Kai benar-benar menyadari bahwa Ricky memang sudah tidak lagi ada disini, di Jakarta. Berbulan-bulan ia lewati dengan berusaha berpura-pura bahwa ia baik-baik saja.
Sekalipun Shandy dan Kirana juga terkecoh dengan segala akting yang ia perankan didepan mereka berdua. Ia menjalankan hari-harinya seperti saat ia masih belum mengenal Ricky, pergi ke tempat gym dipagi hari, berangkat kuliah, lalu sekedar menikmati segelas matcha late dicafe yang tak jauh dari rumahnya bersama Anna, kadang juga Deva, bahkan Fajri.
Sedangkan untuk sesosok Ricky yang berbulan-bulan ini ia habiskan dengan bekerja keras membantu usaha sang Ayah yang akhirnya membuahkan hasil. Tak sama seperti dahulu memang kondisinya yang saat ini ia alami, ia masih belum pindah dari kontrakan yang bahkan tidak sampai setengah dari rumah yang dahulu Ricky tempati tetapi ia sudah mampu mencukupi semua kebutuhan hari-hari.
Semua orang di keluarga Ricky akhirnya membuat usaha masing-masing, sang Ibunda membuka toko kecil yang menjual aneka ragam kue-kue buatannya sendiri, sang Ayah sudah memiliki 2 kedai kelontong yang sangat ramai, sedang Ricky memutuskan untuk membuka usaha dibidang jual-beli motor.
Semua keringat yang keluarga Ricky keluarkan menghasilkan banyak keuntungan, tetapi masih belum cukup untuk kembali ke kehidupan lama Ricky, mungkin tidak butuh waktu lama lagi.
✨✨✨
Kirana terlihat sedang sibuk berbincang dengan seseorang melalu telefon, wajahnya terlihat gelisah. Ia sedari-tadi berdiri dan berjalan mengelilingi ruang keluarga dirumahnya, terlihat seperti sedang ada masalah.
Kai sedang menyantap sarapan paginya, sembari memandangi Kirana. Hal itu tidak mengganggunya karna sudah menjadi hal yang biasa, sesuatu yang selalu terjadi disetiap harinya.
Suara langkah kaki terdengar tergesa dari arah tangga, Kai pun menoleh ke arah suara tersebut. Sosok Shandy yang terlihat rapih untuk bersiap ke acara yang akan ia hadiri, pernikahan kawan sekolahnya dulu.
"Kok lo makan dulu sih?" Dumel Shandy ketika melihat sang Adik menyantap sarapannya
"Emang kenapa?" Tanya Kai yang terlihat tidak acuh terhadap keluhan Shandy
"Kan nanti disana kita juga bakal dihidangin makan" Ucap Shandy sembari mengambil gelas yang berada disebelah kanan Kai
"Ya kan dari rumah ke gedung juga butuh waktu sekiranya setengah jam, lagian dirumah ini ada banyak gelas kenapa yang diambil punya gue?" Oceh Kai
"Ya biar kita makan banyak disana hahaha" Gurau Shandy
"Kocak lo" Saut Kai
Shandy hanya mencubit pipi Kai, sembari mengacak perlahan rambut Adiknya membuat Kai melotot kearah Shandy. Shandy hanya merespon dengan tawa yang kencang membuat Kai mendengus dengan kasar.
Kirana terdengar menutup telefonnya, ia kemudian duduk disofa sembari melipat tangannya. Benaknya dipenuhi banyak hal, tetapi semua hal seketika ia kesampingkan ketika melihat kedua anaknya.
"Ma, Shandy sama Kai pergi dulu ya" Pamit Shandy sembari mendekat kearah Kirana
"Iya sayang, hati-hati ya kamu" Saut Kirana sembari mengelus kepala kedua anaknya
"Dah Ma" Pamit Kai sembari menyalam tangan Kirana
Shandy dan Kai akhirnya terlihat menjauh dari Kirana, tak lama terdengar suara mobil menyala dan berjalan menjauh. Kirana kembali duduk, tangannya mengetuk-ngetuk ponselnya sembari berpikir mengenai banyak hal.
Ia kemudian membuka ponselnya dan menelfon seseorang.
✨✨✨
Fajri baru saja memarkirkan mobilnya, ia terlihat begitu rapih mengenakan Jas. Ia belum keluar dari mobilnya, terlihat sedang menunggu seseorang. Hingga akhirnya mobil putih milik Shandy terparkir rapih disebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamcatcher - Fajri Un1ty FF
Fanfiction[COMPLETED] SEASON 2 CLICK ON MY PROFILE❤️🔥 Cinta adalah hal yang selalu aku hindari, bermula dari mendukung sahabat dekatku malah jadi diriku yang terjebak dengan drama percintaan. ✨✨✨ Kai Noena Kalla adalah seorang mahasiswa biasa yang berusaha...