•|Remorseless|•

1.2K 78 25
                                    

"Aku yang salah, Lan."

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Perlahan matanya terbuka ketika sinar matahari mengusiknya melalui celah Vertical Blind yang tak sengaja terbuka sedikit. Kepalanya masih setengah pusing mengakibatkan perutnya merasa mual. Alana mencoba sekuat tenaga untuk bangkit dari tidurnya, meskipun sedikit lebih lambat karena perutnya terasa sudah mengganjal.

Mengingat kejadian kemarin pertemuannya dengan Jeevano membuatnya harus lebih mandiri mulai dari sekarang. Tidak ada lagi Jeevano didalam hidupnya, juga tak ada lagi harapan pada laki - laki itu setelah ini. Alana harus siap menjalani harinya sendiri.

Bersamaan dengan tubuh Alana yang akan melangkah ke kamar mandi, pintu kamarnya terbuka dan menampilkan laki - laki dengan apron yang terpasang di tubuhnya.

"Sarapan yuk." Heenan berdiri dengan senyum paling cerianya. Laki - laki itu bahkan sudah menyiapkan sarapan untuk Alana sejak pagi - pagi sebelum Alana bangun.

Alana membalas senyum itu sambil mengangguk pelan, "Ke kamar mandi dulu ya," balasnya.

"Gue tunggu di bawah." Laki - laki itu langsung saja menutup kembali pintu kamar Alana dan berlalu kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan mereka berdua.

Sedangkan Alana langsung saja menuju kamar mandi. Memandang tubuhnya didepan cermin berdiri yang berada di sudut ruangan dengan seksama. Ia mengangkat kemejanya yang menampilkan perut buncit yang masih lucu itu.

"Sehat terus ya, mulai sekarang mama akan jagain kamu lebih ekstra lagi," gumamnya sembari mengusap lembut perutnya dengan kedua tangan. Alana yakin jika calon bayinya bisa mendengar apa yang ia katakan barusan.

Alana tersenyum sejenak ketika mengingat jika terdapat nyawa lain bersemayam di perutnya tersebut tumbuh semakin membesar. Dengan sekuat tenaga Alana akan melakukan apapun demi calon bayinya hingga ia bisa bertemu dengan buah hatinya tersebut kelak.
.
.
.

Sudah ada Heenan yang menanti Alana sembari menyiapkan sarapan gadis itu. Heenan juga tak lupa menyiapkan susu ibu hamil yang sejak tiga bulan lalu sudah dikonsumsi Alana.

Semuanya sudah tertata di atas meja makan, bersamaan dengan Alana yang baru saja muncul dari arah kamarnya. Wajah yang berseri menandakan Alana siap menjalani pagi ini dengan semangat dan tak akan ada drama - drama lagi di hidupnya.

"Cuma nasi goreng sama telur sih sarapannya. Nggak masalah kan?" tanya Heenan bersamaan dengan Alana yang sudah siap duduk manis di salah satu kursi di sana.

Alana hanya diam sambil memperhatikan masakan Heenan yang tersaji didepan matanya. Memang hanya nasi goreng dan telur serta susu yang sudah Heenan siapkan untuknya. Namun diluar ekspektasi Alana ketika melihat piringnya dengan hasil karya Heenan diatasnya.

One Night WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang