AV. 49

24.9K 3.2K 501
                                    


Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍

Happy reading

---

"Camping gajadi Ra?"

Visya tampak tengkurap di lantai ruangan rapat yang biasa di gunakan oleh osis.

"Bukan nya gajadi, kan emang biasanya agenda tahunan di laksanakan sesudah ujian kenaikan kelas."Naira menjawab seraya membereskan beberapa berkas dan formulir ekskul.

Pintu ruangan terbuka, Arta muncul seraya membawa makanan ringan dan susu kotak.

"Belom selesai Ra?"tanya remaja itu.

"Bentar lagi nih."sahut Naira.

Arta mengambil tempat di bagian belakang dua gadis itu, ia duduk di kursi yang biasa ia tempati saat memimpin rapat OSIS.

"Lo ga berguna banget di sini Cil."celetuk Arta.

Visya bangkit, ia beranjak mendekati remaja itu. Tangan nya terulur guna mengambil susu kotak vanilla yang tadi di bawa Arta. "Mau Kak."

"Ambil."

"Kak Kennard mana?"tanya Visya.

"Di rooftop."jawab Arta seraya membuka Snack dan memberikan nya pada Naira. "Makan nih Ra."ia menyodorkan makanan ringan tersebut.

Naira selesai memasukan formulir ke dalam laci."Sini, laper gue."gadis itu menerima Snack tersebut.

"Lo di hukum tadi Sya?"

Visya menyedot susu kotak nya setelah itu menengok ke arah Arta. "Kok tau?"

Arta terkekeh. "Kakak lo mantau dari lantai tiga."

"Tau tuh, pak Bambang rese banget."dumel Visya.

Naira mendengus."Lagian lo bandel, udah di bilangin bentar lagi bel masih kekeh pergi aja."

Visya cengengesan mendengar nya. "Yah susah kalo udah kangen."

"Susah kalo udah demen."cibir Naira. Gadis itu tiba-tiba mendongak saat Arta berdiri di hadapan nya, tangan remaja itu terangkat dan mengusap keringat di pelipis nya.

Visya berdehem. "Iya susah."ledek nya.

Gadis mungil itu turun dari atas meja yang sejak tadi ia duduki. "Gua keluar ya, awas yang ketiga setan."Visya berjalan ke arah pintu keluar.

"Lo setan nya Cil."kekeh Arta.

Sebelum benar-benar keluar, Visya menyempatkan mengacungkan jari tengah nya ke arah mereka berdua.

Naira geleng-geleng kepala. "Tunggu gua di kelas Sya!"gadis itu sedikit berteriak.

Visya yang sudah keluar lantas memunculkan kepala nya di pintu ruangan. "Males, mau ke As aja!"jawab nya setelah itu ngacir pergi.

"Yee bocah!"dengus Naira.

---

Hari berlalu begitu cepat, tak terasa ujian kenaikan kelas semakin di depan mata.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang