•|Gone|•

1.4K 79 14
                                    

"Gue akan disini terus buat jagain lo"

"Gue akan disini terus buat jagain lo"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading


Heenan tak bisa berhenti menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini. Wajahnya sangat terlihat frustasi. Ibu jarinya hampir saja berdarah karena sejak tadi Heenan menggigit jarinya. Itu kebiasaannya sejak dahulu. Pikirannya hanya tertuju pada seorang gadis yang sejak setengah jam lalu sedang ditangani oleh dokter di dalam ruangan.

Terlihat sesekali ia juga memukul kepalanya sendiri dengan keras. Telinga dan wajahnya juga ikut memerah akibat tangan yang sejak tadi menarik - narik rambutnya sendiri. Heenan akan sangat merasa bersalah jika terjadi sesuatu kepada Alana. Ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika sesuatu hal yang tidak ia inginkan, terjadi menimpa Alana.

Benar kata orang kalau hanya dinding rumah sakit yang mendengar doa doa tulus orang lain untuk keselamatan orang yang dicintainya. Memang benar jika saat ini hanya doa keselamatan Alana yang ia panjatkan.

Disampingnya sudah ada Gendhis yang sejak tadi juga tak berhenti menangis. Gadis itu benar - benar kehilangan otaknya karena sudah membantu Viola untuk bertemu Alana dan berakhir seperti ini. Tak seharusnya, rasa sukanya terhadap Jeevano membuat Gendhis melupakan semua kebaikan Alana terhadapnya.

"Heenan, Gendhis...." panggil Fabi yang baru saja berlari dari arah luar. Tak kalah kacaunya ketika Fabi mendapatkan kabar bahwa Alana dilarikan ke rumah sakit.

Fabi yang datang bersama Regan dan Julia itu pun langsung menghamburkan diri memeluk Gendhis diikuti oleh Julia. Berharap semuanya akan baik - baik saja.

"Nan, udah. Jangan nyakitin diri lo sendiri." Regan mencoba menghentikan pergerakan Heenan yang masih terus menjambak rambutnya sendiri seperti orang yang benar benar frustasi.

"Harusnya gue ikut Lana kuliah, bego banget gue," gumamnya dengan rasa bersalah yang masih saja memeluk dirinya.

"Nan, udah hubungin bunda atau Jeevano?" tanya Fabi.

"Untuk apa hubungin cowok itu? Bakal peduli dia sama Lana?" sahut Julia sebelum Heenan menjawab pertanyaan Fabi. Rasanya kini semua orang masih sama marahnya pada laki - laki itu.

"Bagaimanapun juga dia bapak dari anaknya Lana. Dia juga harus tau keadaan Lana. Jul, hubungin Nono ya. Regan tolong hubungin bunda pake hpnya Heenan," pungkas Fabi sembari ia menenangkan Heenan yang duduk disampingnya.

Heenan masih terdiam, pikirannya tidak bisa terlepas dari Alana yang masih ada didalam ruangan tak kunjung ada satu dokter pun yang keluar. Bahkan pertanyaan Fabi barusan ia hiraukan karena tak mau peduli dengan Jeevano atau orang lainnya.

Ia terlalu takut jika harus menghubungi bunda dan mengatakan Alana dalam keadaan yang tidak baik - baik saja. Ia terlalu takut jika bunda kecewa terhadapnya karena lalai menjaga Alana. Ia juga takut jika bunda akan meninggalkannya sendirian dan ia kembali tak memiliki keluarga seperti kala itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Night WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang