•|Romansa Lebay|•

5K 368 184
                                    

"Lain kali hati - hati ya,"

"Lain kali hati - hati ya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Sudah berjalan 7 semester Alana berada di kota pelajar ini sendirian jauh dari keluarganya yang ada di Jakarta. Sengaja ia memilih kota istimewa ini untuk menuntut ilmu alias ia ingin kabur dari kedua orang tuanya yang sangat mengatur semua kehidupan Alana.

Setidaknya kurang lebih 3 tahun ini Alana bisa mengatur hidupnya sendiri.

Sebagai anak tunggal, Alana awalnya sangat kesusahan untuk mendapatkan izin orang tuanya untuk berkuliah dan hidup mandiri di kota orang lain. Namun berkat Heenan-anak dari sahabat bundanya yang ikut membujuk bunda untuk mengizinkan Alana, akhirnya ia mengiyakan hal tersebut dengan syarat Alana tidak boleh jauh - jauh dari Heenan.

Dan akhirnya Alana bisa berakhir di sini, di kota dengan sejuta wisata ini. Kabur dari orang tua dengan dalih menuntut ilmu yang Alana inginkan sejak dulu. Meskipun ia telah dibelikan apartment oleh Papanya, bukan Alana namanya jika tak membuang - buang uang kedua orang tuanya. Alana malah memilih indekos yang terletak lebih dekat dengan kampusnya.

Namun beberapa kali Alana juga mengunjungi apartment nya ketika orang tuanya yang tiba - tiba saja mampir ke Yogyakarta untuk mengunjungi putri satu - satunya tersebut.
.
.
.

Alana menghirup udara pagi hari kota Yogyakarta dengan penuh semangat. Ia sangat yakin untuk menyambut awal semester 7 dengan penuh kepercayaan diri. Tidak seperti semester semester lalu yang Alana janjikan untuk semakin semangat namun hasilnya nihil, Alana tetap menjadi mahasiswa KuPu - KuPu di kampus. Alias Kuliah Pulang - Kuliah Pulang.

Alana menyaksikan matahari yang mulai meninggi menandakan ia bangun kesiangan lagi. Sembari menikmati keindahan ciptaan Tuhan, ia juga membawa dua balok tahu kuning utuh sebagai kudapan yang menjelma sebagai sarapan pagi setiap hari. Untung saja hari ini tidak ada mata kuliah di jam pagi. Keadaan lantai dua yang memang dihuni oleh para mahasiswi menampakkan pemandangan yang sedikit rapi jika dibanding lantai satu yang dihuni oleh para lelaki. Pemandangan yang patut dipandang sewaktu bangun tidur seperti ini.

"Euuyy, lantai satu selalu rusuh banget," lirihnya.

Berbeda dengan lantai atas, lantai satu terlihat lebih ramai. Didepan setiap kamar digunakan sebagai jemuran baju, padahal pemilik kost sudah memfasilitasi rooftop dilantai 3 untuk mengeringkan pakaian, bahkan pemilik kost membuka jasa laundry di sana.

Sepatu - sepatu berserakan serta motor - motor yang sengaja diletakkan didepan kamar kost membuat suasana lantai 1 sangat amburadul. Sangat berbanding terbalik dengan lantai dua yang tentu saja enak dipandang. Memasang tanaman gantung didepan kamar adalah peraturan wajib bagi mereka. Merapikan sepatu dan sandal di rak yang sudah disediakan serta yang pasti tidak ada gantungan pakaian yang merusak pemandangan.

One Night WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang