60✨

94 11 7
                                    

quick a/n before you guys read the last (MAIN) story, just trust this book on me✌🏼

FLASHBACK—

Kirana berbincang mengenai keberangkatan Kai dipagi hari setelah kemarin menghabiskan waktu bersama Fajri. Kai sudah mengetahui mengenai perubahan tanggal keberangkatan, dan saat ini Kirana sedang memberitau mengenai detail keberangkatannya.

"Kamu berangkat tanggal 30 Desember ya, nanti disana ada yang jemput kamu, dia asisten Mama namanya Gerald, dia akan bantu kamu kalo kamu butuh apapun ya" Jelas Kirana

"Iya Ma, ohiya berarti besok Kai urus sim internasional dulu ya" Ucap Kai yang direspon dengan anggukan dari Kirana

"Kamu udah cerita soal ini ke Fajri?" Tanya Kirana penasaran

"Ma, sebenernya Kai sama Fajri udah putus bahkan dari 2 hari yang lalu" Jawab Kai

"Kenapa? Kok bisa? Tapi tolong ya Nak, jangan jadikan keberangkatanmu pelarian dari permasalahanmu disini. Mama harap Kai bisa dewasa dan bisa nyelesaiin masalahnya sebelum kamu flight" Kirana mengelus kepala anak keduanya

"Udah clear semua kok Ma, Mama tenang aja aku tau kok harus gimana hehe" Ucapan Kai seolah menjadi penenang bagi Kirana, lega rasanya mengetahui semua

Tetapi Shandy yang tidak sengaja mendengar percakapan mereka berdua langsung memunculkan batang hidungnya, matanya sedikit berkaca-kaca karna kejutan yang dibuat bukan untuknya.

"Kok Mama ga bilang kalo Kai sebentar lagi berangkat?" Tanya Shandy

"Karna gue yang harusnya bilang ke lo habis ini Bang, gue dulu yang berangkat duluan karna harus adaptasi, its okay Bang you still can call me 24/7" Tutur Kai

Shandy tidak berkata apapun dan langsung berlari memeluk Adiknya, ia memeluk tubuh kecil itu cukup erat tetapi Kai tidak mengelak atau melepaskannya, ia membiarkan ini terjadi. Kai juga membalas pelukan Shandy seerat yang ia bisa.

✨✨✨

Dan kejadian hari itu yang membawa mereka semua pada titik ini, titik dimana Kirana, Shandy, dan Kai bersantai menunggu kedatangan kawan Shandy di restoran cepat saji yang berada didalam bandara.

Hampir 30 menit mereka berbincang, ponsel Shandy berdering panggilan masuk dengan nama Nindy pun muncul membuat Shandy segera menerima panggilan tersebut dan beranjak pergi, sedikit menjauh untuk mendapat privasi.

Tak lama Shandy kembali, dengan Nindy, Farhan, Gilang, Fiki, Zweitson, dan Fenly. Kai menyapa mereka semua dengan senyuman, satu persatu teman-teman Shandy menyalim tangan Kirana.

"Serius ga sih Cil bakal ke Perancis?" Tanya Farhan sembari memanyunkan bibirnya

"Ngga kok, ini mau ke Bali Banghan" Ledek Kai, Farhan mencubit lengan Kai perlahan karna kesal

"Inget ya, kalo ditawarin permen sama stranger tolak aja" Gurau Fenly

"Wahh ini aku masih umur 5 tahun apa gimana ya?" Saut Kai sembari menatap sinis ke arah Fenly

"Kalo kangen telfon kita ya! Jangan gengsi" Ucap Zweitson yang mendapat respon anggukan dari Kai

"I'll miss you guys!" Ucap Kai sembari melebarkan tangannya, ancang-ancang ingin memeluk

Dreamcatcher - Fajri Un1ty FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang