Part 7

676 29 0
                                    

Hanya itu yang Seina pikirkan, toh dia juga tidak peduli kalau Miyuki berpikir demikian. Malah bagus buat dia, apalagi Miyuki juga budaknya jadi dia bebas memegang apa saja di tubuh Miyuki.

Beberapa jam mereka tertidur, sudah jelas Miyuki terbangun lebih dulu. Dia kaget melihat Seina terlelap sambil memeluknya, otomatis dia tidak bisa ngapa-ngapain karena bergerak sedikit saja dia bisa membangunkan Seina.

Tapi dia merasa aneh di bagian bawah, seperti basah-basah. Mau tidak mau dia mengarahkan tangannya ke bawah dan benar saja dia merasa basah di area vaginanya, membuat dia berpikir sejenak.

Aku tidur ngapain? Kenapa bisa basah? Apa aku bermimpi sesuatu tanpa aku sadari? Astaga pusing aku, batin Miyuki.

Tidak lama, Seina terbangun dan melihat Miyuki asik melamun. Dia tidak peduli, dia menepuk pelan Miyuki membuat Miyuki kaget karena Miyuki tidak sadar kalau dia sudah terbangun.

"Kenapa ngelamun?" tanya Seina dibalas gelengan.

"Ikut Kakak keluar," perintah Seina membuat Miyuki dengan cepat menolak.

"Tapi Kak, itu aku..." kata Miyuki tidak melanjutkan perkataannya.

"Kakak tidak peduli, mau kamu nyaman atau tidak, ikut Kakak dan tidak ada alasan ke kamar mandi dulu," tegas Seina diangguki pasrah sama Miyuki.

Setelah perdebatan singkat, akhirnya mereka keluar kamar. Jujur Miyuki sangat tidak nyaman, dia merasa di selangkangan dia ada yang mengalir walau tidak banyak, mau tidak mau dia harus mengikuti Seina dari belakang.

Selain tidak nyaman, dia juga harus menahan malu lagi karena Seina tidak menyuruh dia berpakaian dulu. Dia tidak mau dihukum parah, jika dia memakai pakaian.

Saat mereka di ruang tamu, Seina menyuruh Miyuki untuk duduk di ruang makan sambil menunggu dia memasak, dia malas bertanya apakah Miyuki bisa masak atau tidak?

Jadi dia memilih untuk masak saja dan bertanya kapan-kapan, Miyuki ke ruang makan sedangkan dia ke dapur, di dapur dia memilih masak mie goreng, dia malas masak hari ini.

Setelah masakan siap, dia membawa dua piring berisi mie goreng ke ruang makan. Di sana, dia melihat Miyuki duduk anteng lalu dia menyodorkan sepiring mie goreng ke Miyuki.

"Makan, isi tenagamu untuk melayani Kakak nanti," perintah Seina diangguki Miyuki.

Mereka makan dengan tenang, setelah makan tentu saja Seina mencuci piring sedangkan Miyuki disuruh dia untuk ke kamar. Sehabis itu, dia kembali ke kamar dan melihat Miyuki duduk anteng di sofa menunggu kehadirannya.

"Berdiri," perintah Seina, Miyuki langsung berdiri.

Seina melepaskan kalung yang ada di leher Miyuki membuat Miyuki bersyukur karena dia tidak harus merasa terganjal dengan kalung tersebut, setelah melepaskan Seina meletakkan di laci.

Tiba-tiba jarak Seina menjadi dekat, Miyuki hanya diam bagaikan patung mau mundur juga takut. Jadi Miyuki hanya memejamkan matanya, saat dia merasa nafas Seina semakin dekat.

Cup!

Bibir Seina dan Miyuki bersentuhan, dia menekan kepala belakang Miyuki lalu melumat. Miyuki membalas ciuman dia, dia senang karena Miyuki mengikuti permainannya.

"euummm,"

Desahan keluar dari mulut Miyuki dan mereka tetap berciuman, hingga mereka kehabisan nafas barulah Seina melepaskan ciuman mereka.

Setelah memberikan waktu untuk mereka bernafas, Seina kembali mencium bibir Miyuki, sambil menuntun Miyuki ke ranjang dan mendorong pelan Miyuki hingga Miyuki telentang di kasur dengan dia yang berada di atas.

Setelah puas di bibir, Seina turun ke leher Miyuki dan memberikan banyak tanda di tubuhnya membuat Miyuki mendesah. Dia tidak peduli seberapa banyak tanda di tubuh Miyuki, itu sebagai tanda kalau Miyuki miliknya.

"Aahh Kkaakk,"

Seina puas melihat Miyuki menikmati permainan ini, dia terus melanjutkan dengan membiarkan tangan nakalnya meremas pelan payuradara Miyuki.

Puas memberi tanda di leher dan di dada, Seina menghisap puting susu Miyuki sedangkan tangannya berpindah ke vagina Miyuki sedangkan Miyuki, dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya saking nikmat dengan sentuhan Seina.

"Aahh eennaakk Kkaakk,"

Setelah menyusu, Seina turun tepat di depan vaginanya lalu menjilati dengan cepat vagina Miyuki yang sudah basah sedari tadi.

"Aahh tterruuss Kkaakk, aahh,"

Seina tahu sebentar lagi Miyuki mau keluar tapi dia tidak menghentikan acara menjilatnya, dia terus melakukan dengan cepat.

"Aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr aahh,"

Tidak lama kemudian Miyuki orgasme yang pertama, cairan langsung dilahap habis sama Seina. Miyuki hanya diam dan melihat, dia tidak mengerti apa Seina tidak jijik dengan cairan itu.

"Ini baru permulaan Ki, bersiaplah untuk permainan inti," kata Seina membuat Miyuki tegang.

Miyuki pikir Seina akan berhenti bermain, ternyata dia salah. Seina masih meneruskan permainan, saat ini dia sudah berdiri dan naked di depan Miyuki tanpa malu.

Setelah dia naked, Miyuki kaget melihat dia memiliki sesuatu yang tidak seharusnya dia miliki dan ukurannya sangat besar. Miyuki takut kalau junior dia masuk ke vaginanya, apalagi dia tidak yakin itu bisa masuk semua.

Tanpa aba-aba Seina langsung mengarahkan juniornya ke vagina Miyuki yang tentu saja masih sempit, apalagi ini pertama kalinya bagi Miyumi begitu juga dengannya.

Miyuki yang merasa ada sesuatu menerobos ingin masuk ke vaginanya merasa kesakitan, dia meremas seprei milik Seina untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Aarrgghh ssaakkiitt Kkaakk hiks,"

"Tahan saja Ki, nanti juga nikmat, punyamu sempit banget,"

Setelah mengatakan hal itu Seina terus berusaha pelan-pelan supaya juniornya masuk sampai ke dalam vagina Miyuki, sambil dirinya mencium bibir Miyuki untuk mengurangi rasa sakitnya.

Tetap saja Miyuki merasakan namanya sakit yang luar biasa, dia hanya bisa menangis. Sedangkan Seina terus melakukan hingga dia merasa sebentar lagi masuk, dia langsung menghentak masuk.

"Aarrgghh ssaakkiitt hiks,"

Jleb!

Darah keluar dari vagina Miyuki, Seina membiarkan juniornya diam di dalam supaya vagina Miyuki terbiasa dan menerima juniornya. Setelah dia rasa cukup, dia mulai memaju mundurkan juniornya kembali dengan tempo sedang.

Miyuki yang merasa ada pergerakan lagi-lagi harus merasakan sakit sekaligus nikmat. Tidak lama, vagina Miyuki mulai menerima junior Seina yang membuatnya merasakan kenikmatan.

"Aahh eennaakk Kkaakk,"

"Lleebbiihh cceeppaatt Kkaakk,"

Tanpa banyak bicara, Seina mengabulkan apa yang Miyuki inginkan. Tidak lama, Miyuki merasa ada sesuatu yang ingin keluar lagi.

"Aahh, aakkuu mmaauu aahh kkeelluuaarr, Kkaakk,"

"Keluarkan saja, Ki,"

Miyuki akhirnya orgasme kedua kali, sayangnya Seina tidak membuat dia beristirahat. Seina terus melakukan hal itu karena Seina belum sampai puncak, Miyuki hanya bisa mendesah dan mendesah saja.

Miyuki tidak membual, dia menyukai sentuhan Seina walau rasanya sakit. Setelah lama, Miyuki kembali orgasme sedangkan Seina akan orgasme.

Seina segera mengeluarkan juniornya dari vagina Miyuki dan mengeluarkan orgasmenya di perut Miyumi.

TBC...

22. Night Academy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang