•|After That|•

3.2K 215 165
                                    

"Lan, maafin gue,"

"Lan, maafin gue,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Hari ini tepatnya Ospek Fakultas dilakukan, dimana Alana sudah harus hadir di kampus pukul tujuh pagi. Ia tak pernah bangun sepagi ini, demi kehormatannya sebagai Sekretaris Himpunan Fakultasnya ia rela harus membuka matanya bahkan sinar matahari yang masih menyipit.

Seragam Himpunan yang sudah ia siapkan semalam sudah melekat pas di tubuhnya. Sekali lagi ia memastikan penampilannya di depan cermin panjang itu. Alana bahkan sombong didalam hatinya, ia mengatakan bahwa dirinya sangat cantik pagi ini. Kalau bukan dirinya sendiri yang memuji lantas siapa lagi, pikirnya.

Alana melirik jam dinding bulat di atas TV miliknya yang sudah menunjukkan pukul enam lebih lima belas menit. Ia bersiap menyaut tas di nakas dan ponselnya yang masih tertancap charger.

"Let's go," ucapnya meyakinkan diri.

Sepatu putih yang mengalasi kakinya berhenti didepan pintu kala ia membuka kamarnya. Sedikit tersentak ketika seorang laki - laki dengan senyum sumringah menampakkan deretan giginya dan matanya yang sipit sudah didepan kamarnya.

"Aaaa setan," hentaknya.

Jeevano yang pagi ini sudah berdiri di sana. "Cakep gini dibilang setan," balasnya.

"Ngapain lo kesini sih?" ucap Alana sembari memandang sekitar kamarnya yang sudah ada beberapa anak berwara - wiri dilantai dua.

"Gue tau lo masuk pagi dan lo belum sarapan. Gue bawain bubur ayam depan gang," ucapnya sembari memberikan sekantong bubur ayam itu pada Alana.

"Gue nggak biasa makan sepagi ini, buat lo aja. Makasih," tolak nya.

Jeevano berdecak sebal sambil menggelengkan kepalanya, "Ini buat anak gue, bukan buat lo,"

Alana tersentak, ia langsung membungkam mulut sialan cowok itu dengan telapak tangannya sebelum terdengar oleh teman - temannya yang lewat. Bahkan kini ia sudah mendapatkan tatapan mencurigakan dari beberapa cewek yang berada di sekitar mereka.

"Gue nggak hamil, nggak usah ngada - ngada ya lo," bisiknya.

Jeevano kembali menampakkan senyumnya yang membuat mata sipitnya muncul. Ia menarik menjauhkan tangan Alana dari mulutnya.

"Ya gue maunya lo hamil," ucap Jeevano dengan suara lantangnya.

Alana kembali membungkam mulut tersebut cepat - cepat. Demi dewa Alana sangat ingin melempar Jeevano dari lantai dua sekarang juga. Tetapi bukan malah melakukan aksinya melempar Jeevano dari lantai dua, Alana malah membawa cowok itu masuk kedalam kamarnya.

One Night WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang