✧༺♥༻✧ Utamakan vote sebelum membaca ✧༺♥༻✧
✾Typo Manusiawi✾
Jungkook baru saja turun dari mobil Seokjin.. Dia melambaikan tangan nya ketika mobil Seokjin berlalu dari hadapan nya..
Saat hendak berbalik tiba² saja seseorang menepuk bahunya..
"Good morning bayi kelinci" Sapa salah satu teman dekat jungkook..
"Bamie.. Astaga.. Kau mengagetkan ku saja"
"Kkkk maaf.. Maafkan aku kookie.. Oya.. Ayo kita masuk"
Jungkook mengangguk kemudian bambam merangkulnya memasuki gedung sekolah..
Jungkook segera mendudukan dirinya di bangku yang sudah menjadi tempatnya..
Tiba2 saja datang lagi satu teman nya yang mendekat ke arah jungkook dan bambam..
"Morning everyone"
Jungkook dan bambam hanya merotasikan bola matanya malas mendengar perkataan alay teman nya..
Kim Mingyu.. Namja bermarga kim tersebut merupakan teman kedua setelah bambam yang dekat dengan jungkook..
Jungkook memang tidak di izinkan oleh Yoongi untuk sembarangan berteman.. Bukan pemilih.. Dia hanya menginginkan yang terbaik untuk jungkook..
Hanya saja untuk bambam dan Mingyu mereka memang nekad dan berani melawan Yoongi untuk berteman dengan jungkook..
Hingga Yoongi pun menyerah dan mengizinkan mereka berteman dengan jungkook.. Ingat.. Hanya mereka..
"Kookie.. Mana janji mu.. Bukankah kemarin kau bilang jika akan membawa motor hari ini??".
Jungkook menghembuskan nafasnya kasar..
" Yoongi Hyung melarangku" Ucap jungkook sendu..
"Mingyu sudahlah.. Kita tahukan bagaimana Hyung jungkook sangat menyayanginya.. Mereka tidak akan membiarkan jungkook membawa motor sendiri"
"Ah kau benar bam.. Maafkan aku kookie.. Aku tidak akan memaksamu untuk membawa motor lagi"
"Tidak apa² mingyu.. Aku mengerti"
Kemudian tiba² saja bell berbunyi.. Ketiga nya segera duduk tertib sebelum guru memasuki kelas mereka..
Sementara itu jimin dan yeonjun kini tampak tengah bersiap² untuk aksi mereka..
"Hyung kau sudah siap??" Tanya yeonjun pada jimin yang tampak sudah stay di kursi kemudi..
"Tentu saja.. Apa kau sudah mempersiapkan barang² yang kita perlukan??"
Yeonjun mengangguk.. Kemudian jimin segera menginjak pedal gas nya menuju gedung sekolah yang di informasikan si penjual..
"Hyung apa dia anak orang kaya?? Bahkan sekolah nya pun merupakan sekolah bergengsi di Seoul"
"Mungkin iya.. Ayahnya memerlukan uang untuk tambahan modal.. Jadi dia menjual putra tirinya"
"Orang² di luaran sana memang sudah gila.. Mereka rela menjual anaknya hanya demi uang"
"Kau tidak perlu munafik jun.. Bukankah mereka sama seperti kita?? Hanya saja mungkin berbeda versi"
Yeonjun mengangguk.. Apa yang di katakan jimin memang benar.. Mereka hanya iblis bertopengkan manusia..
Jimin dan yeonjun baru saja sampai di pelataran gedung sekolah yang tadi mereka bicarakan..
Ternyata gedung sekolah yang mereka datangi merupakan sekolah yang sama dimana jungkook menempuh pendidikan nya..
Terlihat gedung sekolah yang sepi dan tunggu.. Apa itu anak yang mereka cari??
"Hyung apa itu orang yang kita cari??"
"Benar jun.. Menurut ciri² nya memnag seperti anak itu"
"Kau tidak salah kan?? Jangan sampai kita menangkap orang yang salah hyung"
"Kau tenang saja.. Aku pasti tidak salah"
Yeonjun mengangguk..
"Seperti nya anak itu menuju kesini hyung".
" Kau benar.. Ayo kau pindah duduk ke belakang.. "
Yeonjun segera menuruti perkataan jimin.. Saat anak tersebut tengah melewati mobil jimin dan tengah lengah yeonjun segera membuka pintu dan menangkap anak itu mendorong nya masuk kedalam mobil..
"Astaga.. Heii kalian siapa hah??"
"Sssttt jangan macam² anak manis.. Diamlah dan jangan memberontak"
"Astaga.. Kalian siapa?? Apa²an ini"
Yeonjun segera membekap mulut anak itu dengan kain yang sudah di olesi obat bius hingga anak tersebut tak sadarkan diri..
Mobil jimin segera melaju meninggalkan area sekolah..
"Apa kita aman?? Tidak ada yang melihat gerak gerik kita kan??" Tanya jimin
"Tidak hyung.. Kita melakukan nya dengan baik"
"Ahhh baiklah.. Aku akan segera menelpon taehyung"
Jimin segera mengambil ponselnya untuk menghubungi taehyung.. Menyambungkan panggilan tersebut pada headset nya..
"Hallo tuan??"
"Kami sudah menyelesaikan tugas kami.."
"Ah baiklah.. Ke tempat biasa??"
"Baik tuan.. Aku akan melakukan apa yang kau perintahkan"
Jimin mematikan kembali panggilan nya..
"Apa katanya hyung??"
"Jangan langsung membawa dia ke pelelangan.. Kita harus membawa ank ini ke markas terlebih dahulu"
"Ahh baiklah.. Oya hyung ngmong² anak ini cantik juga.. Pantas saja harganya mahal"
"Benarkah??"
Jimin berhenti sejenak hanya untuk melihat buruan nya..
"Kau benar jun.. Anak ini cantik sekali.. Tapi malang, nasibnya harus berakhir di pelelangan"
"Berapa harganya ya hyung??"
"Memang nya kenapa??"
"Aku ingin membelinya hyung"
"Apa kau ingin mati??"
Yeonjun terdiam seketika.. Jimin segera kembali melajukan mobilnya menuju markas yang tadi taehyung bicarakan...
#Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love (Taekook/vkook) END✔️
FanfictionKim taehyung.. seorang Ceo di perusahaan Vantae corp merupakan seorang pria yang dingin.. selalu memasang wajah angkuh dan tak pernah menundukan wajah nya pada siapapun.. Hidup sebagai yatim piatu dari kecil dengan harta peninggalan orang tuanya ya...