"Ayo Den, buruan!" Teriak Yesi pada Eden yang sedang sibuk bermain game di ponsel pintarnya.
Eden tak menggubris Yesi sama sekali dan malah memaki lawannya bermain game.
"HEH!AYO!" Yesi yang gemas pun mengambil paksa hape Eden yang sedang menampilkan layar game.
"Ih balikin! Nanggung itu bentar lagi kelar. Kalah itu nanti gue,"Eden berusaha merebut ponselnya yang disembunyikan Yesi dibalik punggung.
"Nggak! Ayo buruan. Gue udah mau telat nih,"
"Ck bentar, itu udah mau menang. Balikin dulu,"Eden terus mencoba merebut ponselnya hingga tubuhnya tak sengaja menabrak tubuh Yesi dan berakhir mereka jatuh dengan posisi Yesi dibawah Eden.
Yesi menutup matanya dan menahan nafas. Sedangkan Eden masih memandangi wajah Yesi. Jantungnya mendadak berdetak begitu cepat karena kini posisi wajahnya sangat dekat dengan Yesi.
Yesi pun merasakan hembusan nafas seseorang diwajahnya lantas membuka mata. Manik kucingnya bertemu dengan manik tajam Eden.
"Ihh modus banget lo," Yesi mendorong tubuh Eden dan segera berdiri untuk menutupi gugupnya.
Meskipun nggak ada rasa apapun. Tapi siapapun pasti bakalan deg degan kalo ada di posisi Yesi.
"Siapa juga yang modus. Lo aja yang iseng pake ngumpetin hape gue, jatoh kan jadinya,"
"Dih, lo nya juga rese. Nggak usah nabrak nabrak gitu dong,"
"Ya kan gue mau ambil hape gue,"
"Alah.. ngeles lo. Bilang aja mo mepet mepet gue,"
Eden langsung menunjukkan muka julidnya pada Yesi.
"Buruan anterin!"
"Ish ngerepotin banget lo ya sumpah,"
"Yang bikin rusak motor gue siapa? Ya lo tanggung jawab,"
"Kan Jinu. Gue cuma bonceng doang,"
"Ya sama aja lo berdua salah. Sekarang kan Jinu lagi ke bengkel. Jadi lo yang anterin gue,"
Dengan kesal Eden berjalan keluar menuju motornya yang terparkir di halaman rumah Yesi.
Hari ini Yesi ada jadwal kuliah sore. Karena kemarin motornya mesinnya tekor gara gara dibuat balapan sama Jinu sama Eden jadinya sekarang Yesi harus diantar jemput dan harus ditraktir makan.
Berhubung Jinu lagi ke bengkel buat nanyain motor. Jadinya Eden yang bertugas anter jemput Yesi ke kampus.
"Kok pake motor si? Kan gue pake rok pendek,"omel Yesi saat sudah sampai di halaman dan melihat motor sport Eden terparkir apik disana.
"Ya terus gue harus pake apa? Burok? Lagian lo juga ngapain ke kampus pake rok pendek. Itu paha kemana mana,"balas Eden jengah.
"Pake mobil dong, kan lo punya mobil. Lagian hari ini tu lagi panas banget. Panas kalo pake yang panjang panjang,"
"Banyak mau emang ya, cerewet lagi. Yodah sono ganti pake celana panjang atau apa. Jangan pake itu,"
"Tapi bentar lagi masuk, nggak keburu kalo ganti,"Yesi melihat layar ponselnya yang menunjukkan pukul 14.50 yang mana kelasnya akan dimulai 10 menit lagi. Belum nanti perjalanan ke sana bisa sampai 15 menit.
Eden hanya menghela nafasnya kasar dan mengusap wajahnya. Ingin sekali ia mengumpati gadis yang berstatus adik kembar kawannya ini. Namun ia masih ingat ajaran orang tuanya untuk tak boleh kasar dengan cewek.
"Jadi mau lo gimana? Dasar cewek,"
Yesi masih tampak berpikir. Karena lama, Eden melepas jaketnya dan memasangkannya ke pinggang Yesi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Privacy | LEE JENO |
عشوائيSebagai seorang fans harusnya selalu mendukung idolanya namun harus tetap bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Pantaskah jika seorang fans berharap lebih kepada idolanya? Dan sebagai seorang idola harus memberikan fan service yang memuaskan aga...