AV. 43

28.3K 2.7K 298
                                    


Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍

Instagram: ocean.desu

Happy reading

---

Istirahat dan perawatan super ketat Visya lakukan. Seminggu setelah bangun nya Visya dari koma, gadis itu sudah kembali pecicilan dengan semangat empat lima.

Setelah merengek pada Baldiq dan Pamela yang hendak kembali ke Swiss, akhirnya Visya diam nurut setelah mendapatkan sogokan berupa mobil yang akan Kakek nya belikan untuk gadis itu, dengan syarat harus patuh melakukan terapi otak dan juga meminum obat.

Akhirnya Visya mengangguk setuju dan berakhir mengantar kepergian Kakek Nenek nya ke bandara dengan wajah riang.

"Dia siapa?"tanya Anna seraya menunjuk bodyguard yang tengah mengendarai mobil di kursi depan. Visya yang duduk tepat di antara Andrew dan Anna menggeleng polos.

"Engga tau."

Andrew tertawa. "Pria jelek seperti nya tidak perlu di ingat."

Anna menggeleng pelan. "Dia Rion, bodyguard yang jagain kamu pas Mama sama Kak Ken ke Swiss. Waktu itu umur kamu masih sembilan tahun, lupa?"

Alis Visya mengernyit. Ia lupa. gadis itu bahkan tidak ingat jika Mama Papa nya pernah cerai.

Ia baru tahu saat menjalani terapi kemarin, Anna menceritakan semua nya. Visya yang mendengar tentu saja syok.

"Nona jahat sekali."gumam Rion pelan. Ia melirik Andrew yang tengah memasang wajah menjengkelkan.

Sejak Visya memasuki masa SMA. Bodyguard tampan itu jadi sering mendapatkan tugas tambahan dari Andrew. Pria itu dengan seenak nya mengirim Rion ke beberapa cabang perusahaan yang ada di luar negeri dan mengurus nya.

Sekarang mungkin ia tidak cocok di sebut bodyguard Visya, lebih ke babu Andrew.

Ya, kurang ajar memang. Tapi gaji yang super melimpah membuat Rion mempunyai stok sabar seluas samudra menghadapi sikap Andrew yang tidak jelas seperti orang gila.

Ia terkejut saat mengetahui kabar sang nona muda mengalami kecelakaan. Bocah yang ia jaga dari umur sembilan tahun itu sudah ia anggap sebagai adik nya sendiri.

"Rion, kau kembali ke perusahaan di sini?"

Rion mengangguk, selama hampir setahun ia mendekam di kantor cabang New York, Andrew kembali menghubungi nya untuk kembali ke sini.

"Iya Nyonya."

"Sudah berapa lama kau bekerja untuk keluarga Axel?"tanya Anna kembali. Tangan nya sesekali mengusap surai Visya yang tengah bersandar di dada Papa nya.

"Hampir sembilan tahun."

Wanita cantik itu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ku lihat kau sangat konsisten dan juga pintar, bagaimana jika kau menjadi sekretaris Andrew?"usul Anna.

"Tid--"

"Ya. Mulai hari ini."suara Andrew tiba-tiba memotong perkataan Rion.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang