Bagian 25

969 14 0
                                    

Kebetulan yang benar2 Hazel sukai, begitu panggilan dari Hardin terputus, makanan yang dinantikan nya sejak tadi pun tiba, segera Lusi menata semua makanan itu diatas meja

"Silahkan dinikmati nona, aku permisi, jika ada sesuatu yang kau butuhkan panggil saja aku"

"Terima kasih Lusi"

Dengan cepat Hazel langsung memasukkan makanan itu kedalam mulutnya, banyak menangis membuatnya kehilangan banyak energi
Ketika tengah asik menyantap hidangan dihadapan nya...

"Maaf nona Hazel, didepan ada lelaki mencarimu bernama Hardin, ia bersama seorang wanita, apa itu benar tamu mu?" Terlihat pengawal seusia ayahnya datang menghampiri Hazel dimeja makan

"Ah iya benar sir, suruh dia masuk, terima kasih yaa"

"Baik nona, saya permisi"
Tak lama Hardin muncul dengan seorang wanita yang menggenggam jari jemari nya, tampak begitu mesra

"Hayy akhirnya kau tiba"

"How do you feel queen?" Hardin menghampiri Hazel memeluk nya erat sarat akan persahabatan

"Apakah aku terlihat semenyedihkan itu? Tentu saja aku baik Hardin, ngomong2 siapa lady cantik ini? Cepat kenalkan padaku"

"Perkenalkan dia Hannah, dia tunanganku, kami akan menikah minggu depan, ku harap kau akan hadir disana nanti"

"Hayy aku Hannah, aku banyak mendengar tentangmu darinya"

"Hayy Hannah, aku Hazel. Aku tak menyangka teman ingusanku ini akan mendapatkan wanita secantik kau"

"Kau terlalu berlebihan Hazel, aku yang beruntung mendapatkan pria sebaik dia"

"Aku turut senang melihat kebahagiaan kalian berdua"

"Ah iya__ ini hadiahmu, aku tau dari tadi kau sudah tak sabar mendapatkan nya" Hardin mengeluarkan box coklat kesukaan Hazel memberikan nya pada gadis yang sudah menjadi wanita itu

"Wahhh terima kasih, kau masih saja selalu tau apa yang aku suka"

"Kau jangan terlalu banyak bergerak kasar, jaga kandunganmu baik2 karna didalam sana ada penerus Savalas yang akan berjaya nantinya"

"Siap bos, kalau begitu aku akan lanjutkan makanku yang tertunda, kalian silahkan duduk, aku akan panggilkan Lusi untuk membuatkan kalian beberapa makanan, kalian ingin apa?"

"Tidak perlu El, karna kami harus pergi, kami kesini untuk menjenguk kerabat Hannah yang sedang sakit, ternyata tak jauh dari mansion Grandma, jadi kami memutuskan untuk mampir barang sebentar"

"Baiklah, sekali lagi terima kasih untuk chocolate nya, take care guys"

"Byee Hazel" Hannah dan Hardin memeluk tubuh Hazel bergantian lalu berlalu dari sana

"Huh akhirnyaa Hardin__ aku turut senang atas kebahagiaanmu"

***
"Kemasi semua barangmu Ben, kita akan kembali ke Las Vegas"
Andrew berjalan menuju kamar mengambil koper nya disana

"Mengapa dadakan sekali sir? Bukannya kau tengah bulan madu?"

"Ben! Cepat kemasi atau ku tinggal?"

"Baik sir"

"5 menit Ben! Lebih dari 5 menit, kau cari pesawat sendiri"
Ben berlari pontang panting mengemasi barang2 nya, tak peduli benda penting atau tidak yang pasti semua benda dihotel itu dengan cepat ia masukan asal2an kedalam koper, termasuk sendal hotel pun turut dibawa nya. Disaat seperti ini otak pintar Ben sungguh tak berfungsi sama sekali, yang berfungsi hanyalah ketangkasan tangan nya melibas habis benda2 didalam kamar hotel

I Love You Uncle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang