Part 19

350 18 0
                                    

Walau Seina tahu Miyuki memberikan hidupnya sebagai budak keluarga Aoi, tapi dia hanya ingin tahu apakah Miyuki pernah memikirkan masa depan dia sendiri.

"Tidak Kak, sejak kecil hidupku saja sudah bagaikan robot penghasil uang. Bagaimana aku memikirkan masa depan?" balas Miyuki lirih.

"Nikahlah denganku setelah Kakak lulus kuliah," kata Seina membuat Miyuki kaget.

"Kenapa kaget begitu?" tanya Seina santai.

"Kakak menikahi budak, aku tidak pantas bersanding dengan Kakak," balas Miyuki.

"Perlu kamu ketahui, kami memang bejat mengambil keperawanan yang menjadi budak kami. Bukan berarti kami lepas dari tanggung jawab, tahun depan Kak Jun, Kak Kio dan Kak Ren akan menikah dengan budak mereka terlebih mereka saling mencintai juga.

Begitu juga dengan Kakak, Kakak mencintaimu. Kakak tidak mau kamu memikirkan orang yang tidak seharusnya kamu pikirkan, Kakak juga hanya mau melakukan seks dengan kamu dan hanya kamu yang kelak menjadi Mama untuk anak-anak Kakak nantinya.

Jangan berpikir kami bejat, kita seperti ini karena kita sayang kalian. Memiliki kalian sepenuhnya memang keinginan kami, tapi memiliki tanpa status itu sia-sia.

Kamu bisa tanya ke budak Kak Jun, Kak Kio dan Kak Ren kalau kamu tidak percaya tapi mereka serius menikah tahun depan dan persiapan sudah 50%," jelas Seina panjang lebar secara tulus membuat Miyuki terharu.

Tidak ada sebaik, seperhatian, setulus dan secinta Seina kepada dirinya yang bukan apa-apa. Miyuki senang saat dia tahu kalau Seina mencintainya bukan hanya mencintai tubuhnya.

Dia mengangguk setuju, urusan Hoshi biarlah menjadi urusan Seina. Terpenting dia tidak menolak kebaikan Seina, walau dia sendiri merasa tidak pantas.

"Ingatlah untuk tidak membantah, jika kamu tidak mau Kakak hukum," tutup Seina dibalas anggukan.

"Tidurlah, besok kita ada acara penting," balas Seina.

Tiba-tiba Seina menarik Miyuki hingga Miyuki berada di dekatnya, lalu dia memeluk dan memejamkan matanya karena dia sudah lelah. Sedangkan Miyuki, dia juga berusaha memejamkan matanya karena dia tidak mau dihukum Seina.

Keesokan harinya, sesuai kata Seina dan Reina yang mengajak mereka liburan sekaligus reuni di lantai 5. Mereka sudah siap di sana bahkan mereka kaget saat lapangan diubah menjadi tempat camp dadakan.

Ada tenda, ada meja makan, ada alat panggang, bahkan ada kulkas mini yang isinya bahan makanan untuk acara barbeque. Intinya, semua di sini sangat lengkap.

Mereka berterima kasih ke Seina maupun Reina, walau sederhana tetapi mereka tidak pernah mendapatkan ini. Untuk tenda sendiri tenang ada kunci dari dalam dan bukan tenda yang transparan juga.

Jadi mereka mau ngapain aja di dalam terserah, tendanya juga sudah dirancang kedap suara. Membuat mereka yang mendengar tentu saja senang, ingat mereka para tuan saja.

Sedangkan para budak hanya pasrah, mereka tahu kenapa para tuan senang karena para tuan bisa bebas melakukan seks kapan saja yang mereka inginkan tanpa malu ketahuan.

Untuk barbeque kali ini, para budaklah yang memanggang semua bahan yang ada sedangkan para tuan, mereka masuk ke satu tenda entah apa yang mereka bicarakan.

Di dalam tenda, mereka membahas sesuatu yang bisa dikatakan tidak penting karena Jun bertanya di mana tenda mereka?

Sedangkan Akio bertanya kapan mereka melakukan acara berduaan dengan budak? Kalau Ren hanya bertanya apakah fasilitas tenda sama?

Pertanyaan bermutu hanya Ren saja, untuk fasilitas tenda tentu saja sama. Ada satu kasur, satu lampu tidur, satu sofa dan ada kulkas mini supaya mereka haus tengah malam tidak perlu keluar tenda.

Hanya pertanyaan Ren saja yang Seina balas, sisanya dia abaikan membuat Jun dan Akio mengendus kesal. Reina hanya tertawa melihat kekesalan mereka, sedangkan Naomi hanya geleng-geleng kepala.

Setelah membahas hal yang tidak penting, mereka keluar dari tenda dan menuju meja makan karena beberapa makanan sudah tersedia jadi mereka bisa langsung makan sedangkan para budak tetap memanggang.

Sesekali para tuan menyuapini budak masing-masing karena mereka tahu budak mereka pun kelaparan, mereka juga tidak tega membiarkan para budak memanggang sedangkan mereka hanya asik makan saja.

Setelah acara barbeque selesai, mereka duduk melingkar untuk bermain truth or dare. Semua di sini harus ikut, tanpa terkecuali.

Atau mereka yang kabur harus melakukan seks di depan mereka, langsung saja Seina dan Reina memukul Jun yang seenaknya mengatakan hal itu dengan santai.

Ren hanya bisa bersadar dan bertanya dalam hatinya, dosa apa dia memiliki sahabat mesum seperti Jun dan Akio?

Permainan dimulai, selama permainan Jun dan Akio sangat kesal karena mereka memilih truth semua. Dipikiran Jun dan Akio, harusnya mereka bukan bermain truth or dare lebih baik mereka bermain dare or dare dengan begitu permainan tidak membosankan.

Hanya saja permainan itu dipikirkan mereka saja, mana mau mereka kecuali Jun dan Akio memainkan permainan itu karena nasib mereka (tuan dan budak) dipertaruhkan.

Percayalah sebelum mereka bermain truth or dare, inti OSIS dan Ren sudah membisikkan sesuatu ke budak masing-masing kalau semisalnya mereka kena maka mereka harus pilih truth.

Sebagai budak, tentu saja mereka mendengar para tuannya. Alasannya? Para tuan tahu, kalau mereka memilih dare maka Jun dan Akio dengan senang hari mengajukan dare aneh-aneh dan pastinya sangat mesum.

Berbeda dengan budak Jun dan Akio, mereka tidak diizinkan memilih truth melainkan harus memilih dare membuat budak mereka mengangguk pasrah.

Dan tibalah giliran Daisuke yang kena, nasibnya di pertaruhkan. Dare yang Jun dan Akio berikan sangat mesum, saat Daisuke mendapatkan dare, dia disuruh naked di depan semua orang dan mengocok juniornya sendiri hingga berdiri.

Hal itu membuat mereka kecuali Jun dan Akio menyuruh para budak untuk menutup mata mereka, bahkan Seina juga menyuruh Naomi menutup mata.

Naomi yang dasarnya penurut, dia menutup matanya juga. Sedangkan Daisuke mau tidak mau, dia harus melakukan dare yang Jun suruh. Saat itu juga kepala Jun dijitak sama Seina dan Reina, mereka kesal dengan otak mesum Jun yang tidak tahu tempat.

"Kalau mesum tahu tempat, Kak!" kata Seina dengan nada tinggi.

"Kak Dai pakai kembali pakaiannya, permainan ini selesai. Kita balik ke tenda masing-masing," tegas Reina tidak ingin dibantah.

Baik Seina maupun Reina, mereka tidak akan tertarik atau bernafsu dengan tubuh naked Daisuke. Buat apa mereka tertarik dengan pria, mereka saja sudah punya budak yang bisa membuat nafsu mereka meningkat.

Reina menarik Naomi dan budaknya untuk masuk ke tenda, apalagi Naomi dan budaknya masih dalam mata tertutup, jadi dia tidak akan membiarkan mereka jalan seperti itu yang ada mereka terluka.

TBC...

22. Night Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang