AT! 05

7.3K 671 21
                                    

AT!

Atlas merebahkan tubuhnya dikasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Atlas merebahkan tubuhnya dikasur. Entah perasaan nya atau bukan, yang jelas ia selalu merasa lelah jika terlalu banyak beraktivitas. Menghela nafas, ia menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul 9 malam. Tunggu! Apa tadi! Jam 9 malam?! Atlas mengucek matanya untuk memastikan.

"Shit!" Umpat atlas.

Ia keluar dari kamar, berjalan ke kamar disebelah nya."alena" panggil atlas sambil mengetuk pintunya. Tapi tidak ada sahutan didalam. Sekali lagi atlas mengetuk pintunya dan masih tidak ada jawaban. Saat atlas memegang gagang pintu, pintunya terbuka.

"Gak di kunci" gumam nya.

Atlas memasuki kamar tersebut. Tapi orang yang dicari tidak ada ditempat tidur. Ia berjalan kearah kamar mandi, tidak ada suara gemercik air didalamnya. Atlas membuka pintu kamar mandi tersebut dan...kosong.

Ia bergegas keluar dari kamar itu dan berlarian ditangga. Asisten nya, jake menatap tuan muda nya bingung. Atlas yang melihat jake, menghampirinya."Apa nona muda sudah pulang jake? Dia tidak ada dikamarnya?" Tanya atlas.

Jake menggeleng."saya tidak melihat nona muda sedari tadi tuan, bahkan sebelum anda kembali ke rumah" jawabnya.

Atlas menggeram."suruh semua bodyguard mencari nona muda, jika sudah ketemu beritahu saya" perintah nya. Tanpa menunggu jawaban dari jake, atlas berlalu pergi.

Sedangkan orang yang tengah dicari oleh atlas, tengah berjalan dipinggir jalan dengan air mata yang mengalir. Pikirannya berputar ke 1 jam lalu, dimana dirinya diturunkan paksa dari mobil oleh argus di tengah jalanan yang sepi.

Flasback On

Alena menatap argus yang tengah mengemudi dengan satu tangan dan tangan yang lainnya digunakan untuk memegang handphone nya. Ia sedang bertelepon dengan alin. Jika bertanya apakah sakit? Ya, sangat sangat sakit. Tapi alena bisa apa, seberusaha apapun dirinya untuk mendapatkan cinta argus, argus tidak akan menerima nya.

Ckit

Mobil berhenti disisi jalan yang sepi bersamaan dengan argus yang mematikan sambungan teleponnya. Alena menatap argus bingung, kenapa harus berhenti? Dia kan bisa mematikan teleponnya sambil mengemudi?

"Turun"

Perkataan argus makin membuatnya bingung. Argus yang melihat itu berdecak, ia keluar dari mobil dan berjalan kearah pintu mobil alena. Membukanya, dan dengan kasar menarik tangan alena untuk keluar.

"Sshh" ringis alena saat tangannya tak sengaja tergores cincin yang argus pakai. Argus? Mana dia peduli bahkan dengan teganya dia mendorong alena hingga tersungkur dijalan.

"Lo pulang sendiri" ucap datar argus.

Alena yang melihat argus akan melangkah dengan cepat bangkit dan menahan tangan pria itu. 

"Kenapa?" Tanya alena menatap sendu argus. Argus menghempas kasar tangan alena, dengan santai menjawab."jemput alin" singkat, tapi itu menyakitkan bagi alena.

Flasback Off

"Ale"

Alena tersentak kaget saat seseorang memeluknya. Tapi itu hanya sebentar, saat mencium aroma yang sangat alena tahu milik siapa. Ia membalas pelukan itu, lalu terisak pelan.

"Suttt, gua ada disini" ucapnya menenangkan.

Alena semakin mengeratkan pelukannya. Ia jadi merasa bersalah kepada atlas karena sudah membohongi nya waktu pulang sekolah. Jika dipikir-pikir hal ini sangat lucu, alena yang tersakiti oleh argus dan atlas yang menjadi obat untuk rasa sakit alena.

AT!

Mobil lamborghini berhenti didepan pintu utama mansion. Pintu mobil terbuka, memperlihatkan wajah rupawan atlas dan wajah pulas alena yang berada didalam gendongan atlas.

Para bodyguard yang berjaga didepan pintu utama membungkuk hormat. Sedangkan atlas tetap berjalan dengan pandangan lurus kedepan.

"Panggilkan lusi, suruh dia ke kamar nona muda" perintah atlas kepada jake, asisten pribadinya.

"Baik tuan muda" jawabnya lalu berlalu pergi.

Atlas kembali melangkah, ia berjalan kearah tangga. Sebenarnya ada lift, tapi atlas takut tidur alena terganggu oleh suara lift tersebut.

Atlas menidurkan tubuh alena ke ranjang dengan hati-hati, seolah alena adalah barang yang mudah tergores. Atlas mengusap lembut surai alena."Jangan terluka lagi" lirih nya.

Dapat atlas lihat air mata itu mengalir kembali meski mata si pemilik tubuh tengah tertidur. Tangan atlas mengepal, tubuhnya tiba-tiba bergetar. Ia mengusap wajahnya kasar, berjalan kearah kamar mandi.

Tubuh atlas luruh kebawah, setetes air mata keluar begitu saja tanpa permisi. Atlas terisak dalam diam. "Jangan lagi, ini sakit" lirih atlas. Ia meremas kuat dadanya.

"Sakit bunda" racau atlas. Ia memukul-mukul dadanya. Tubuh atlas bergetar, kilasan memori yang sudah ia kubur dalam-dalam kembali datang.

"Bunda hiks jangan tinggalin atlas"

"Berhenti sialan!" Teriak atlas.

"Bunda jangan nangis, atlas gak suka"

"Anjing!"

Prang!

Atlas meninju cermin dikamar mandi tersebut, darah mengalir deras dari tangannya. Tapi rasa sakit ini tidak ada apa-apa nya dengan rasa sakit dihatinya. Atlas menatap dingin pecahan kaca itu.

Ia keluar dari kamar mandi, menghampiri alena yang tertidur, lalu ikut merebahkan tubuhnya disamping alena. Atlas memeluk alena menenggelamkan wajahnya diceruk leher gadis itu.

"Hiks" satu isakan keluar dari bibir atlas, ia semakin mengeratkan pelukannya pada alena. Alena yang merasa tidur nya terganggu langsung membuka matanya. Ia terkejut kala melihat tangan penuh darah memeluknya.

"Atlas" panggil alena pelan, ia menyentuh punggung atlas yang bergetar. Tapi tak ada respon dari atlas. Alena mencoba melihat wajah atlas yang tenggelam diceruk lehernya. Tapi atlas malah semakin menenggelamkan wajahnya.

"Atlas itu tangannya luka, ayo bangun gua obatin" ucap alena mencoba mengangkat tubuh atlas. Tapi atlas malah semakin mengeratkan pelukannya.  Ia menggeleng."Jangan,  biarin gini" ucapnya.

"Nanti infeksi atlas" ujar alena mencoba membuat atlas mengerti. Tapi atlas kekeh tidak mau bangun.

"Biarin"

"Atlas"

"Gak mau" rengek atlas semakin mengeratkan pelukannya.

Alena menghela nafas. Ia bingung kenapa atlas jadi manja seperti ini. Memilih abai, lalu mengusap surai hitam legam milik atlas.

"Ale" panggil atlas.

"Hm" dehem alena.

"Ale"

"Hm"

"Ale"

"Apa atlas!" Ucap alena sedikit menaiki nada bicaranya. Dapat ia rasakan tubuh atlas semakin bergetar.

"ale jahat atlas gak like"

Hah?

ATLAS TRANSMIGRASI!
To be continue...

ATLAS TRANSMIGRASI! ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang