✧༺♥༻✧ Utamakan vote sebelum membaca ✧༺♥༻✧
✾Typo Manusiawi✾
Pagi ini terlihat taehyung yang tengah berkutat dengan beberapa dokumen yang ada di meja kerja nya..
Tok tok tok..
"Masuk" Ucap nya dingin..
"Maaf tuan.. saya mengganggu waktu anda"
"Ada apa jim??"
"Malam tadi saat aku tengah berada di club, ada yang mendekatiku.. Dia menawarkan anak tirinya untuk di jual pada kita.. Bagaimana menurut mu??"
"Kau menyimpan foto nya??"
"Tidak.. Maafkan aku.. Aku lupa untuk memintanya.. "
Terdengar taehyung yang menarik nafas nya kasar..
"Berapa tahun kau bekerja padaku??"
Jimin menunduk dalam.. Jimin memang teman sekaligus anak buah taehyung yang paling dekat dengan nya..
Hanya saja jimin tahu diri jika taehyung tetaplah taehyung.. Dia tidak akan mengenal sahabat ketika pekerjaan nya tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan..
"Kau selalu bertindak bodoh jim.. Bukankah kau tahu diriku?? Apa harus aku memberimu peringatan??"
Terlihat taehyung yang menatap tajam pada jimin..
"Maaf.. Maafkan aku tuan.. Aku.. Aku bersalah"..
" Baiklah.. Kali ini aku memaafkan mu jim.. Aku tidak ingin kau melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya.. Aku bukan Tuhan yang akan selalu memaafkan kesalahan hambanya"
Jimin mengangguk brutal.. Setidak nya dirinya bisa bernafas lega karna taehyung mau memaafkan kesalahan nya kali ini..
"Apa lagi informasi yang kau dapatkan??"
"Dia hanya menyebutkan ciri² putra nya dan dia memberikan alamat sekolahnya.. Dia ingin kita seolah² menculiknya"
Taehyung mendengus..
"Merepotkan.. Sebagus apa barang ini hingga kita perlu repot² seperti ini.. Awas saja jika barangnya tak berharga.. aku akan membunuh mu"
Jimin meneguk ludahnya kasar.. Bagaimana pun juga ini tugas nya.. dan dia yang memberi tahu pada taehyung tentang pembelian kali ini..
"Ajaklah yeonjun bersama mu dan ingat.. Jangan pernah meninggalkan jejak sedikitpun.. Ingat.. Aku tidak mau berurusan dengan polisi"
Jimin mengangguk..
"Kau sudah boleh keluar.."
Jimin segera meninggalkan ruangan taehyung.. Atmosfer di ruangan taehyung sangat berbeda.. Terasa panas luar biasa.. Siapa pun yang memasuki nya.. Nyalinya pasti akan menciut seketika..
Taehyung memang tampan bak dewa yunani.. Tapi kelakuan nya bagaikan lucifer si raja iblis.. Jangan tertipu dengan paras yang membingkai wajah taehyung..
"Haahhh.. " Taehyung memijat pelipis nya.. Dia tampak memencet intercom yang ada di meja nya..
"Paman.. Bawakan aku kopi.." Setelahnya taehyung mematikan tanpa menunggu jawaban seseorang yang dia sebut paman..
Tok tok tok..
"Masuk.. "
Tampak pria tampan tersenyum cerah ke arah taehyung dengan satu cangkir kopi di tangan kanan nya..
"Kau lelah??" Tanya nya menaruh kopi di meja taehyung..
"Sedikit paman.. Hah jimin melakukan kesalahan kali ini.. Itu membuat ku pusing"
"Kesalahan?? Kesalahan apa??"
"Dia membeli barang tanpa tahu rupa yang akan di belinya.. Bagaimana pun juga aku tidak mau rugi paman"
"Aku yakin jimin tidak akan mengecewakan mu tae.. Dia bekerja dengan mu sudah sangat lama, paman yakin itu"
"Baiklah paman HoSeok.. Kali ini aku memang memaafkan nya.. Tapi tidak untuk yang ke dua kali"
HoSeok menganggukan kepalanya..
HoSeok orang terdekat taehyung.. Namja matang yang taehyung sudah anggap seperti saudaranya sendiri..
HoSeok merupakan orang kepercayaan orang tua nya dan kini HoSeok kembali bekerja untuknya..
Taehyung tidak pernah sedikitpun bersikap kasar pada nya.. Dia sangat menghormati namja itu..
"Ada lagi yang kau perlukan??"
"Tidak paman.. Kau boleh kembali"
"Baiklah.. Jika jika butuh sesuatu.. Segera hubungi aku"
Taehyung mengangguk..
HoSeok segera berlalu menuju ruangan nya.. HoSeok merupakan sekertatis taehyung ketika mereka berada di perusahaan vantae corp..
Taehyung kembali memegang berkas nya dan membaca nya dengan teliti..
"Penjualan bulan ini lumayan juga.. Banyak orang tua yang menjual anak² mereka untuk uang.. Hmmm menjijikan"
Taehyung mengambil ponsel di saku nya.. Dia tampak menelepon seseorang..
"Hallo??"
"Apakah kau sudah menemukan barang lagi??"
"Satu?? Hanya satu??" Taehyung meninggikan nada bicara nya..
"Anak jalanan sepertinya banyak.. Kenapa kau hanya mendapat satu?? Apa kau sudah tidak becus bekerja??"
"Aku tidak mau tahu.. Kau harus mendapat setidak nya 2 anak setiap hari.. Ingat.. Aku tidak ingin pendapatan ku berkurang karna mu"
Taehyung segera mematikan kembali panggilan nya.. Terlihat wajahnya yang memerah menahan amarah..
"Dasar tidak becus.. Dia pasti hanya bermain jalang hingga dia melalaikan pekerjaan nya.. Aku harus memberinya pelajaran"
Taehyung mengepalkan lengan nya.. Sepertinya dia harus kembali mendisiplin kan anak buahnya..
Dia tidak ingin anak² buahnya menjadi lalai seperti ini.. Dia menggaji mereka sangat besar.. Taehyung tidak ingin dia memberikan gaji buta kepada mereka..
#Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love (Taekook/vkook) END✔️
FanfictionKim taehyung.. seorang Ceo di perusahaan Vantae corp merupakan seorang pria yang dingin.. selalu memasang wajah angkuh dan tak pernah menundukan wajah nya pada siapapun.. Hidup sebagai yatim piatu dari kecil dengan harta peninggalan orang tuanya ya...