Hasil imajinasi saya sendiri✔
Atlas adalah pria berdarah dingin yang sangat terobsesi dengan setiap hal yang berbau darah. Bukan, dia bukan psycopath atau mafia. Dia hanya menyukai darah. Menurutnya warna darah itu sangat cantik dan aromanya begitu...
Silahkan mengkritik jika ada kesalahan apapun itu, akan sangat senang jika kalian berterus terang dalam memberi komentar tentang cerita ini.
For plagiat, don't copy my story!
:
:
Thank You! ____________________
AT!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi?"
"Dady sudah menentukan jadwal pertemuannya."
"Apa dia... "
"Ya, dia menyetujuinya. Tapi Dady ingatkan, kamu harus berhati-hati, dia tidak seperti yang kau bayangkan."
"Woi Bro!"
Atlas tersentak, ia menatap tajam kearah pelaku yang mengagetkannya. Ozzi pelaku itu, mengacungkan jari tengah dan jari telunjuknya, tanda berdamai.
"Peace bro hehe, habisan lo di panggil ga nyaut-nyaut kan gue kiranya lo kerasukan." Ucapnya dengan Watados.
Atlas mendengus kesal, memang ia kini tengah berada di Markas Geng Cobra. Elazar menelponnya dan menyuruhnya untuk berkumpul. Entah untuk apa, mungkin ada hal penting yang ingin di bahas? Tapi kenapa sampai sekarang laki-laki itu belum juga datang? Sungguh ia benci menunggu.
"Nyebat dulu bro, kadang kita butuh hal yang candu untuk menghadapi orang yang tak menghargai waktu."
Zoi tau, jika Atlas tidak bisa yang namanya menunggu. Ditambah jika di lihat-lihat suasana hatinya sedang buruk, oleh karena itu dia melempar sebungkus rokok kearah Atlas, untungnya hal itu di terima dengan senang hati oleh laki-laki pemilik bola mata segelap malam tersebut.
"Nyebat mulu lo berdua."
"Bodo amat yang penting gue happy." Zoi berkata dengan cauh, dan itu berhasil menyulut rasa kesal Ozzi.
"Setresny ilang, sintingnya datang."
"Ngomong apa lo nyet?!"
"Kagak."
Atlas menghembuskan nafasnya, ia menatap bungkus rokok di tangannya itu. Saat ini dirinya tak membutuhkan benda tersebut, rokok saja tidak cukup membuat moodnya kembali baik. Ia membutuhkan hal candu dan itu...
"Blood."
" ..... "
Baik Ozzi, Zoi maupun seluruh anggota Geng Cobra, terdiam mendengar perkataan Atlas. Mereka semua menatap Laki-laki itu dengan horor, dan Atlas sendiri tidak peduli. Sekarang yang ia butuhkan hanya darah. Ya, Only Blood!