Hasil imajinasi saya sendiri✔
Atlas adalah pria berdarah dingin yang sangat terobsesi dengan setiap hal yang berbau darah. Bukan, dia bukan psycopath atau mafia. Dia hanya menyukai darah. Menurutnya warna darah itu sangat cantik dan aromanya begitu...
Pemberitahuan! author cuma bisa update 1 minggu sekali hhe maaf yaa....mungkin kalo mood author lagi bagus bisa update dalam 1 minggu 3 kali atau bisa nyampe 1 minggu full Semua tergantung mood author whehe😄
H
APPY READING! Lovyu readers😘
AT!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alena menatap pantulan dirinya didalam cermin toilet, pikirannya sedang berkelana kemana-mana. Memikirkan sikap atlas yang sangat berbeda, ia tidak bodoh dengan aura gelap yang atlas keluarkan akhir-akhir ini. Pembawaan atlas yang tampak tenang hilang, tergantikan oleh Pembawaan yang berbahaya. Saking bahayanya, ia tidak bisa mendeskripsikan hal itu.
Ceklek.
Lamunan alena terbuyar, atensi nya menatap kearah pintu dimana seorang siswi tengah berdiri dengan tersenyum miring. Alena memutar matanya malas saat tau siapa siswi itu.
"Hai alena" sapa nya ramah.
Alena mengernyit jijik tidak berminat membalas sapaan siswi itu, ia lebih memilih mencuci kedua tangannya dan membasuh wajahnya.
Siswi itu yang merasa diabaikan mendengus kesal, dia berjalan kearah alena lalu menjambak rambut nya. Alena meringis saat merasakan linu di area kepalanya, ia menatap tajam siswi tersebut.
"Lepasin tangan kotor lo dari kepala suci gue, sialan" Kata alena geram.
Siswi itu tertawa bak orang gila, ia semakin memperkuat jambakannya itu dan tersenyum mengejek kearah alena."Ck, lo mulai berani ngelawan gue ya? Hmm apa lo lupa sama ancaman gue, alena?" Tanya dia.
"Gue gak peduli sama ancaman sampah lo itu" balas alena berdecih sinis.
Siswa itu mengangguk-anggukan kepalanya, seringaian tercetak jelas dibibirnya itu. Dia mengelus sayang surai alena, lalu jambakannya semakin dikuatkan hingga rasanya alena ingin menangis.
"Gue bakal perlihatkan drama yang menarik" Bisik siswi itu. Dia mendorong alena hingga tersungkur ke lantai, telapak tangannya pun berdarah terkena pecahan keramik.
Siswi itu meludah kesamping, dia mengacak rambutnya sendiri dan merobek bajunya, bahkan dengan gilanya dia menampar dirinya sendiri beberapa kali sehingga pipinya tampak membengkak.
Dia menarik kasar tangan alena agar bangkit. Alena pun sampai meringis saat luka nya tertekan, apalagi saat siswi itu menaruh kedua tangannya dilehernya sendiri. Siapa saja yang melihat posisi mereka saat ini pasti akan menimbulkan kesalah pahaman dan alena tau rencana apa yang akan dilakukan siswi gila itu.
"Lepasin tangan gue sialan!" Teriak alena murka. Ia mencoba melepaskan tangannya dari leher siswi itu, tapi sepertinya tenaganya cukup terkuras karena luka ditangannya.
"Hiks...lepas ale, sa-sakit hiks.." tangis siswi itu. Alena menatap horor siswa tersebut ia bergidik jijik melihat tingkahnya yang terlihat murahan.
