AV. 44

27.4K 3.1K 375
                                    

Ayo support author dengan cara vote dan komen 📍

Instagram:ocean.desu

Happy reading

-----

Suasana kelas MIPA¹ tampak tidak seperti biasanya. Sejak bel masuk berbunyi, ruangan kelas yang biasanya berisik dan heboh mendadak hening. Suara mereka benar lenyap menyangkut di tenggorokan.

Penyebab nya adalah karna sosok remaja berhoodie hitam yang berada di sudut kelas.

Asgara.

Ya, remaja itu tiba-tiba datang ke kelas mereka tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut nya.

Salah satu guru bilang jika Asgara pindah kelas.

Mereka yang mendengar tentu saja terkejut. Banyak dari mereka yang sebenarnya tak setuju, bagaimana hari-hari mereka nanti di kelas? Keberadaan sosok Asgara benar-benar membuat mereka tak bisa berkutik.

Bahkan mereka nafas pun takut terlihat salah. Ya sebegitu canggung nya mereka semua.

Di sudut sana Asgara hanya diam. Ia menunduk memainkan sebuah pena yang berputar di jari nya.

Seorang gadis cantik yang duduk di depan nya tampak membalikan badan. "Hai."sapa nya seraya tersenyum manis.

Semua yang melihat perbuatan gadis itu menganga. Dasar gadis bodoh, dia pikir dia memiliki banyak nyawa.

Asgara terdiam masih fokus dengan kegiatan nya.

"Aku Abbey. Abbey Quinza Ardeoxal."gadis itu memperkenalkan dirinya dengan tangan menjulur ke depan.

Masih tak ada tanggapan dari Asgara. Gadis itu bangkit dan dengan berani nya memegang tangan kekar Asgara "Ayo berteman."ajak nya.

Brak!

Tubuh Abbey terhempas. Tidak terlalu kuat, tapi mampu mendorong tubuh mungil itu sampai menabrak meja.

"Aws..."ringis Abbey.

Kelas semakin hening. Tidak ada yang berani buka mulut. Di otak mereka hanya bisa berdoa semoga salah satu guru datang.

Asgara bangkit, di balik tudung Hoodie itu ia berdecih. Kaki panjang nya melangkah keluar kelas. Aura di sekitar nya tampak suram.

"Asgara!"panggil Abbey."Tunggu!"

"Bey. Udah lah, ga usah aneh-aneh deh."peringat teman sebangku nya.

"Apasih Ra, coba deh kamu pikir kenapa Asgara tiba-tiba pindah ke kelas kita? Pasti ada alesan nya kan.."

Azura menggeleng tak habis pikir. "Maksud nya alesan dia karena Lo?"

Abbey tersenyum seraya merapihkan seragam. "Bisa jadi."

"Pede banget bocah!"

Abbey menggedikan bahu acuh. "Aku udah jarang liat cewe yang biasa deket sama dia, apa mereka emang udah gaada hubungan. Visya kan namanya? Dia di kelas sebelah kan Ra?"

Azura tampak membereskan buku nya. "Tadi gue liat masuk tuh anak, ada yang bilang dia abis sakit."

Abbey menggeleng. "Kalo menurut aku sih dia itu ga sakit, tapi setres di jauhin sama Asgara."

"Sok tau Lo. Ayo makan ah..."ajak Azura.

Kedua gadis itu segera keluar kelas di iringi celotehan Abbey tentang Asgara.

Di sisi lain Visya terlihat anteng di depan kelas nya. Pipi nya menggembung lucu karena penuh dengan cilok pemberian Hira.

Sedangkan di depan nya, Kennard tengah berjongkok di depan lutut sang adik. Ia dengan serius membersihkan luka di lutut Visya.

AVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang