Mansion Anneth
"Wahh mau kemana cucu kesayanganku ini sore2 sudah rapi begini, biasanya selalu acak-acak kan uring-uring an dikamar"
Anneth yang tengah mengelap koleksi gelas-gelas nya beralih perhatian kini menatap Hazel dari ujung rambut hingga ujung kaki"hehe aku ingin pergi berbelanja membeli beberapa keperluan"
Hazel yang dipandangi tampak tersipu salah tingkah"Sendirian saja?"
"Iya Grandma, memangnya bersama siapa lagi? Tidak mungkin kan pergi bersama Romeo"
"Ahh kau ini__"
percakapan basa basi kedua nya terhenti saat supir pribadi Anneth menginterupsi"Permisi nyonya, didepan ada pria bernama Albern yang ingin menemuimu"
Albern? Albern tampan itu? Wahh.. ada urusan apa dia kesini
"Suruh masuk saja Jack"
"Baik nyonya"
Jack mengangguk patuh lalu berlalu menuju pintu keluar"Kebetulan sekali dia kesini, untuk mencegah kekhawatiranku terhadap cucu ku ini maka aku akan menyuruhnya menemanimu"
Anneth beranjak dari duduknya berdiri bersiap menyambut kaki tangan putra nya itu"Aku? Grandma ingin aku pergi bersamanya?" Senyum girang terbit dibibir manis itu
"Yaa kenapa tidak? Aku yakin pria asia itu juga tidak akan keberatan"
"Pria asia?"
kening hazel berkerut menuntut penjelasan"Iya ayahnya merupakan keturunan korea selatan, dan ibu nya berasal dari canada, hasil persilangan nya sangat tampan bukan?"
"Nenek tua ini seleranya bagus juga"
wanita itu menoel bahu nenek nya disusul dengan senyuman merekah nya"Tentu saja"
Anneth terkekeh geli, cucu nya ini selalu berhasil membuat mood nya menjadi baikDann benar saja__ pria asia begitu menggoda, necis dengan setelan jas yang begitu pas dibadan nya, benar2 sosok yang cocok menjadi CEO, Anneth memang tak salah memilihnya pada proyek baru ini, selain tampan dan berkarisma, pria ini juga terkenal dengan kecerdasan nya mengatur strategi pemasaran, bahkan keahlian nya menyingkirkan pesaing patut di acungi jempol
"Permisi nyonya, kedatanganku kesini ingin membahas proyek yang akan kita bangun, karna di proyek ini kau yang ingin terjun langsung menangani nya maka aku mendatangkan dia kesini, mengingat kau sangat sibuk tak sempat membuat janji temu, jadi kurasa mansionmu tak keberatan menerima kedatangan kami berdua"
senyum berwibawa khas milik Albern mengembang terlihat begitu menawan"tentu saja tak keberatan tuan Albern__ lagi-lagi inisiatif mu berhasil membuat ku respect padamu, kau memang sangat bisa diandalkan, kau adalah Andrew kedua dihidupku, baiklah kalau begitu aku akan membahasnya sekarang juga, karna waktu ku tidak banyak, ok dengan tuan?__"
mengarahkan pandangan nya pada arsitek yang berdiri disamping Albern"Iya nyonya perkenalkan aku Robert, aku arsitek yang dipilih tuan Albern untuk membangun proyek ini, sebuah kehormatan bisa datang langsung menemuimu diistana megah mu ini"
"Ahh tuan Robert bisa saja, ayo mari silahkan duduk, dan__ Albern, aku meminta tolong padamu untuk mengantarkan Hazel berbelanja beberapa keperluan nya, itu pun kalau kau tidak keberatan"
"Oh tentu saja tidak nyonya, dengan senang hati aku akan mengantarnya" jelas saja tidak keberatan, secara si Albern ini kan jatuh hati sejak pandangan pertama pada kekasih sahabat nya itu
"Baiklah Grandma and__ tuan Robert aku permisi dulu"
"Daahh take care sweety"
Hazel mengusap usap tengkuk nya salah tingkah, wanita ini tidak munafik, ia pun juga mengakui jika ia tertarik pada sosok Albern pria asia ini, namun hanya sekedar tertarik, tidak lebih! Hatinya tetap setia pada Andrew si tua bangka
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Uncle (END)
RomanceWARNING!! Cerita ini merupakan cerita dewasa {21+} yang terdapat banyak kata2 kasar dan vulgar, Harap lebih bijak lagi dalam mengelola bacaan. Jika kalian menyukai cerita yang banyak ena2 nya, ini merupakan cerita yang tepat Apabila terdapat beberap...