula dan hanya memerlukan tiga bahan pokok. Dari dalam lemari es Jennie mengeluarkan satu kotak oatmeal, susu murni dan beragam buah beri-berian segar. Selagi menunggu susu dihangatkan menggunkan microwave, Jennie menyendokan empat cup oatmeal pada mangkuk kayu dan mencuci bersih blueberry juga rasberry. Sekitar sepuluh menit berlalu akhirnya berries oatmeal buatan Jennie siap dinikmati.
Jennie bergegas kembali ke kamar tidur dengan membawa baki sarapan. Suasana kamar saat itu nampak sangat gelap dan sunyi. Selepas menyimpan baki di nakas samping ranjang, Jennie mulai menekan-nekan tombol pada remote control untuk membuka semua tirai agar cahaya hangat matahari dapat masuk dengan sempurna.
"Good morning my shining knight. Hey baby, wake up" sapa Jennie seraya menyisir rambut panjang Taeyong yang hampir menutupi sebagian wajah suaminya menggunakan jemari tangan.
"Pukul berapa ini?" tanya Taeyong dengan mata yang masih setia terpejam. Bahkan pantulan cahaya matahari dari balkon kamar tidak mengusik tidur pria itu sedikitpun.
"Pukul delapan lebih dua puluh. Yeobo kau harus segera bangun dan sarapan" titah Jennie yang tak mendapat respon apapun dari suaminya. Pria berambut singa itu justru semakin menyembunyikan dirinya dibalik selimut dan merancau tidak jelas.
"Oppa ayo cepat bangun, nanti oatmealnya lembek dan berair. Setelah sarapan oppa boleh tidur lagi" tukas Jennie sedikit keras seraya memukul pundak Taeyong. Dengan mata mengantuk Taeyong terpaksa mengubah posisi tidurnya menjadi duduk bersila menghadap Jennie.
"Bukan mulutnya" Taeyong mengangguk patuh dan membuka mulutnya lebar-lebar sesuai perkataan Jennie. Tidak lama dari itu, Jennie mengarahkan satu sendok oatmeal dengan tambahan buah blueberry diatasnya pada mulut sang suami.
"Tolong tiup dulu, ini panas" keluh Taeyong dengan suara manja saat merasakan lidahnya yang terbakar.
"Lain kali kalau oppa terjaga sampai tidak tidur semalaman, aku akan menggunting semua kabel komputer game-mu" ancam Jennie tidak main-main. Perkataan Jennie barusan sontak membuat kedua mata Taeyong terbuka lebar dan otomatis teringat pada kenangan masa lalunya bersama sang kakak, Ah Reum.
KAMU SEDANG MEMBACA
EPILOGUE
FanficSebagai sepasang kekasih yang bekerja di dunia hiburan kehidupan Taeyong dan Jennie tidak pernah lepas dari lensa kamera. Setiap harinya selalu ada saja pemberitaan tentang keduanya, entah itu berita baik, buruk, benar ataupun salah. Selama delapan...