24✨

66 16 4
                                    

KAI's POV

Setelah menunggu, akhirnya Fira keluar dari pintu rumahnya, ia langsung berlari ke arah mobilku sembari menenteng sepatunya.

"Kebiasaan banget ya Fir" Gurauku, Fira hanya cengengesan

"Jadi gimana Ricky?" Tanya Fira sembari menyenggol bahuku, aku menoleh kearahnya

"Gimana apanya?" Tanyaku bingung

"Duh ga perlu pura-pura sih Kai, kita semua tuh udah tau kalii" Ucap Fira yang kemudian terkekeh

"Gue ga pura-pura Fir, gue beneran bingung sama ucapan lo" Sautku yang mulai melajukan mobilku

"Iya jadi pacarnya Ricky, kok udah pacaran masih ga berangkat bareng?" Tanya Fira penasaran

"Karna emang ga pacaran, lagian Fir lo tau kan gue tuh trauma sama yang namanya hubungan. Gue belum siap Fir, belum siap sama kemungkinan kedepan yang bakal gue hadapin. Gue ga siap sama perpisahan, patah hati, apalagi rasa kecewa" Tuturku menjelaskan pada Fira

"Ya lo kan gabisa generalisir Ricky bakal sama kaya yang lain, lo juga harus kasih kesempatan Kai" Ucap Fira

"Gue bener-bener belum siap Fir" Ucapku yang kemudian membuat mataku sedikit berair mengingat betapa pahit dan perihnya kisah cinta yang pernah aku alami, bahkan tentang cinta yang aku ketahui tidak mengenal kata bahagia

"Kai, are you okay?" Tanya Fira yang menyadari aku sedikit menetihkan air mata, ia mengusap pipiku, ia menyadari ada bekas memar di pipiku

"Im good Fir, not really but well, i hope so" Ucapku sembari tersenyum

✨✨✨

Sesampainya di kampus, aku langsung mengenakan masker untuk menutupi bekas memar dipipi. Lalu aku dan Fira pun bergegas ke kelas, karna waktu sudah menunjukan pukul 10.55

Tak lama kelaspun di mulai, sebetulnya aku merasa tidak begitu bersemangat, ingin rasanya aku bersembunyi dibalik selimut dikamarku. Tetapi kalau begitu, aku hanya akan berlarut dalam kesedihan

Tanpa aku sadari kelas sudah hampir selesai, dosen pun memberi kami tugas kelompok, setelah membuat kelompok bersama Fira, Reza, dan juga Anna kelaspun selesai.

✨✨✨

Aku, Reza, Fira, dan Anna memutuskan untuk mengerjakan tugas ini besok, karna Reza dan Anna ada kegiatan HIMA. Aku dan Fira memutuskan untuk membeli minuman dan bersantai di depan perpustakaan.

Saat mengantri untuk memesan, Fira menyenggol bahuku, aku pun menoleh ke arah Fira.

"Kai" Ucap Fira yang lalu memberi kode untuk melihat ke arah salah satu meja di kantin

Disitu ada Ricky yang terlihat asik dengan salah seorang seniorku, Ka Wanda, mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu hingga Ka Wanda bergurau sesuatu dan Ricky tertawa begitu keras kemudian mengelus kepala Ka Wanda dan merangkulnya, aku kemudian membuang muka agar Ricky tidak menyadari.

"Fir gue titip yang biasa, gue mau ke toilet dulu, ketemu di depan Perpus bye" Ucapku yang kemudian pergi menjauh

Sepertinya Ricky sadar, karna aku bisa mendengar suara langkahnya berlari dan memanggil namaku, tetapi tidak ku gubris, karna memang ia tidak perlu menjelaskan apapun. Langkahku semakin cepat dan akhirnya Ricky tidak bisa mengikutiku lagi karna aku sudah bersembunyi dibawah tangga.

Tiba-tiba ada seseorang menepuk bahuku dan berkata

"Ngapain sih disini? Dikejar debt collector?" Ucap Fajri mengejutkanku sembari tertawa

Dreamcatcher - Fajri Un1ty FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang