53✨

55 7 0
                                    

Suara sendok dan piring terdengar berisik dari salah satu restoran yang saat ini sedang Kai kunjungi, ia memutuskan untuk bersantai dan memesan makan siang. Tempat ini adalah salah satu restoran yang sering Kai dan Fira kunjungi dulu semasa sekolah.

Kali ini meja yang selalu mereka duduki sudah tidak sama lagi, dulu Kai dan Fira selalu duduk berhadapan menghabiskan waktu untuk berbincang mengenai pasangan, pendidikan, bahkan masa depan. Seringkali mereka menghabiskan waktu dari pagi hingga lampu jalan terlihat menerangi jalanan yang mulai sepi.

Tapi kali ini tentunya Kai hanya memandangi meja tersebut, mengingat betapa serunya persahabatan mereka dahulu. Nostalgia adalah hal yang Kai nikmati, mengingat betapa dahulu adalah hari-hari yang seru tetapi tentunya jika ada yang menawarkannya untuk kembali ke masa itu, ia akan menolaknya.

"Kai?" Panggil seseorang yang membuat Kai memalingkan wajah, matanya seketika membulat, sendoknya terlepas dari tangan.

"Rr-ricky?" Ucap Kai terbata-bata

"That's my name, and im happy knowing you're still remember" Saut Ricky sembari menarik bangku dihadapan Kai

"I wasn't drunk yesterday?" Kai bergumam pada dirinya sendiri

"Well i mean, you are drunk, so i drove you home Kai" Jawab Ricky sembari mengelus kepala Kai

Kai menepis tangan Ricky menandakan bahwa dirinya tidak nyaman, bagaimanapun saat ini Kai sudah memiliki Fajri, jadi apapun yang terjadi tetap Kai harus menjaga hati.

"Rick, tolong ya" Tegur Kai

"Kok galak sih? Mana Kai aku?" Tutur Ricky sembari melipat tangannya

"She's gone" Jawab Kai singkat dengan nada yang dingin

Ricky menggaruk tengkuknya, ia merasa bersalah sekali teringat bagaimana cara ia meninggalkan Kai dengan mematahkan hatinya dan menghilang begitu saja, tidak heran jika perlakuan Kai berubah 180 derajat.

"I owe you an explaination Kai" Ujar Ricky sembari menatap mata Kai dalam

"Ga perlu Rick, ga ada lagi yang perlu dijelasin. Cukup ya Rick, kamu ga harus menjelaskan apapun yang ga pengen kamu jelasin. I got it" Potong Kai sembari merapihkan tasnya

"Dengerin aku dulu ya Kai please, let me explain everything" Ucap Ricky menahan tangan Kai

Kai hanya duduk dengan tenang, tidak membuat kontak mata dengan Ricky. Sebetulnya memang Kai sudah tak butuh penjelasan apapun lagi, baginya ketika Ricky memutuskan pergi tanpa menjelaskan apapun, disaat itu Kai menganggap semua berakhir.

"Sebelumnya, aku minta maaf ya karna aku pengecut ga berani ngejelasin apa-apa. Beberapa bulan yang lalu, usaha keluargaku gulung tikar jadi terpaksa aku dan keluargaku harus kembali ke Bukittinggi. Aku udah ga punya apapun Kai dan aku malu untuk ngejelasin hal ini ke kamu, dan karna aku pengecut makanya aku sakitin hati kamu dengan cara deketin Wanda. Tapi sumpah, aku ga ada niat sedikitpun nyakitin kamu Kai" Tutur Ricky panjang lebar

"Terus? Kamu pikir dengan cara ini juga aku ga sakit? Berkali-kali jauh lebih sakit Rick" Saut Kai dengan mata yang berkaca-kaca

"Iya Kai Noena Kalla aku tau, niatku pengen memperbaiki kondisi perekonomian terus pindah ke Jakarta lagi. Ini, kenapa akhirnya aku bisa ada disini, karna aku udah berhasil Kai" Lanjut Ricky

"Aku seneng denger permasalahan kamu selesai, udah ya Rick kamu ga berhutang apapun lagi" Ucap Kai sembari kembali merapihkan tasnya

"Kamu maukan maafin aku?" Ricky memohon kepada Kai

Dreamcatcher - Fajri Un1ty FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang