AV. 6

102K 8K 310
                                    

Kalo ada typo tandain ya we

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo ada typo tandain ya we

📍📍📍

Setelah Visya melakukan sesi perkenalan karena ia murid baru, kelas kembali tenang. Guru sejarah yang biasa di sapa Pak Ariz itu kini tengah menjelaskan di depan murid-murid nya dengan detail.

Beda dengan Naira yang sejak tadi gelisah, ia beberapa kali nengok ke belakang melihat Visya yang tengah duduk anteng, memang posisi duduk mereka tidak terlalu dekat.

Bangku kosong yang tersisa memang hanya ada di pojok belakang. Tapi bukan itu masalahnya, Naira sungguh ketar-ketir ketika orang itu sekolah.

Pria misterius yang beberapa menit lalu ia ceritakan pada Visya. Naas nya Visya sekarang sebangku dengan pemuda berhoodie hitam yang tengah menjatuhkan tubuhnya di atas meja, tidur.

"Ada apa dengan mu Naira?"

Naira tersentak saat mendengar suara guru yang menegur nya.

Visya dari belakang dapat melihat punggung sahabatnya yang terlihat gelisah itu.

"E-engga Pak,"gelagap Naira, gadis cantik itu lalu menatap jam di pergelangan tangan nya. "Saya mau minta izin keluar Pak, karena ada rapat OSIS yang akan di laksanakan."izin Naira yang di angguki oleh Pak Ariz.

"Oh, saya izinkan."

Naira lantas beranjak, sebelum keluar kelas ia melirik Visya seraya berbicara tanpa suara, tapi Visya dapat menangkap nya, sahabat nya itu mengkode diri nya untuk diam.

Visya yang paham hanya terkekeh geli, ada-ada saja.

Waktu berjalan terasa sangat lambat, Visya menghela nafas, ia sangat bosan.

Gadis itu lantas melirik ke samping, di mana seorang pemuda yang telungkup asik tidur, hey dimana letak misterius nya?

Ada untungnya Visya duduk di belakang, dia jadi bisa melancarkan aksinya dengan mudah.

Tangan mungil nya kini dengan lihai merogoh ke dalam tas. Dapat!

Satu kotak susu rasa Vanilla.

Oh yaampun membayangkan menyedot nya dengan cepat membuat Visya menelan ludah.

Visya kini sedikit menunduk, melepas sedotan yang melekat di bagian belakang kotak susu.

Karena terlalu semangat menancapkan ujung sedotan nya, kini susu kotak tersebut muncrat kemana-mana, dan lebih parah nya ikut mengenai lengan pemuda yang tertutupi Hoodie hitam di samping nya.

Visya melongo sejenak, ia lantas memasukan kotak susu ke dalam laci, gadis itu kini fokus mengeluarkan tisu dan membersihkan ke kacauan.

"Oke Visya jangan panik."gumam Visya

Visya reflek menengok ke samping saat mendapati pergerakan teman sebangku nya.

Jantung Visya tiba-tiba berpacu, aura mendadak dingin. Ada apa sebenarnya?

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang