Part 11

414 17 0
                                    

Saat Naomi masuk, dia tidak mengatakan apa-apa. Dia baru membuka suara ketika dia berada tidak jauh dari tempat Seina berada, supaya dia bisa mendengar jelas jawaban dari Seina.

"Kak, apa Kakak yakin membiarkan dia berkeliaran?" tanya Naomi diangguki Seina.

Seina tidak masalah saat Naomi bertanya hal itu, apalagi status Miyuki seorang budak dan tiba-tiba dibebaskan berkeliaran kemungkinan untuk kabur itu sangat besar, jadi dia memaklumi hal itu.

"Ya, kamu tenang saja. Kakak sudah mengenalnya lama, sebelum dia ke sini," balas Seina membuat Naomi paham.

"Kenapa dia rela menjadi budak? Sedangkan aku lihat dia sangat berbakat berjudi," kata Naomi penasaran.

"Ceritanya panjang Nao, intinya dia sudah menjadi budak keluarga Kakak sebelum dia masuk ke sini," balas Seina membuat Naomi kaget.

Tentu saja Naomi kaget, keluarga Aoi itu keluarga terpandang dan tidak segan-segan menjadikan penantang yang kalah menjadi budak mereka.

Berurusan dengan keluarga Aoi lebih parah daripada berurusan dengan BEM & OSIS, karena sekali mereka menjadi budak sudah dipastikan tidak bisa menjadi manusia normal.

Berbeda dengan budak BEM & OSIS yang bisa bebas kalau budak membayar hutang mereka, jadi inilah yang menyebabkan Naomi kaget.

"Serius Kak?" tanya Naomi yang masih kaget.

"Iya Nao, Kakak serius. Kamu kabarin yang lain, jangan ada yang menantang dia, kemampuan judi dia di bawah kamu tapi di atas OSIS lain," balas Seina diangguki Naomi.

"Wow, dia hebat. Baik Kak, aku beritahu di grup," kata Naomi cepat sekaligus menggagumi Miyuki.

Naomi kembali ke tempat duduknya lalu dia mengambil ponselnya dan memberitahu pesan dari Seina, karena dia tidak mau disalahkan jika dia lupa memberitahu mereka.

Sambil menunggu Naomi memberi pesan di grup, Seina mengambil ponselnya dan melihat isi pesan di grup sebelah. Dia juga akan melihat isi pesan dari Naomi, jika ada OSIS yang bingung atau bertanya maka dia akan membalas.

OSIS Night Academy
(12 Peserta)

~Naomi~
"Ada pengumuman dari Ketua,"
"Ketua meminta kalian untuk tidak menantang judi budak Ketua, kalian cukup mengawasi saja,"

~Hana~
"Emang kenapa?"

~Reina~
"Keahlian judinya melebihi kalian, jika kalian tidak mau menanggung malu maka kalian diam,"

~Seina~
"Jika kalian penasaran, silakan tantang dia saja. Ingat, jika kalian kalah maka jabatan kalian jadi taruhan,"

~Naomi~
"Nah sudah dijelaskan sama Ketua & Wakil, pengumuman selesai,"
Read 11.

Setelah memberitahu di grup, Naomi izin ke Seina untuk keliling lagi. Tugas Naomi selain Sekben ya memantau acara judi atau menjadi dealer dadakan, jika murid membutuhkan bantuan dia.

Terlebih OSIS terkenal jujur dalam bermain judi, jadi mereka yang kalah sudah pasti kemampuan judi mereka di bawah OSIS dan paling penting mereka kurang beruntung.

Selain itu setiap murid harus menyetor keuntungan ke Sekben OSIS setiap minggunya sebesar 100 juta jadi boleh lebih dari 100 juta, jika mereka tidak masuk dalam 100 besar maka murid itu bisa dijadikan budak tanpa harus kalah judi dulu.

Yang pasti 12 besar urutan atas pastinya OSIS, OSIS yang posisinya tidak berurutan atau istilahnya bergeser maka OSIS itu turun jabatan dan tidak berhak menjadi OSIS lagi.

2 jam Miyuki berjudi, dia sangat puas dengan hasilnya dan dia juga tidak lupa akan waktu. Bisa-bisa dia dihukum jika Seina tahu dia lupa waktu, karena keasikan berjudi.

Saat ini Miyuki masih mencari Naomi, hingga dia melihat Naomi tidak jauh dari tempatnya. Dia segera berlari dan menghalangi jalan Naomi, membuat Naomi menatapnya bingung.

"Maaf, aku mau kasih ini," kata Miyuki menunduk sambil memberikan koper.

"Tatap orangnya kalau kamu lagi bicara," balas Naomi tegas.

Seperti Kakak, batin Miyuki lalu menatap Naomi.

"Ini apa?" tanya Naomi saat dia menerima koper.

"Keuntungan judi dari Ketua, aku permisi," balas Miyuki santai lalu dia pergi.

Tujuan Miyuki selanjutnya ke ruang OSIS, dia harus mengembalikan uang 100 juta milik Seina. Toh dia sudah puas bermain selama 2 jam, apalagi keuntungan buat Seina juga lumayan besar.

Uang Kakak? batin Naomi bingung.

Naomi langsung melihat isi kopernya dan betapa kagetnya dia saat tahu kalau isi koper itu uang yang sangat banyak, dia menghitung dulu uangnya barulah dia membawa uang itu ke Seina.

Setibanya di depan ruang OSIS, Miyuki mengetuk pintu terlebih dahulu. Setelah mengetuk barulah dia masuk dengan satu koper di tangannya, jadi uang di koper ini murni uang Seina.

Seina menatap pintu yang terbuka, di ruangan ini hanya ada dirinya. Soalnya Reina sedang berjudi, Naomi sedang keliling dan anggota OSIS lainnya dia tidak peduli sih asal mereka tidak berbuat masalah.

Miyuki menghampiri Seina, dia memberikan koper itu. Seina mengambil dan mengecek isi koper, hasilnya uang 100 juta miliknya masih utuh yang berarti Miyuki mendapatkan keuntungan.

"Berapa keuntungan kamu berjudi selama 2 jam?" tanya Seina menatap Miyuki.

"500 juta dan uang itu sudah aku serahkan ke Sekben Kakak, kalau Kakak tidak percaya Kakak bisa bertanya dan aku tidak mengambil uang itu sama sekali," balas Miyuki jujur, Seina mengangguk saja.

"Kamu temui Naomi dan bilang Kakak yang suruh dia memberikan kamu 100 juta," kata Seina dibalas gelengan.

"Apakah budak sepertiku pantas menerima uang itu? Kakak izinin aku judi selama 2 jam itu sudah cukup," tolak Miyuki halus.

Miyuki tidak butuh uang itu, lagipula dia pun sudah menjadi budak keluarga Aoi dan selamanya menjadi budak Seina. Jadi terbebas dari status budak di sini, tidak ada pengaruhnya dengan status budak di luar.

Terlebih dia sangat bersyukur, keluarga Aoi memperlakukan dia selayaknya manusia. Diberi makan, tempat tinggal, dilindungi walau dia sendiri harus kehilangan masa depan dan kesucian tapi dia tidak menyesal.

"Ambil uang itu," tegas Seina seolah tidak mau dibantah.

"Uang itu percuma kalau dipegang sama aku, aku tidak bisa judi kalau Kakak tidak izinkan. Kak, aku ngantuk. Boleh aku tidur di sini?" balas Miyuki sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Tidur saja di sofa sana, soalnya di sini tidak ada kamar," perintah Seina sambil menunjuk sofa, Miyuki mengangguk lalu pergi ke sana.

Selain Miyuki senang dia bisa berjudi dan mendapatkan keuntungan, dia juga lelah. Lelah karena dia harus mencari lawan dan bicara panjang lebar supaya lawannya terpancing emosi.

Miyuki langsung tiduran di sofa, sofanya sangat empuk mendukung dia yang sudah mengantuk. Dia langsung terlelap, sedangkan Seina hanya geleng-geleng kepala dan membiarkan dia beristirahat.

Seina menaruh koper uang miliknya ke brankas, jadi setiap OSIS memiliki brankas masing-masing khusus Sekben memiliki 2 brankas.

TBC...

22. Night Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang