Bagian 5

319 36 3
                                    

Sanzu Haruchiyo x Reader

Rate.18+

....

Setiap hari [name] selalu mengunjungi rumah sakit. Tapi tetap saja ibunya tak kunjung sadar, [name] tak tahu harus bagaimana lagi, ia sudah pasrah.

Ponsel [name] bergetar, [name] membuka pesan itu lewat emailnya. Ketika dibaca [name] tersenyum senang, ia telah di terima bekerja di perusahaan Morisuke.

"Ibu, aku diterima bekerja."

[Name] mengatakan itu pada ibunya meskipun sang ibu tidak merespon sama sekali.

Setelah mendapat pesan email itu, ia mendapat panggilan telpon dari seseorang. Disana tertera nama yang tak ingin [name] lihat, yaitu tunangannya sendiri yang bernama Mukami Hiro. [Name] berdecak, iya terpaksa harus mengangkatnya.

"Ada apa?"

"Kau jangan ketus begitu sayang, apa kau tak merindukanku?"

[Name] sangat malas dengan semua basa-basi tak penting pria yang menelponnya. Dia menelpon hanya saat dibutuhkan.

"Jadi intinya kau mau apa?"

Pria itu terkekeh dibalik sambungannya.

"Jemputlah aku dibandara sore ini pukul 5 pm, setelah itu aku ingin membicarakan tentang pernikahan. Tidak ada kata penolakan atau aku akan membatalkan semua kerjasama dengan ayahmu itu dengan mengatakan kau selingkuh dariku."

[Name] mengeratkan ponselnya, ingin rasanya ia membantingkan ponselnya. [Name] menghela nafas, berusaha tenang dan mengikuti skenario yang ada.

"Baiklah aku akan datang menjemputmu dan membicarakan itu."

"Aku sangat senang mendengarnya sayang. Aku akan menunggumu."

Sambungan itu diputusnya sepihak. Segala perasaan makin menumpuk dihatinya. ia tak tahu harus mengeluh kemana lagi selain ibunya. Tapi ibunya saja sedang sakit dan tak merespon.

"Ibu, aku harus bagaimana? Aku benar-benar tak mencintainya."

....

[Name] datang menjemput pria yang menjadi tunangannya dengan menggunakan mobil yang sengaja didatangkan dari keluarga pria itu bersama sopirnya.

Tak lama ia sampai di lokasi bandara dimana pria itu berada. Pria itu menunggu [name] diruang VIP bandara.
[Name] menuju ruangan itu, dan benar saja pria berambut hitam dengan gradasi hijau itu sedang duduk menikmati secangkir kopi bersama dengan wanita muda tak tahu siapa. Ia melihat gadis berambut pink yang baru saja datang menemuinya. Kemudian ia menghentikan obrolan ringan sambil mencium kedua pipi wanita itu karena akan berpisah.

[Name] sendiri sudah berwajah datar dan tidak peduli.

"Sayang jangan cemburu seperti itu, dia hanya temanku. Kau tetap menjadi nomor satu dan akan menjadi istriku."

"Sudahlah tak perlu basa-basi. Aku sudah datang bukan. bukankah kau mengatakan membahas pernikahan bukan?"

Pria itu hanya terkekeh, ia bergerak memeluk tubuh [name] dengan sensual sehingga gadis itu risih.

"Ayo ikut aku, kita tak akan membicarakan disini. "

Pria bernama Hiro itu melepas pelukannya dan membawa [name] ke mobil miliknya yang tadi ditumpangi [name]. Pria itu menyender pada [name] disepanjang jalan dengan skinskip yang sebagian [name] tepis karena berujung mesum.
.

Hari menjelang malam, seusai makan malam Pria itu mengajaknya untuk berkencan. Hiro mengajak [name] kesebuah hotel berbintang. Mereka berdua masuk ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Dahi gadis itu mengkerut, dia sangat was-was, takut serta waspada.

Tokyo Revengers: LIAR II || Sanzu Haruchiyo x Reader [End] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang