Bagian 20

210 31 7
                                    

Sanzu Haruchiyo x Reader

.....

[Name] POV

Aku terbangun dengan posisi duduk terikat disebuah ruangan kamar yang aku sendiri tak tahu dimana. Mulutku tersumpal oleh sebuah lakban hitam, kaki dan tubuhku terikat disebuah kursi. Kali keduanya dalam kehidupanku terjadi seperti ini.
.

Pintu pun terbuka, menampakkan sesosok laki-laki cukup berumur yang kini menghampiriku bersama dengan wanita yang ku kenal. Dia adalah Kurenai dengan memegang pistol ditangannya. Aku tidak tahu darimana perempuan itu bisa memiliki senjata bahkan bergabung dengan orang-orang seperti ini.

"Apa kabar temanku? Apa tidurmu nyenyak?"

Aku hanya menatap tajam perempuan dihadapanku. Aku tak menyangka Kurenai akan segila ini, melumuri tangannya dengan darah hanya gara-gara benci terhadapku.

"Cih kau tak perlu menatapku seperti itu sialan!"

Aku dipukulnya dengan gagang pistol, wajahku memar bahkan disudut bibir serta pelipisku keluar darah. Rasa pening aku dapatkan ketika mendapat pukulan itu.

"Nona Kurenai, jangan kasar seperti itu. Tidak baik menyakitinya. Kalau dia mati duluan rencana kita akan gagal."

"Baiklah.. tapi setelah kalian selesai menghabisi Bonten, biarkan aku membunuh wanita ini."

"Ya, silahkan. Kami tak akan mengganggumu."

Kurenai tersenyum kemenangan padaku. Aku menatap marah pada perempuan itu. Seandainya saja aku memiliki kekuatan seperti dulu, mungkin aku sudah menghabisi dia.

Perempuan itu keluar kamar dimana aku disekap.
Aku sungguh tak berdaya, aku memang tidak takut mati tapi yang aku takutkan adalah kehilangan anak dalam perutku.

"Kamu bertahan ya nak, mama sebisa mungkin akan berusaha menjagamu." Batin [name].

....

Author POV

Rapat Bonten pun dilaksanakan perkara penculikan [name] yang terkait dengan Bonten Bahkan Rihito turut serta bersama dengan Hanma dalam rapat ini.

"Setelah kami selidiki, rupanya mereka adalah sisa dari orang-orang Lee Wang Yu. " Ujar Rihito yang memberikan map coklat pada Mikey.

"Seharunya dulu kita tak memberi ruang untuk mereka dan habisi semuanya tanpa tersisa." Ucap Ran.

"Benar-benar merepotkan." Kata Koko.

"Mereka bekerja sama dengan Kurenai. Aku sempat menyelidikinya, ternyata dia tak jera. Padahal lady berbaik hati membiarkan dia hidup... Bahkan ketika aku kerumahnya, perempuan itu sudah pergi."

"Benar-benar tidak tahu diri juga ya wanita itu" Ujar Hanma menambahkan.
.

Bunyi langkah kaki terdengar ketika rapat Bonten bersama Rihito dan Hanma terjadi.

"Huh ternyata kalian selalu payah ya? Bahkan keponakan yang satu itu masih saja bodoh!"

Semua orang melihat ke sumber suara yang mengatakan mereka payah. Sumber suara itu adalah dari seorang wanita, Tatsuki Serena kini muncul pada saat rapat Bonten.

"Nona Serena, anda sudah kembali?"

Rihito terkejut ketika melihat kembali Serena yang tiba-tiba saja datang tanpa sepengetahunnya. Sedangkan Hanma hanya tersenyum miring ketika kemunculan wanita yang merupakan petinggi dari keluarga Tatsuki.

"Ya, aku sudah kembali. Bahkan kau sangat kurang ngajar, Rihito. Kau tak memberitahuku tentang kembalinya [name] dari kematian."

Wanita dengan pandangan angkuh itu kini ikut dalam rapat Bonten. Ia duduk di kursi kosong samping Haitani Ran.

Tokyo Revengers: LIAR II || Sanzu Haruchiyo x Reader [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang