Ku harap kalian suka dengan cerita ini.
Bolehkah aku mendapatkan dukungan vote comment dari kalian sebagai tanda apresiasi kalian padaku?
Tapi, saya tidak menerima kritikan buruk, karena hal itu dapat merusak mood saya dalam berkarya.
Disclaimer
Masashi KishimotoGenre
Action, Romance, Harem, Comedy, Slice of LifeMy Instagram
@_._angelics_._
.
.
✿ Our Baby Sitter ✿
Suara pintu yang dibuka, mengalihkan perhatian mereka."Hinata!" Mereka berucap bersamaan karena begitu terkejut melihat penampilan gadis itu.
Hinata segera melangkah mendekati mereka, lebih tepatnya Naruto yang mematung.
"Ini tasnya, Naruto-sama. Maaf karena kotor." Hinata menyodorkan tas milik pria jabrik itu, dan diterima dengan ekspresi syok.
"Aku permisi." Lanjut Hinata, pergi ke kamarnya.
Naruto melihat tasnya yang kini dikotori oleh darah.
"A-apa itu darah?" Tanya Naruto tidak percaya.
"Hn." Gumam Sasuke yang kini melihat ke arah pintu kamar Hinata yang tertutup.
"A-aku--" Naruto jatuh terduduk di sofa, ia benar-benar tidak bisa mengatakan apa pun lagi, lidahnya seketika keluh.
.
.
.
Hinata menatap pantulan dirinya di cermin kamar mandi."Hah..." Desahnya pelan, ia segera membersihkan darah yang telah mengering di separuh wajahnya, lalu menempelkan perban kecil di pelipisnya.
Setelah itu, ia keluar kamar dengan pakaian baru, segera ia pergi ke dapur. Namun, saat melewati ruang makan, ia berhenti melihat Sasuke, Naruto, Gaara, dan Shikamaru sedang menyantap makan malam.
"Tidak perlu memasak, Hinata. Kami sudah memesan makanan dari luar." Ucap Shikamaru, menjawab kebingungan gadis itu yang berdiri di ambang pintu.
"Ah, maafkan aku, Shikamaru-sama. Aku terlambat pulang, hingga kalian memesan makanan dari luar." Hinata sedikit merasa bersalah, membungkuk meminta maaf.
"Tidak, kami memang ingin pesan makanan. Ini milikmu." Shikamaru menggeser sedikit satu plastik makanan di atas meja.
"Terima kasih banyak." Hinata segera mengambil makanan itu, dan membawanya ke dapur.
"Naruto, kau belum mengatakan apa pun pada, Hinata, kan?" Tanya Shikamaru.
Naruto berhenti mengunyah makanannya.
"Belum." Jawabnya lirih, menelah makanannya pelan.
"Segeralah katakan sesuatu padanya." Ucap Shikamaru.
Setelah Hinata menyantap makan malamnya, ia segera ke ruang makan, mengangkat semua piring kotor, dan mencucinya di wastafel.
Sekitar 20 menit lebih, akhirnya ia selesai mencuci piring. Segera ia mematikan saklar lampu, menutup pintu dapur, dan pintu ruang makan. Lalu, segera memasuki kamarnya.
.
.
.
Keesokan harinya di sekolah, Naruto terlihat diam, tidak seperti biasanya. Namun, ketiga sahabatnya itu tahu pasti, sahabat jabriknya itu tengah menyusun kata-kata untuk ia ucapkan pada pengasuh mereka.Tiba saat jam istirahat, saat semua siswa sudah keluar, menyisakan Naruto, Sasuke, Gaara, Shikamaru, dan Hinata. Barulah Naruto menghampiri gadis itu yang duduk di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby Sitter!
RandomTugas dari Agent FBI adalah mengawal dan membantai kejahatan. Tapi, bagaimana jika Hyuga Hinata yang berprofesi sebagai Agent FBI harus menjadi seorang pengasuh? Pengasuh yang merangkap menjadi pembantu. Bagaimana lika-liku kehidupan gadis itu? Pena...