Part 4

716 32 0
                                    

Alasannya? Seina sudah tahu kemampuan judi Miyuki saat melawannya.

"Ikuti katanya," kata Seina santai lalu dia duduk di kursi yang berdekatan dengan Naomi.

Sedangkan mereka termasuk Naomi hanya berdiri, mereka tidak ada yang mau duduk karena mereka ingin melihat lebih dekat pertandingan ini.

"Baik Ketua," balas Naomi.

Miyuki yang mendapat persetujuan dari Seina, dia sangat senang. Dia menaruh 25 chip di depan Naomi, lalu menatap Kenzo yang belum memberikan tanda untuk call atau fold dengan taruhannya.

"Wow cukup menarik, call," timpal Kenzo yang ikut taruhan 25 chip.

Kenzo menaruh 20 chip lagi di depan Naomi dengan begitu, dia juga bertaruh 25 chip. Seina yang melihat itu tersenyum miring, hanya Naomi yang melihat senyuman itu. Senyuman yang memiliki maksud, bukan senyum tulus.

"Permainan dimulai, Ken silakan mulai duluan," kata Naomi sekaligus mempersilakan Kenzo bermain.

Untuk kartu yang Naomi gunakan murni kartu tanpa trik, jadi Kenzo maupun Miyuki bisa bermain tanpa iming-iming kecurangan. Kenzo yang mendapat giliran, dia mulai lebih dulu.

Kenzo baru mulai sudah gagal karena salah mencocokkan kartu, begitu juga dengan Miyuki. Mereka bermain seperti itu kurang lebih 2 menit, untungnya Miyuki anak yang cepat menghafal.

Saat giliran Miyuki, dia dengan cepat membuka beberapa pasang kartu. Lebih tepatnya 20 pasang kartu sudah dia buka dalam sekali jalan, karena kartu lain belum terbuka makanya dia tidak tahu di mana pasangan kartu lainnya.

Naomi dan Seina tersenyum kecil melihat pertandingan ini, walaupun pertandingan ini cukup membosankan tapi mereka bisa melihat kemampuan menghafal Miyuki sangat baik.

Sedangkan Kenzo, dia sangat geram karena dia belum mendapatkan 1 pasang kartu sama sekali. Saat giliran dia, dia membuka satu kartu sambil mengingat di mana pasangnya.

Di permainan ini hanya diberikan waktu 5 detik untuk berpikir, jika lewat 5 detik dan belum menemukan pasangan kartunya maka dianggap gagal.

Di putaran ini Kenzo hanya mendapat 5 pasang kartu, sedangkan Miyuki yang mendapat giliran dia langsung membabat habis 10 pasang kartu yang membuat dia memenangkan pertandingan ini.

"Kau kalah Ken, Nao urus dia dan pastikan dia bisa membayar utangnya hari ini," tegas Seina kepada Naomi.

Seina tidak peduli melihat Kenzo yang mengusap kepalanya saking frustasi, dia tahu dan yakin kalau Kenzo tidak sanggup membayar hutangnya. Ditambah Kenzo bukan dari anak orang kaya, jadi sudah jelas Kenzo calon budak.

"Siap Ketua," balas Naomi.

Seina berdiri lalu menarik kembali rantai yang masih terhubung dengan kalung yang berada di leher Miyuki, Miyuki hanya pasrah mengikuti Seina dari belakang.

Jika ada yang bertanya kelas Seina dan Reina, mereka berada di kelas 12 yang sebentar lagi masuk ke dunia perkuliahan. Lalu bagaimana dengan Miyuki yang menjadi budak Seina tapi masih kelas 10 yang nantinya kelas 11?

Itu hal mudah, Miyuki harus ikut ke mana pun Seina pergi karena budak harus selalu mengikuti tuannya. Jika budak ingin lepas dari tuannya, sang budak harus melunasi hutangnya.

Perlu diketahui setiap budak yang memiliki utang dan tidak bisa membayar, selalu dikenakan bunga 2% setiap harinya sampai para budak membayar semua hutangnya.

Sejauh ini para budak tidak ada yang berhasil membayar lunas, jadi istilah sekali menjadi budak selamanya begitu, benar adanya. Sistem di sini kejam? Iya, toh dari awal sudah diperingatkan.

Seina mengajak ah lebih tepatnya menarik paksa Miyuki kembali ke ruang OSIS karena dia tidak berjudi lagi, walaupun ada juga dia tidak masalah bolak balik aula atau menyuruh berjudi di ruang OSIS kalau dia malas.

Setibanya di ruang OSIS, Seina duduk di kursi kebanggaannya sedangkan Miyuki berdiri sambil menunduk di depan dia dengan jarak 1 meter.

"Kakak tanya sekali lagi di mana uang itu? Kamu mau jujur atau Kakak cari sendiri dan tatap orangnya kalau bicara," tegas Seina membuat Miyuki menatap dia.

"Sama Papa dan Mama," balas Miyuki pelan namun Seina masih bisa mendengarnya.

"Mereka ambil semua uang kamu?" tanya Seina to the point.

"Iya," balas Miyuki sambil mengangguk.

"Kakak akan bunuh mereka," geram Seina.

Seina bukannya tidak tahu kehidupan Miyuki dulu, tentu saja dia geram apalagi orang tua Miyuki hanya tahu berhutang dan mengambil uang milik Miyuki.

Alasan Miyuki putus sekolah dan bekerja serabutan, untuk membantu orang tuanya membayar hutang tapi orang tuanya tidak tahu diri.

Satu pertanyaan lagi di dalam pikirannya, apa yang menyebabkan Miyuki sekolah di sini? Apalagi akademi ini tidak semua orang mengetahuinya, dia yakin orang lain yang memasukkan Miyuki.

Tapi siapa yang memasukkan Miyuki ke akademi ini? Dia malas mencari tahu, walau dia penasaran. Tapi dia yakin, tidak lama lagi dia akan mengetahui itu semua tanpa dia mencari tahu.

Balik ke ruang OSIS, Miyuki yang mendengar kata Seina langsung berlutut di hadapannya. Seina hanya melihat dan menunggu apa maksud Miyuki berlutut di hadapannya seperti ini.

"Kak, aku mohon jangan bunuh mereka," mohon Miyuki menatap Seina penuh harap.

"Kamu tahu 'kan, di tabungan kamu bukan uang kamu saja tapi ada uang Kakak," tegas Seina membuat Miyuki terdiam.

Miyuki merasa bodoh, dia lupa kalau Seina dulu pernah memberikan dia uang cukup banyak. Terlebih Seina pernah mengatakan kalau dia hanya meminjamkan, karena dulu dia sempat menolak bantuan Seina.

Jadi, awal mula Seina dan Miyuki bertemu saat Miyuki berjualan minuman keliling. Seina yang waktu itu melihat dia tentu saja penasaran dan tertarik padanya, jadi dia menghampiri Miyuki untuk sekedar berkenalan.

Awalnya mereka hanya berkenalan biasa, hingga Seina tahu pekerjaan Miyuki yang serabutan bisa dikatakan apa pun kerjaan yang bisa menghasilkan uang akan Miyuki lakukan.

Setelah berbulan-bulan mengenal Miyuki, barulah Seina membantu Miyuki dengan sejumlah uang yang cukup banyak untuknya.

Seina memberikan uang 10 juta untuk Miyuki, uang itu tentu saja milik Seina dari kerjanya sebagai penjudi handal.

Miyuki tidak tahu kalau Seina seorang penjudi, dia hanya tahu kalau Seina seorang pelajar yang mendapat libur panjang hingga Seina bisa ke sini.

Miyuki menolak uang itu, sayangnya Seina tidak suka penolakkan. Akhirnya Seina mengatakan kalau dia meminjamkan uang ini tanpa bunga, dengan catatan saat mereka bertemu kembali uang itu harus Miyuki kembalikan.

Sejujurnya saat itu Miyuki ragu, tapi dia tetap menerima uang itu dan sekarang uang itu sudah dirampas orang tuanya, dia bingung mengembalikan dengan cara apa.

"Aku tahu, aku akan mengembalikan uang itu," balas Miyuki ragu.

"Dengan cara apa?" tanya Seina sinis, Miyuki hanya diam karena bingung.

TBC...

22. Night Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang