•|The Axiom|•

1.7K 118 191
                                    

"Gue mau Alana,..... "

 "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading

Tidak ada sesuatu yang terjadi selama empat hari kepulangan Jeevano dari rumah sakit. Laki - laki itu tinggal sementara dengan orang tuanya di apartment sedangkan Alana yang akhirnya kembali ke kost untuk membersihkan kostnya. Semua berjalan lancar, tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi selain bagaimana caranya Alana membicarakan ini dengan bunda.

Jeevano mulai pulih dari semua rasa sakit lukanya. Hanya tinggal beberapa bekas luka dan jahitan yang perlu di rawat jalan. Kedua orang tuanya pun sudah sepakat jika malam ini akan kembali ke Jakarta dan menitipkan Jeevano pada kakak tirinya.

Ia menyesap sebatang rokok yang baru saja ia beli sepulang dari rumah sakit. Jeevano bukan perokok yang harus setiap hari butuh benda tersebut, ia hanya sesekali menyesapnya disaat pikirannya sedang penuh.

Laki - laki itu bediri dibalkon apartmentnya, menyaksikan kembang api yang sejak beberapa detik lalu mengudara dari gedung salah satu stasiun TV Swasta dekat sana. Senyumnya mengembang ketika ia ingat wanita paling berjasa didalam hidupnya yang telah mengorbankan nyawa demi dirinya.

"Nono kangen liat kembang api sama mami," lirihnya.

Angin malam yang berhembus kencang bahkan tak dihiraukan oleh Jeevano yang hanya mengenakan kaos sleveless berwarna putih dan celana jeans selutut. Ia benar - benar sangat merindukan maminya sekarang.

"Jeevano, lupain mami kamu. Sekarang sudah ada tante yang jadi mama kamu," sahut wanita paruh baya yang baru saja ikut keluar dari dalam kamar.

Jeevano menoleh, "Makasih, tapi tante nggak berhak nyuruh aku lupain mami," jawabnya tegas.

Wanita itu hanya tersenyum paham, "Maafin tante ya. Biasain manggil mama ya sayang," pinta wanita itu.

Jeevano kembali keposisi awal, memandang kembang api yang tak kunjung berhenti membuatnya lebih nyaman, "Maaf nggak ada yang gantiin posisi mami disini," balas Jeevano. Jika sudah begini tidak ada yang perlu di jelaskan lagi.

Wanita itu kembali masuk kekamar, membiarkan anak tirinya mengenang ibu kandungnya, ia yakin suatu saat nanti Jeevano akan menerimanya dengan baik.

"Mama minta tolong jagain Jeevano selama disini, jangan buat masalah terus. Anggap dia adik kamu sendiri," ucap wanita pada anak laki - lakinya yang sedang memperhatikan mereka berdua sejak tadi.

Laki - laki itu mengangguk, ia memilih berjalan menghampiri Jeevano yang sejak dua jam lalu tidak berpindah posisi dari tempat ia berdiri.

"Lo nggak ngadu ke mama papa siapa penyebab lo kayak gini?" Laki - laki itu ikut bersandar di balkon bersama Jeevano.

One Night WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang