Part 21

361 21 0
                                    

Night Academy memang punya banyak peraturan, salah satunya melarang murid sekolah memesan makanan dari aplikasi walau mereka sendiri memesan makanan dari lingkungan Night Academy juga.

Berbeda dengan mereka yang kuliah, mereka yang tidak sempat sarapan atau malas masak, mereka bisa order di kantin kampus dan nanti makanan yang mereka pesan akan di antar ke tempat yang mereka katakan.

"Biar Kakak saja yang pesan atas nama Kakak dengan begitu kalian aman, jadi mau pesan apa?" tanya Ren ke mereka.

"Pesan samaan aja Kak, nasi goreng seafood lagipula tidak ada yang alergi. Untuk dessert nya cheese cake atau choco larva cake sedangkan minumnya lemon tea atau strawberry tea," usul Naomi diangguki Ren.

"Kak, pesan nasi goreng seafood, cheese cake, choco larva cake, lemon tea dan strawberry tea masing-masing 12. Untuk kali ini, biar aku saja yang bayar Kak," kata Seina menyebutkan pesanannya diangguki Ren.

Ren mengambil ponselnya lalu memesan makanan yang Seina sebutkan, setelah semua pesanan masuk, dia mengecek ulang sebelum memesan.

"Sei, totalnya 2.160.000," kata Ren setelah memasukkan semua pesanan ke aplikasi tanpa tertinggal.

Seina mengeluarkan dompetnya lalu dia mengeluarkan uang sebanyak 2.200.000 dan uang itu dia kasih ke Ren, Ren langsung mengambil uang itu

"Kasih semua saja Kak sisanya buat kantin," kata Seina diangguki Ren.

Seina mengatakan seperti itu karena dia malas memasukkan uang receh ke dompetnya, soalnya dompet dia berisi uang 100 ribu saja.

Butuh waktu setengah jam untuk pesanan mereka tiba, Ren sudah berjaga di depan asrama 5 menit sebelum makanan datang untuk memberikan uang.

Soal pesanan mereka, petugas membantu Ren membawa semua yang dia pesan ke lantai 5 setelah itu dia mengucapkan terima kasih.

Jun dan Akio yang melihat kehadiran Ren, mereka langsung membantu dan menata makanan di meja supaya mereka bisa segera makan.

"Bangunin budak kalian gih, Kakak sudah lapar," suruh Jun dibalas anggukan.

Mereka memang lapar, jadi mereka tidak menolak saat Jun menyuruh mereka membangunkan budak masing-masing.

Mereka segera masuk ke tenda masing-masing dan membangunkan budak mereka, setelah bangun barulah mereka makan bersama.

Tentu saja para budak kaget melihat banyak makanan di atas meja, sayangnya mereka hanya diam dan mereka makan dengan tenang.

Setelah makan, mereka membiarkan para budak bebas melakukan apa saja dan rencananya mereka ingin berenang.

Dengan cepat mereka kembali ke asrama masing-masing untuk mengambil pakaian renang mereka, membuat budak mereka bingung karena ditinggal para tuan.

Tidak lama, mereka kembali lalu mereka melakukan pemanasan dulu sebelum renang. Barulah mereka dengan kompak mendorong Jun ke kolam renang setelah itu Akio, mereka yang tidak mau didorong memilih melompat sendiri ke kolam renang.

Para budak hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka, mereka menyiapkan handuk kimono untuk para tuan dan minuman jika sewaktu-waktu para tuan inginkan.

Walau diizinkan bebas juga, para budak tahu apa yang barus mereka lakukan. Saat ini mereka memantau para tuan yang asik berenang, jadi mereka duduk di tempat yang telah disediakan.

"Ki, kamu ngapain?" tanya Seina ke Miyuki.

"Hanya duduk, Kak," balas Miyumi diangguki Seina.

"Kamu ke asrama langsung pakai pakaian renang dan berenang sekarang, Kakak tunggu 5 menit dan kamu harus sudah di sini," suruh Seina membuat Miyuki pamit dan langsung lari.

"Parah kamu, Sei. Kalau itu anak jatuh gimana?" tanya Ren ke Seina.

"Aman Kak, anak itu tidak bodoh," balas Seina santai lalu dia kembali berenang.

"Budak kalian tidak berenang juga?" tanya Ren ke mereka.

"Haruna tidak bisa berenang dan trauma juga karena dia pernah ditenggelamkan jadi aku tidak akan maksa dia," balas Reina memberi pengertian.

"Sedangkan budakku, dia sama tidak bisa berenang dan aku tidak bisa mengajari orang cara berenang," timpal Naomi dengan cengiran.

"Kalau budak kami, kami malas menyuruh. Kalau kami menyuruh, kalian akan protes," balas Akio mewakili Jun, seketika Ren berpikir.

Setelah mengerti apa yang dimaksud Akio dan Jun, akhirnya Ren dengan tegas menolak. Apalagi kemesuman mereka yang tidak tahu tempat, dia sudah yakin kalau budak mereka pasti disuruh langsung naked dan masuk ke kolam renang tanpa menggunakan pakaian renang.

Daripada mereka kecuali Akio dan Jun membatalkan niat mereka berenang, mending budak Akio dan Jun tidak berenang.

Sedangkan inti OSIS hanya geleng-geleng kepala, mereka tidak paham kenapa Ren bisa sabar menghadapi sahabat yang tingkat mesumnya tidak tahu tempat?

Jika itu sahabat mereka, mereka sudah buang ke rawa-rawa sebelum terlalu jauh. Perlu diakui kalau kesabaran Ren sangat luar biasa, kalau dia tidak tahan sudah dari dulu mereka tidak bersahabat.

Sebelum 5 menit, Miyuki sudah kembali. Dia segera melakukan pemanasan, lalu dia duduk di pinggir kolam sejujurnya dia sendiri tidak bisa berenang.

Seina terkekeh melihat Miyuki takut-takut seperti itu, dia segera berenang ke arah Miyuki. Lalu dia menjulurkan tangannya membuat Miyuki membalas uluran itu, sayangnya hal itu membuat Miyuki ketarik dan Miyuki sangat kaget.

Saat menarik, posisi Miyuki sudah di pelukan Seina. Dia tidak sebodoh itu, dia paham kalau Miyuki tidak bisa berenang jadi dia akan berenang dengan Miyuki dengan cara gendong.

"Jangan takut, buka matamu. Kamu tidak tenggelam dan kalungkan tanganmu ke leher Kakak," bisik Seina ke telinga Miyuki sambil dia berjalan.

Perlahan Miyuki membuka matanya dan benar saja dia tidak tengelam, dia segera mengalungkan tangannya ke leher Seina.

"Wah menang banyak nih Sei," kata Jun mengoda Seina.

"Iya dong," balas Seina santai, Jun hanya mengendus kesal.

Setelah beberapa menit mereka berenang, akhirnya mereka menghentikan acara berenang dan membilas badan mereka dibilik kamar mandi.

Tentu saja Miyuki akan mandi bersama Seina dalam satu bilik karena Seina tiba-tiba menarik dia masuk dan mengunci pintu bilik dengan cepat.

"Kak, kita hanya mandi 'kan," kata Miyuki was-was.

"Ya, hanya mandi tapi kamu yang mandiin," balas Seina santai.

Miyuki menelan ludahnya sendiri, dia mana bisa memandikan Seina. Jika dia membangunkan adik kecil Seina, bisa-bisa dia yang dimakan sama Seina di sini.

Miyuki yang diam membuat Seina maju, entah reflek atau bagaimana malah dia mundur. Bilik yang kecil, membuat dia hanya bisa mundur dua langkah.

Tiba-tiba Seina memajukan kepalanya membuat Miyuki memejamkan matanya, dia yang melihat itu hanya tersenyum saja ternyata Miyuki sudah berpikir yang aneh-aneh.

"Kenapa? Kamu mau kita melakukan itu di sini? Kalau mau, ayo kita lakukan," bisik Seina di telinga Miyuki membuat dia merinding.

TBC...

22. Night Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang