AV. 48

25.1K 3.2K 270
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen

Absen dulu 👉

Happy reading

----

Di koridor lantai dua, tampak seorang gadis mungil berlari diiringi suara gemerincing gantungan tas. Tujuan nya bukan ke kelas nya sendiri, melainkan ruangan tepat di sebelah kelas nya.

11mipa1.

"Haloooo!"teriak nya semangat. Kaki yang di balut sepatu basic namun bermerek itu hampir saja melangkah masuk sebelum akhir nya ada siswi yang menghalangi nya.

"Berisik banget sih kamu."tegur Abbey. Gadis dengan bando biru di kepala nya itu tampak menatap tak suka ke arah Visya.

Wajah ceria Visya berubah menjadi datar, dengan santai ia menoyor jidat Abbey hingga sang korban mundur.

"Bacot."datar Visya.

Abbey mencak-mencak kesal sedangkan Visya sudah masuk ke dalam.

"Oi, ini tempat duduk As kan?"tanya nya random pada seseorang.

"Iya."

"Dia belom dateng apa?"

Beberapa siswa tampak menggeleng. Abbey kembali menghampiri Visya. "Mau ngapain sih kamu?"

Visya melengos mengabaikan sosok yang bertanya pada nya. Ia fokus mendengarkan salah satu ucapan siswi di kelas tersebut.

"Biasanya dateng siangan dia."

Bahu Visya melemas. Ia lantas beranjak hendak pergi, sebelum itu ia kembali menyempatkan menoyor jidat Abbey.

"Enak kan pagi-pagi kena toyor? berisik sih lo."ujar Visya santai setelah itu melenggang pergi keluar diiringi teriakan kekesalan Abbey.

"VISYAAAA!"gadis itu menghentakkan kaki nya kesal dengan tangan mengepal.

Sedangkan kan Visya kini kembali berlari kecil melewati kelas nya.

"Mau kemana lo?"

Visya berbalik dan mendapati Naira yang bersedekap dada di ambang pintu kelas.

"Misi."ringis Visya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Udah mau bel oon."malas Naira.

Visya cengengesan. "Bentar doang."setelah mengatakan itu Visya ngacir pergi.

Naira menghela nafas pelan, jika melihat Visya mode cegil begini, ia kembali mengingat masa SMP di mana Visya mengejar-ngejar sosok Galang.

"Anak itu."gumam nya pelan. Sang wakil ketua OSIS itu lantas masuk ke dalam kelas.

Kaki Visya melambat saat menuruni anak tangga. Ia sedikit trauma takut tergelincir.

Tujuan nya saat ini adalah parkiran sekolah. Ia akan mencari As di sana, barangkali anak itu terlambat masuk kan.

Sampai di belokan koridor, ia melongok parkiran dari jauh, di sana masih ada para Kakak dan teman-teman nya yang tengah duduk di atas motor.

"Ck."gadis itu berdecak. Jika ada Kakak nya di sana pasti repot.

Kaki Visya melangkah menjauhi area itu. Gerbang sekolah sebentar lagi akan tertutup.

Apa As tidak masuk sekolah ya?

Sebentar, jika ia mungkin laki-laki itu akan dan terlambat pasti akan lewat belakang sekolah.

Ah, benar!

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang