AV. 9

98.6K 7.8K 235
                                    

Tandain kalo ada typo we

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tandain kalo ada typo we

📍

"Jangan sentuh adek gue."

Kacau!

Warung belakang kini benar-benar berantakan, pertarungan hebat di lakukan dua orang penting dalam Geng Darkez.

Di mana ada Galang sang ketua pasti ada si cerdik Kennard. Kedua nya sempurna dalam satu wadah.

Namun kali ini kedua pria gagah itu saling baku hantam.

Visya menghabiskan es susu nya dengan sekali tenggak. Ia menghela nafas melihat pemandangan di depan nya.

Visya benar-benar tidak perduli dengan Galang. Jika kalian menebak ia dendam, ya benar. Kata-kata tak pantas yang dulu Galang lontarkan benar-benar membekas di hati Visya, jujur saja itu sakit.

Ken bukan kah pantas marah jika adik yang selama ini ia jaga di perlakukan seperti gadis hina?

Sedari dulu Ken bukan hanya menjadi Kakak bagi Visya, namun sosok teman yang selalu menjadi pendengar keluh kesah Visya saat masa-masa itu. Ken saat itu marah mendengar cerita adik kesayangannya, ia memaksa Visya untuk memberi tahu siapa nama laki-laki brengsek itu. Namun Visya tak memberi tahu nya.

Bugh!

Visya tersadar dari lamunannya, tidak ada anak Darkez yang berani memisahkan kedua monster itu. Jio dan Gevan seketika berlari ke arah Visya.

"S-sya, gue mohon hetiin mereka."ujar Jio penuh harap.

"Gue tau Galang salah. Dia pantes buat nerima kemarahan dari seorang Kakak, tapi walau bagaimana pun mereka sahabat."imbuh Gevan mencoba tenang, ia memegang bahu Visya. "Plis Sya, pisahin dua monster itu ..."lanjut nya lirih.

Visya menghela nafas. Ia bangkit dan berjalan ke arah dua orang yang asik berkelahi.

Ia menggengam lembut lengan Ken. "Kakak, udah."

Bahu tegang Ken seketika melemas, ia menatap manik bening adik nya. "Sya ..."lirih Ken, ia tak tahan jika mengingat masalalu adik nya.

Visya tersenyum, "Visya ga papa,"ucap nya dengan kekehan kecil. Ia sekarang menoleh ke arah Galang yang tengah menatap nya dengan sedih, Visya tahu jika laki-laki itu menyesal.

Galang tak perduli dengan luka di wajah nya, ia berjalan menuju gadis cantik yang dulu ia sia-sia kan.

"Sya ... Maaf,"lirih Galang menunduk penuh penyesalan.

"Gue paham,"Visya mencoba tenang walau dalam hati ia mengumpati sikap bodoh nya dulu.

Galang yang hampir meraih tangan Visya dengan cepat di tepis oleh Ken. Pemuda itu menatap Galang tajam.

Tak memperdulikan tatapan maut yang Ken layangkan, Galang kembali berujar. "Tolong kasih gue satu kesempatan unt--"

Visya memotong ucapan Galang dengan Gelengan. Gadis mungil itu lantas menarik pelan lengan Ken untuk pergi dari sana.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang