Bagian 29

695 9 0
                                    

Colorado

Selesai dengan perbelanjaan nya, Hazel pun mengajak Albern untuk makan malam di mall yang sama tempat ia berbelanja tadi

Tak banyak yang ia beli, hanya beberapa parfum, lingerie dan juga pakaian dalam dengan berbagai merk ternama

"Silahkan tuan dan nona" memberikan sebuah buku menu tebal berbentuk segi empat

"Heuumm.. Aku ingin spaghetti pie satu, slopper satu(tanpa bawang bawangan) dan juga satu orange juice"

Pria didepan nya ini masih setia memandangi wajah cantik tanpa polesan itu

"Ekhmm.. Albern__ kau masih ingin terus memandangiku atau memesan sesuatu?"
Hazel berdehem memecah lamunan pria asia bermata sipit didepan nya

"Ah iya__ berikan aku denver sandwich satu dan smoothies alabama sunrise satu, cukup itu saja"

"Terima kasih tuan__ nona__ permisi"

"Hmm"
Waitress itu pun berlalu pergi meninggalkan mereka berdua disana

"Maaf kalau aku salah El, tapi wajahmu terlihat begitu pucat"

"Eum ya memang, aku merasa pusing sejak tadi, mungkin karna perutku lapar"

"YaTuhan Hazel... kenapa kau tidak bilang dari tadi?, maafkan aku, aku tidak tau sama sekali kalau saat ini kau sedang kurang fit"

"Albern.. kau berlebihan, aku tidak apa apa, lihatlah aku ini kuat" Hazel menyunggingkan senyuman terbaik nya membuat jantung Albern berdetak begitu kencang

"Oh iya El, apartement ku bersebrangan dengan mall ini, aku akan sangat senang jika kau mau mampir"

"Lain kali saja, sehabis dari sini aku akan langsung pulang, tubuhku rasanya begitu lelah"

"Yasudah kalau begitu, tunggu disini sebentar, jangan kemana mana, aku akan kembali"
Hazel mengangguk tak ingin bertanya akan kemana pria itu pergi

Kau begitu manis Albern.. tapi sayang sekali hatiku sudah teramat sangat mencintai sahabat bejat mu itu, seandainya aku bertemu denganmu lebih dulu, mungkin aku akan bersamamu tanpa harus menderita begini, hamil tanpa suami, sakit tanpa suami, bahkan tidur pun tanpa suami, huhh.. sungguh Hazel yang malang

Setelah beberapa menit menunggu..
"permisi nona, ini pesanan nya, apakah ada tambahan lagi? Seperti Dessert mungkin?" Sambil menata beberapa makanan lezat itu dimeja

"Sepertinya ini sudah cukup, jika ada tambahan lagi aku akan memanggilmu nanti"
Hazel merapikan penataan yang dilakukan pelayan tadi agar tampak semakin rapi dengan menggeser beberapa item makanan lezat itu

"Baiklah nona__ saya permisi dulu"

"ah ya__terima kasih ya"

"Sama sama nona, selamat menikmati hidangan nya"
Hazel mengangguk dengan senyum kecil diwajahnya

Wahhh.. dua makanan ini sangat menggugah selera

Kebetulan pria yang tadi pamit sebentar juga sudah kembali

"Ini minumlah, untuk meredakan pusing dikepala mu"

"Ah iya nanti sehabis makan aku akan meminum nya, kau pergi keluar tadi untuk membeli ini?"

"hmm iya El, ayo kita makan"

Sangat perhatian

"Terima kasih untuk obatnya, tapi ini bukan racun kan?" Tatapan Hazel dingin mengintimidasi

"Ra__racun bagaimana? Maksud__" kata kata Albern terhenti

"HAHAHAHA ekspresi mu begitu lucu Albern, ayolah dude! Aku hanya bercanda" Hazel tertawa terbahak memegangi perut nya sambil menunjuk nunjuk ke arah Andrew, mimik wajah pria itu tampak begitu lucu

I Love You Uncle (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang