F

489 71 3
                                    

Nggak kerasa udah hampir 3 bulan Poseidon keliling keliling kota bahkan sempet beberapa kesempatan mereka juga tur ke luar negeri. Poseidon sekarang lagi senggang sama itung itung mereka istirahat dari jadwal padat kemaren. Jadi perusahaan kasih mereka waktu libur kurang lebih satu minggu.

Kesempatan ini buat Poseidon seneng soalnya mereka bisa pulang dulu kerumah masing masing. Jadwal mereka yang padet banget jadi buat mereka jarang pulang.

"Selamat liburan ya bro. Jangan keasikan liburan. Nanti seminggu lagi kita kesini lagi. Kalo telat wajib traktir seminggu,"ujar Jeidan pada Poseidon yang sudah siap buat pulang kerumah masing masing.

"Lah.. lo nggak pulang bang?"tanya Satya waktu liat Jeidan masih koloran dan kaosan doang.

"Kayaknya engga deh, atau nanti lah nggak tau kapan. Masih ada perlu gue di studio,"ucap Jeidan.

"Ngapain? Ini libur Dan. Lo kalo libur nggak pernah pulang,"ujar Miko yang tau betul Jeidan ini nggak pernah pulang kalo disuruh pulang. Betah banget kalo disuruh kerja.

"Nanti lah, masih ada kerjaan gue. Kan kita juga abis liburan mau persiapan comeback juga. Jadi gue mau persiapin beberapa,"jawab Jeidan.

"Tapi Dan, lo juga butuh liburan dong. Masa kita kita doang. Lo butuh refresing. Nih inget beberapa bulan ini tuh lo kayaknya lagi kayak zombi tau nggak banyak ngelamun lo,"Rasya ini diem diem mengamati si Jeidan ini.

Entah ini emang Jeidan ada masalah atau gimana. Tapi Rasya dan anak Poseidon lain ngerasa beberapa bulan terakhir Jeidan agak aneh.

Aneh kaya yang tiba - tiba nanti ngelamun, tiba-tiba nggak fokus latihan. Kayaknya badan juga fit aja maksudnya nggak ada tanda tanda sakit gitu.

"Iya, nanti gue libur abis kerjaan gue kelar. Dah sana pada balik,"usir Jeidan sebelum dia diomelin lebih banyak sama temen-temennya.

"Nanti nanti mulu. Nggak jadi liburan lo. Udah sekarang lo kemas kemas pokoknya lo ikut libur. Lo harus pulang! Siapa tau lo butuh kumpul sama mak bapak lo,"ujar Rasya setengah memaksa.

Bukan gimana, sebenernya kan Jeidan kerja waktu libur juga buat album mereka berikutnya sukses. Tapi nggak gini caranya. Kalo libur ya dia libur pulang. Ngerjain itu waktu senggang juga bisa.

"Nggak bis-"belum selesai ngomong, Miko udah menyela omongannya.

"Ngeyel banget Dan, udah. sekali kali lo nurut sama kita. Ini juga buat kebaikan lo,"

"Tapi-"

"Sumpah ya Dan, lo tuh. Ih! Mau kita yang kemas apa lo sendiri?!"tegas Miko.

"Lama, yok kita beresin baju Bang Jeidan. Dia mah kalo disuruh nggak bakal mau."ujar Leo lalu bergerak ke Kamar Jeidan.

Belum sempat sampe kamar, Jeidan udah tahan.

"Gue aja, kalian kalo mau duluan nggak papa,"pasrah Jeidan.

Jeidan menghargai effort mereka buat bujuk dia biar liburan. Seniat itu dan sepeduli itu Poseidon sama Jeidan. Jeidan terharu.

"Nggak, kita berangkat bareng. Dan lo harus bareng gue,"putus Miko.

"Ngapain, gue berangkat sendiri aja. Lo semua-"

"Nurut napa Dan, nanti kalo lo nggak bareng gue bisa dipastikan lo nggak jadi balik,"

"Iya"

Jeidan nurut aja dan langsung mengemasi baju dan barang yang seperlunya. Karena kan baju dirumah pasti masih ada.

Setelah memastikan Jeidan siap. Poseidon langsung berangkat ke rumah masing-masing. Bersiap liburan ya mestinya paling cuma sama keluarga doang. Soalnya cuma seminggu.

🐶

Suasana rumah yang didominasi biru itu mulai menyapa penglihatan Jeidan. Sudah lama sekali ia tidak berkunjung di rumah masa kecilnya. Mungkin terhitung sudah hampir 2 tahun ia nggak pulang.

Entah apa, tadi Jeidan rasanya enggan untuk pulang ke rumah karena dirumah dan di asrama nggak ada bedanya. Ada kalo diasrama dia liat member setiap hari bahkan setiap waktu. Tapi kalo dirumah. Dia sendirian hahaha. Ada sih keluarganya tapi kalo malem doang.

Jeidan mencoba buat memahami itu. Tapi tentu hal ini mungkin akan membuat Jeidan terlihat kekanakan. Tapi Jeidan juga seorang anak yang butuh perhatian.

Di hari libur gini kan enaknya kumpul keluarga, cerita bareng, bahkan makan bareng.

Hal ini lah yang membuat Jeidan enggan pulang ke rumah. Lebih baik ia mengerjakan lagu untuk comeback selanjutnya.

Jeidan ini memang leader yang serba bisa, selain bassist dia juga yang bertanggung jawab dalam setiap pembuatan lagu Poseidon. Semua lagu yang dinyanyikan adalah ciptaan Jeidan.

"Libur ya Dan?"tanya wanita paruh baya yang baru saja membuka pintu dan melihat Jeidan yang masih berdiri di ruang keluarga.

Jeidan menoleh dan mencoba tersenyum.

"Iya Ma, mama tumben pulang siang?" Tanya Jeidan. Heran karena mamanya ini sering banget pulang malem atau bahkan nggak pulang karena termasuk dokter senior dan jadwalnya selalu padat.

"Iya, mama emang sekarang nggak banyak Jadwal Dan. Ini aja udah paling siang. Biasanya mama cuma sampe jam 10 aja,"

"Kebetulan banget mama tadi habis dari supermarket belanja buat masakan kesukaan kamu. Mama tiba tiba pengen masakin kamu. Eh kamu pulang. Mama seneng banget,"antusias Mama Jeidan menunjukkan tangan yang penuh belanjaan.

"Duduk dulu sini, mau minum apa?"Mama Jeidan menuntun Jeidan ke pantry dan meletakkan belanjaannya diatas meja makan.

"Pengen ice lemon aja ma,"jawab Jeidan masih terus memperhatikan punggung mamanya.

Pikirannya semakin berkecamuk entah mengapa.

Selesai membuat minuman untuk Jeidan, wanita paruh baya itu duduk disamping Jeidan. Dan menatap lama wajah tampan Jeidan dari samping. Tangannya bergerak mengelus surai lembut anaknya. Tanpa permisi, air mata keluar dan Mama Jeidan pun menangis.

"Gimana nak, kemaren turnya lancar?"tanya Mama Jeidan masih mengelus rambut anaknya.

Jeidan menoleh kearah mamanya dan terkejut melihat wajah Mamanya sudah basah akan air mata.

"Mama kenapa?"tanya Jeidan lalu menatap Mamanya serius.

"Nggak papa, mama cuma kangen sama kamu,"ucapnya sambil menyeka air mata yang mengalir semakin deras.

Jeidan masih memandang sang Mama lekat. Ingin ia memeluk tapi ada rasa yang masih mengganjal.

"Kamu sehat selalu kan nak? Mama kangen banget sama kamu. Setiap mama mau nganterin makan pasti kamu lagi ada jadwal ya. Jadwal kamu pasti padet banget. Tapi liat sekarang kamu sehat mama seneng banget. Kamu makannya baik kan?"

"Waktu Miko libur, mama sempetin waktu buat libur juga siapa tau kamu pulang. Mama udah masak juga, jadi nanti kamu pulang langsung bisa makan. Tapi ternyata kamu nggak pulang. Pasti sibuk ya dek jadi leader. Harus urus ini itu waktu anggota yang lain libur."

"Tapi nggak papa, mama seneng kamu jadi orang sukses dan bertanggung jawab gini. Mama seneng kamu udah dewasa."

"Oiya mama sekarang juga udah nggak aktif lagi dirumah sakit. Paling cuma ngontrol aja sebentar abis itu diterusin sama dokter yang lain. Mama juga udah pengen pensiun. Pengen dirumah gitu nungguin kamu pulang atau nanti nemuin kalo kamu ada waktu senggang."

"Beruntung banget ada Miko, jadi mama bisa selalu tau keadaan kamu. Oiya lupa, udah makan belum?"

Jeidan masih mencerna kata kata sang mama. Ada sedikit rasa sakit didadanya. Matanya pun mulai memanas. Pikirannya semakin berkecamuk.

"Ternyata selama ini Jeidan yang jahat ya ma?" Batin Jeidan.

"Kok diem aja kenapa? Maaf ya. Kamu pulang malah mama cerita macem macem,"Mama Jeidan mengusap air matanya dang mengusak rambut Jeidan dan bersiap untuk masuk dapur.










See you👋👋👋

Privacy | LEE JENO |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang